Paracetamol (parasetamol) termasuk salah satu obat bebas yang paling sering dibeli masyarakat luas. Selain berfungsi sebagai penurun demam, juga berguna untuk pereda rasa sakit. Ingin tahu lebih lanjut tentang obat ini? Yuk simak rinciannya berikut
Apa itu Paracetamol
Paracetamol atau memiliki nama lain acetaminophen adalah obat yang berfungsi untuk menurunkan demam (antipiretik) serta mengurangi rasa sakit (analgesik) dengan intensitas ringan hingga intensitas sedang.
Nama parasetamol sendiri di ambil dari singkatan nama bahan kimianya yaitu: para-asetil-amino-fenol.
Obat ini tidak memiliki sifat anti inflamasi sehingga tidak masuk ke dalam obat NSAID (anti inflamasi non steroid) seperti halnya ibuprofen dan aspirin.
Dalam medis, paracetamol menjadi obat lini pertama yang paling banyak dokter resepkan kepada pasien yang mengalami flu. Sifat antipiretiknya mampu menurunkan demam dengan efektif serta sifat analgesiknya mampu mengurangi rasa sakit kepala dan sakit pada persendian yang kerap muncul saat flu.
Dibandingkan obat pereda nyeri lain, bisa dikatakan bahwa paracetamol ini cukup aman. Tidak mengiritasi lambung maupun berpotensi mengakibatkan masalah pada ginjal, janin, atau penggumpalan darah selama dosis konsumsinya tepat.
Nama Obat | Paracetamol |
Kategori Obat | Antipiretik & analgesik |
Golongan Obat | Obat bebas |
Bentuk Obat | Tablet, drop, infus, kaplet, sirup |
Manfaat/Indikasi | Penurun demam, mengurangi rasa sakit |
Dikonsumsi Oleh | Anak maupun dewasa |
Kategori Ibu Hamil | Kategori B, kecuali untuk jenis infus termasuk kategori B |
Peringatan Ibu Menyusui | Relatif aman untuk ibu menyusui walau terserap ke dalam ASI |
Manfaat Paracetamol
Manfaat parasetamol ada dua macam yaitu untuk mengurangi demam dan mengatasi rasa sakit skala ringan sampai sedang.
Mengutip dari laman drugs.com, bahwa obat ini telah disetujui WHO sebagai obat penurun panas akibat demam bagi semua usia. Namun, pemberian hanya bisa diberikan apabila panasnya melebihi angka 38,5 derajat celcius.
Dosis dan Aturan Pakai Paracetamol
Di pasaran, untuk paracetamol bebas resep memiliki beberapa jenis kemasan. Di antaranya yaitu:
- Tablet 500 mg
- Sirup 160 mg/5 ml
- Sirup 125 mg/5 ml
- Sirup 250 mg/5 ml
Untuk versi tablet, dosisnya sendiri yaitu berupa:
- Anak-anak 6 โ 12 tahun: ยฝ โ 1, tablet 500 mg 3 โ 4 kali sehari
- Dewasa & anak >12 tahun: 1 tablet 500 mg, 3 โ 4 kali sehari
Sementara untuk versi sirup biasa dokter resepkan untuk anak dengan rentang usia berikut:
- 0 โ 1 tahun: ยฝ sendok takar 5 mL (sirup 125 mg/5ml), 3 โ 4 kali sehari
- 1 โ 2 tahun: 1 sendok takar 5 mL (sirup 125 mg/5ml), 3 โ 4 kali sehari
- 2 โ 6 tahun: 1 โ 2 sendok takar 5 mL (sirup 125 mg/5ml), 3 โ 4 kali sehari
- 6 โ 9 tahun: 2 โ 3 sendok takar 5 mL (sirup 125 mg/5ml), 3 โ 4 kali sehari
- 9 โ 12 tahun: 3 โ 4 sendok takar 5 mL (sirup 125 mg/5ml), 3 โ 4 kali sehari
Bagaimana Cara Menggunakan Paracetamol?
Paracetamol tablet maupun sirup dapat diberikan sebelum maupun sesudah makan. Untuk jenis sirup, sebelum dikonsumsi harus dikocok terlebih dahulu.
Obat ini hanya dikonsumsi saat ada keluhan saja. Apabila keluhan tersebut telah sembuh, maka hentikan segera konsumsi obat ini. Bila dalam 3 hari demam tidak kunjung reda atau dalam 10 hari rasa sakit/nyeri tidak kunjung sembuh, maka segera kunjungi dokter.
Untuk versi suntik atau infus harus melalui pengawasan dokter. Walaupun termasuk obat bebas, namun konsumsinya harus sesuai aturan dan tidak boleh melebihi dosis anjuran.
Cara Penyimpanan
Simpanlah parasetamol tablet maupun sirup dalam kemasan plastik klip rapat lalu tempatkan di tempat khusus yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung, hujan, maupun dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Paracetamol dengan Obat Lain
Hindari penggunaan parasetamol bersamaan dengan obat-obatan berikut ini:
- Metoclopramide, dapat meningkatkan penyerepan parasetamol
- Warfarin
- Carbamazepine, dapat mengurangi efektivitas parasetamol
- Cholestyramine, parasetamol dapat mengurangi absorbsi cholestyramine
Peringatan dan Perhatian Menggunakan Paracetamol
- Walaupun obat bebas, namun tidak boleh mengonsumsi di atas dosis anjuran
- Hindari mengonsumsi parasetamol bersamaan dengan alkohol
- Konsultasikan ke dokter bila Anda punya gangguan ginjal maupun hati
- Konsultasikan ke dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat TBC & epilepsi
Efek Samping dan Bahaya Paracetamol
Walaupun lebih aman dibandingkan beberapa antipiretik dan analgesik lain, namun parasetamol masih punya beberapa efek samping seperti:
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut
- Gangguan makan
- Asidosis metabolik
- Pucat
- Perdarahan
- Hipoglikemia
- Edema serebral
- Pankrearitis
- Gangguan irama jantung
- Hipotensi
Alternatif Obat Sejenis Paracetamol
Ada beberapa obat demam yang dapat Anda beli di apotek tanpa resep dokter seperti halnya paracetamol yaitu:
- Aspirin
- Ibuprofen
- Naporoxen
Kapan Harus ke Dokter?
Kunjungi dokter segera mungkin apabila Anda mengalami efek samping akibat paracetamol maupun gejala overdosis paracetamol. Bila dalam 3 hari demam tidak kunjung sembuh dan dalam 10 hari nyeri tidak kunjung reda setelah mengonsumsi paracetamol, maka Anda harus konsultasikan dengan dokter.
Narasumber:
Dokter Umum
Primaya Hospital Sukabumi