• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Chronic Venous Insufficiency: Mengatasi Masalah Pembuluh Darah

Chronic Venous Insufficiency Mengatasi Masalah Pembuluh Darah

Chronic venous insufficiency atau insufisiensi vena kronis adalah salah satu masalah yang bisa terjadi pada pembuluh darah dan mempengaruhi sistem tubuh. Secara spesifik, jenis pembuluh darah yang bermasalah di sini adalah pembuluh darah balik (vena). Apa itu chronic venous insufficiency dan bagaimana gejala, pencegahan, hingga pengobatannya akan dibahas berikut ini.

 

buat jani dokter primaya

Apa itu Chronic Venous Insufficiency

Chronic venous insufficiency (CVI) atau insufisiensi vena kronis adalah kondisi ketika vena atau pembuluh darah balik di tungkai tidak berfungsi dengan baik. Normalnya, vena mengalirkan darah kembali ke jantung dari seluruh tubuh. Namun, pada orang dengan CVI, fungsi katup dalam pembuluh darah kaki tidak bekerja dengan baik dan menyebabkan terkumpulnya darah di kaki sehingga kaki menjadi bengkak.

Chronic venous insufficiency bisa terjadi pada orang dari segala usia, tapi lebih umum didapati pada orang dewasa berusia di atas 50 tahun. CVI bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang karena dapat menyebabkan rasa nyeri, bengkak, dan ketidaknyamanan lainnya pada kaki. Selain itu, kondisi ini dapat memperburuk masalah kaki lainnya, seperti koreng yang sulit sembuh dan infeksi.

Dengan perawatan yang tepat dan perubahan gaya hidup yang diperlukan, gejala CVI dapat dikelola dan individu yang mengalaminya dapat kembali menjalani kehidupan yang normal dan sehat.

 

Gejala

Gejala yang terkait dengan chronic venous insufficiency dapat meliputi:

  • Pembengkakan pada kaki: ini gejala chronic venous insufficiency yang paling umum, terutama pada pergelangan kaki dan kaki bagian bawah. Kondisi ini terjadi ketika darah dan cairan menumpuk di kaki karena sirkulasi yang buruk.
  • Varises: varises adalah pembuluh darah vena yang melebar dan berkelok-kelok yang bisa dilihat di bawah permukaan kulit. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan tekanan pada pembuluh darah vena kaki akibat buruknya sirkulasi.
  • Nyeri kaki: banyak pasien CVI mengalami nyeri atau ketidaknyamanan pada kaki, terutama ketika berdiri atau berjalan dalam waktu yang lama. Nyeri ini bisa berupa rasa sakit, tertekan, atau kram.
  • Perubahan kulit: seiring dengan waktu, CVI dapat menyebabkan perubahan pada kulit di kaki, seperti menebal, berubah warna, atau timbulnya luka atau borok.
  • Kelelahan dan kaki terasa berat: kaki orang yang menderita CVI kerap terasa berat dan melelahkan, terutama setelah beraktivitas sepanjang hari.
Baca Juga:  Gejala Awal Penyakit Jantung dan Pencegahannya

 

Penyebab

Penyebab chronic venous insufficiency adalah rusaknya katup-katup di dalam pembuluh darah vena pada kaki yang mengakibatkan darah tidak dapat mengalir kembali ke jantung dengan baik. Sejumlah faktor yang bisa memicu kerusakan ini antara lain:

  • Deep vein thrombosis (DVT): kondisi terbentuknya gumpalan darah di bagian dalam pembuluh darah vena ini dapat menyebabkan kerusakan katup pembuluh darah vena dan meningkatkan risiko terkena CVI.
  • Usia: makin tua usia, makin besar kemungkinan mengalami masalah pada pembuluh darah vena di kaki.
  • Obesitas: berat badan berlebih bisa meningkatkan tekanan pada pembuluh darah vena di kaki hingga memicu kerusakan katup.
  • Kehamilan: selama kehamilan, volume darah dalam tubuh meningkat sehingga menambah tekanan pada pembuluh darah vena di kaki yang dapat menyebabkan kerusakan katup.
  • Riwayat keluarga: risiko seseorang mengalami chronic venous insufficiency makin besar jika ada anggota keluarganya yang juga terkena masalah kesehatan ini.
  • Merokok: merokok bisa merusak pembuluh darah, termasuk vena di kaki.
  • Gaya hidup tidak sehat: kurang berolahraga, sering makan makanan yang tidak sehat, dan terlalu lama duduk atau berdiri bisa meningkatkan risiko CVI.

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis chronic venous insufficiency, dokter terlebih dahulu akan memeriksa fisik dan riwayat medis pasien. Adapun tes atau prosedur diagnostik yang bisa dilakukan mencakup:

  • USG Pembuluh Darah (Doppler): penggunaan teknologi gelombang suara untuk menghasilkan gambar pembuluh darah pada kaki dan mengevaluasi aliran darah.
  • Pencitraan medis: prosedur seperti computed tomography (CT) scan Angiografi atau magnetic resonance imaging (MRI) Angiografi bisa membantu dokter melihat struktur dan fungsi pembuluh darah dengan lebih baik.
  • Venografi: dalam prosedur ini, cairan kontras dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dokter akan melihat aliran darah di dalam pembuluh darah dengan sinar-X.

 

Cara Mengatasi Chronic Venous Insufficiency

Terdapat sejumlah cara untuk mengatasi chronic venous insufficiency, di antaranya:

  • Mengenakan medical stocking (stocking kompresi) untuk membantu mengurangi pembengkakan dan membantu aliran darah balik.
  • Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti rajin berolahraga, tidak terlalu lama duduk, makan makanan sehat, dan berhenti merokok.
  • Terapi obat untuk mengatasi berbagai gejala, seperti antikoagulan (pengencer darah), analgesik (pereda nyeri), dan diuretik (mengurangi pembengkakan).
  • Skleroterapi dengan menyuntikkan agen sklerotik ke vena untuk membuat pembuluh darah mengecil dan tak berfungsi lagi.
  • Prosedur bedah, seperti operasi pengangkatan vena atau bedah laser endovenous untuk menutup vena yang rusak.
Baca Juga:  Demam Tifoid (Tipes) : Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

 

Komplikasi

Dalam artikel Seminars in Interventional Radiology dijelaskan bahwa chronic venous insufficiency yang tak mendapat penanganan tepat bisa menyebabkan berbagai komplikasi, terutama rasa sakit dan ketidaknyamanan yang konstan, perdarahan, tromboflebitis superfisial (peradangan dan pembentukan bekuan darah pada vena di dalam kulit), serta perubahan pada kulit yang bisa berujung pada terbentuknya ulkus atau luka terbuka.

 

Pencegahan

Berikut ini beberapa cara untuk mencegah chronic venous insufficiency:

  • Rutin berolahraga untuk meningkatkan sirkulasi darah
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Menghindari duduk atau berdiri dalam waktu lama
  • Tidak mengenakan pakaian yang terlalu ketat
  • Berhenti merokok
  • Angkat kaki pada posisi lebih tinggi dari jantung ketika tidur atau beristirahat agar aliran darah meningkat

 

Kapan Harus ke Dokter?

Penting untuk mengobati chronic venous insufficiency sesegera mungkin dan menjalani perawatan yang direkomendasikan dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jika Anda mengalami gejala CVI, segeralah berkonsultasi dengan dokter Bedah Vaskular (Pembuluh Darah)S untuk memperoleh diagnosis dan perawatan yang tepat.

 

Reviewer

dr. Mursid Fadli,Sp.B. Subsp.BE ( K )

Dokter Spesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular

Primaya Hospital Bekasi Barat

Referensi:

  • Chronic Venous Insufficiency. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCULATIONAHA.113.006898. Diakses 6 Mei 2023
  • Sequelae of Untreated Venous Insufficiency. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3036289/. Diakses 6 Mei 2023
  • Venous Insufficiency. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430975/. Diakses 6 Mei 2023
  • Chronic Venous Insufficiency. https://vascular.org/patients-and-referring-physicians/conditions/chronic-venous-insufficiency. Diakses 6 Mei 2023
  • Venous Insufficiency Treatment & Management. https://emedicine.medscape.com/article/1085412-treatment. Diakses 6 Mei 2023
  • Lifestyle Changes for Chronic Venous Insufficiency. https://nyulangone.org/conditions/chronic-venous-insufficiency/treatments/lifestyle-changes-for-chronic-venous-insufficiency. Diakses 6 Mei 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below