• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Apakah Pneumotoraks bisa Sembuh? Cek Pengobatannya

Apakah Pneumotoraks bisa Sembuh?

Nyeri dada tidak hanya menjadi pertanda penyakit jantung saja, namun juga kondisi gangguan paru-paru. Salah satunya yakni pneumotoraks atau paru-paru kolaps atau mengempis.

Tanpa perawatan yang tepat, kondisi ini sangat membahayakan kesehatan pasien yang mana tingkatannya sampai membahayakan nyawa. Apalagi, pneumothorax dapat menyerang semua usia. Oleh karena itu, yuk pahami rincian lengkapnya dalam artikel berikut ini.

buat jani dokter primaya

Pengertian

Pneumotoraks adalah salah satu gangguan pernafasan serius yang membuat paru-paru mengempis (kolaps). Kondisi ini terjadi akibat udara memasuki ruangan yang berlokasi di antara lapisan pleura dan paru-paru.

Umumnya, kondisi ini terjadi akibat adanya cedera yang terjadi pada dinding dada maupun akibat ruptur jaringan paru-paru. Hal ini berakibat pada perubahan tekanan udara pada paru-paru yang mengakibatkan kolaps.

Jadi, saat terdapat udara yang masuk ke pleura (rongga antara dinding dada dan paru-paru), maka akan terbentuk pneumotoraks. Nah, dari jenisnya sendiri pnemuotoraks terbagi menjadi beberapa macam yaitu:

  • Spontan primer pneumothorax. Yaitu jenis pneumothorax yang terjadi pada mereka yang berusia muda tanpa ada permasalahan pada paru-parunya.
  • Spontan sekunder pneumothorax. Yaitu jenis pneumothorax yang terjadi pada mereka yang berusia muda yang didasari adanya permasalahan pada paru-parunya.
  • Traumatik pneumothorax. Penyebabnya yaitu akibat adanya benturan pada dada karena trauma tumpul baik berupa luka tembak dan luka tusuk.
  • Tenson pneumothorax. Jenis yang sangat berbahaya dan tergolong darurat karena dapat mengakibatkan gangguan pada jantung, pembuluh darah, hingga struktur mediastinum.
  • Open pneumothorax. Suatu kondisi yang terjadi akibat dari luka terbuka yang terletak pada dinding dada.
  • Simple pneumothorax. Salah satu tipe pneumothorax yang tidak mengakibatkan pergeseran struktur mediastinum.
  • Katamenial pneumothorax. Jenis pneumothorax yang kerap terjadi dalam rentang waktu sekitar 72 jam setelah maupun sebelum menstruasi.

 

Kondisi Pneumotoraks
Gejala Utama Nyeri dada, sesak nafas, keringat dingin, kulit membiru
Dokter Spesialis Dokter spesialis paru
Penyebab Peningkatan tekanan udara di sekitar paru
Diagnosis Pemeriksaan fisik, wawancara medis, pemeriksaan penunjang (CT Scan, USG dada)
Faktor Risiko Perokok, riwayat keluarga, wanita hamil
Pengobatan Drainase udara, operasi
Pencegahan Hindari scuba diving, hentikan aktivitas merokok
Komplikasi Gagal jantung, sulit bernafas, reekspansi edema paru, kematian
Baca Juga:  Sindrom Pinokio: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Siapa yang Berisiko?

Ini dia beberapa faktor risiko yang kerap dialami oleh para penderita pneumothorax:

  • Perokok
  • Wanita hamil
  • Keturunan
  • PPOK (penyakit paru obstruktif kronik)
  • TBC (Tuberkulosis)
  • Penderita asma
  • Penderita endometriosis toraks
  • Trauma tumpul maupun tembus di dada
  • Pengidap sindrom marfan
  • Cedera ekstrem pada dada

Penyebab

Penyebab utama pneumotoraks adalah akibat adanya masalah pada paru-paru maupun di dinding dada.

Selain itu, infeksi akibat mikroorganisme yang terdapat di rongga pleura juga dapat menghasilkan udara atas gas yang mengakibatkan kondisi ini.

Gejala

Dikutip dari situs American Lung Association, bahwa pneumothorax umumnya akan menampilkan gejala seperti halnya:

  • Nyeri dada yang semakin saat saat menarik nafas
  • Nafas yang pendek dan cepat
  • Kelelahan
  • Kulit membiru (akibat kurang oksigen)
  • Batuk kering
  • Detak jantung cepat

Diagnosis

Pertama-tama, dokter akan mendiagnosis apakah seseorang berpotensi terkena pneumothorax atau tidak dengan cara melakukan wawancara medis. Fungsinya yaitu untuk mengetahui adanya riwayat penyakit paru-paru.

Setelah bertanya-tanya tentang riwayat, keluhan, dan gejala yang timbul, dokter akan melanjutkan pemeriksaan fisik. Contohnya yaitu mengukur kadar gas dalam aliran darah. Fungsinya untuk mengetahui kadar karbondioksida maupun oksigen.

Selanjutnya, akan lanjut ke perkusi maupun auskultasi paru-paru untuk menentukan adanya perubahan suara nafas atau suara ketuk paru.

Bila masih belum jelas dalam mendiagnosis penumotoraks, maka akan lanjut ke tahap pemeriksaan lanjutan. Contoh yang kerap dokter lakukan yaitu dengan tes pencitraan. Misalnya berupa CT scan, rontgen, dan USG dada.

Dengan pemeriksaan yang lengkap, maka dokter bisa menentukan secara detail terkait perawatan yang akan diambil nantinya.

Komplikasi

Tanpa perawatan yang tepat dari dokter, maka kondisi ini dapat berdampak pada timbulnya penyakit lain yang bahkan dapat membahayakan nyawa. Berikut ini beberapa komplikasi dari pneumotoraks yang kerap terjadi:

  • Kerusakan paru-paru
  • Infeksi paru-paru
  • Reekspansi edema paru
  • Gagal jantung
  • Kesulitan nafas
  • Kematian
Baca Juga:  Cara Mengatasi Bibir Sumbing pada Anak dengan Tepat

Pencegahan

Apabila Anda memiliki anggota keluarga seperti saudara kandung atau orang tua yang punya riwayat pneumotoraks, maka perlu melakukan tindak pencegahan seperti:

  • Hindari aktivitas yang berkaitan perubahan tekanan udara mendadak seperti scuba diving
  • Berhenti merokok
  • Temui dokter secara teratur

Pengobatan

Buat Anda yang bertanya-tanya apakah pneumotoraks bisa sembuh atau tidak, maka jawabannya bisa sembuh. Namun, di sini peran dokter dalam mendiagnosa serta melakukan perawatan sangat diperlukan. Berikut ini beberapa diantaranya:

  • Pemberian ekstra oksigen
  • Drainase udara
  • Pleurodesis
  • Operasi torakotomi
  • Operasi torakoskopi
  • Lobektomi

Kapan Harus ke Dokter?

Kunjungi dokter spesialis paru atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi apabila Anda mengalami gejala terkena pneumotoraks. Pada kondisi ekstrem seperti sesak nafas, gagal jantung, atau sering hilang kesadaran maka segera bawa ke UGD untuk mendapatkan penangan dari dokter di instalasi UGD.

Bila membutuhkan langkah penanganan lanjutan, maka dokter tersebut akan merujuknya ke dokter spesialis bedah atau dokter spesialis bedah toraks & kardiovaskular untuk melakukan tindak operasi.

Narasumber:

dr. Adriandi  Saleh Sp. B

Spesialis Bedah

Primaya Hospital Inco Sorowako

Referensi:

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441885/. Diakses pada 19 Desember 2023.
  • Acute pneumothorax evaluation and treatment. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559090/. Diakses pada 19 Desember 2023.
  • Spontaneous pneumothorax [Abstract].
  • http://www.bmj.com/content/348/bmj.g2928. Diakses pada 19 Desember 2023.
  • The genetics of pneumothorax. https://www.atsjournals.org/doi/10.1164/rccm.201807-1212CI. Diakses pada 19 Desember 2023.
  • Tension pneumothorax. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559090/. Diakses pada 19 Desember 2023.
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441885/. Diakses pada 19 Desember 2023.
  • Pleural disorders. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/pleural-disorders
  • Pneumothorax (collapsed lung). https://www.blf.org.uk/support-for-you/pneumothorax. Diakses pada 19 Desember 2023.
  • Spontaneous pneumothorax. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459302/. Diakses pada 19 Desember 2023.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below