Bau mulut (halitosis) adalah salah satu masalah mulut yang umum. Halitosis bisa sangat mempengaruhi kehidupan orang yang mengalaminya karena dapat membuat malu. Penyebab masalah ini beragam, begitu juga pengobatannya.
Mengenal Bau Mulut (Halitosis)
Bau mulut (halitosis) adalah bau tak sedap yang keluar dari napas seseorang yang memiliki dampak sosial besar bagi orang tersebut. Halitosis juga bisa menjadi indikasi beberapa penyakit pada mulut ataupun bagian tubuh lain. Orang yang memiliki bau mulut pun kadang tak menyadarinya sehingga sulit menemukan solusi untuk masalah tersebut.
Secara umum, bau mulut terjadi karena kurangnya kesadaran akan pentingnya membersihkan gigi dan mulut. Ironisnya, tak sedikit pengidap halitosis yang merasa napasnya baik-baik saja. Penyebabnya adalah sel di hidung yang berperan dalam fungsi indra penciuman menjadi tidak responsif terhadap paparan bau tak sedap yang terus-menerus.
Seringkali ketika seseorang punya bau mulut, ia harus diberi tahu dulu oleh orang di sekitarnya baik secara langsung maupun lewat gestur tubuh yang negatif. Bau mulut juga dipengaruhi jenis makanan sehari-hari dan kebiasaan tak sehat lainnya.
Gejala
Seperti namanya, gejala bau mulut (halitosis) yang utama adalah napas menguarkan bau tak sedap. Dari berbagai macam bau, bisa diidentifikasi sumber masalah yang menjadi penyebabnya. Contohnya:
- Bau seperti keju mengindikasikan bau mulut berasal dari area hidung
- Bau seperti buah menandakan diabetes yang tak terkendali
- Bau amis menjadi sinyal penyakit ginjal lantaran peningkatan kadar urea menimbulkan bau amis
- Bau asam menjadi tanda penyakit asma atau fibrosis kistik
- Aroma amonia mengindikasikan masalah ginjal
- Bau seperti feses menandakan adanya problem pencernaan
Penyebab
Menurut National Library of Medicine, meski bau mulut (halitosis) bisa berasal dari banyak faktor, sebanyak 90 persen kasus berkaitan dengan masalah rongga mulut. Berikut ini beberapa penyebab umum bau mulut:
1. Bakteri
Ada ratusan jenis bakteri penyebab bau mulut yang secara alami hidup di dalam mulut. Mulut bahkan berperan layaknya hunian bagi bakteri ini untuk berkembang. Ketika kita makan, bakteri akan ikut makan ketika ada makanan yang tersisa di dalam mulut. Hal ini yang menyebabkan munculnya bau mulut.
2. Mulut kering
Mulut yang kering karena kurangnya produksi air liur bisa mengakibatkan bau mulut. Sebab, air liur penting untuk membantu membersihkan mulut. Bila air liur tidak memadai, mulut menjadi tak bersih sebagaimana mestinya. Mulut kering bisa disebabkan oleh berbagai hal, dari obat-obatan, masalah kelenjar saliva, hingga bernapas lewat mulut.
3. Penyakit gusi
Jika bau napas alias halitosis tak kunjung pergi dan ada pahit yang terus terasa di mulut, bisa jadi itu tanda adanya penyakit gusi yang berisiko menyebabkan penumpukan bakteri pemicu gigi berlubang.
4. Makanan/minuman
Beberapa jenis makanan dan minuman menyebabkan bau mulut yang khas, seperti kopi, bawang merah, dan bawang putih.
5. Merokok
Rokok bisa meninggalkan noda di gigi yang mengakibatkan bau mulut dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Lantaran merokok juga mempengaruhi indra penciuman, para perokok mungkin tak tahu betapa bau napas mereka.
6. Masalah medis
Ada banyak masalah medis yang dapat menyebabkan bau mulut seperti disinggung sekilas sebelumnya. Infeksi mulut yang paling kerap menjadi penyebab di samping sinusitis, asam lambung, diabetes, serta penyakit liver atau ginjal.
Cara Dokter Mendiagnosis Bau Mulut (Halitosis)
Dokter biasanya dapat mendiagnosis bau mulut (halitosis) adalah dokter gigi. Diagnosis didasari riwayat kesehatan dan bau mulut saat pemeriksaan gigi. Dokter akan mengecek seluruh mulut untuk melihat apakah ada hal yang menyebabkannya, misalnya infeksi mulut. Jika dokter gigi tak dapat menemukan penyebabnya, ia akan merujuk pasien ke rumah sakit utama.
Di rumah sakit ini, pasien akan menjalani pemeriksaan sesuai dengan gejalanya untuk menegakkan diagnosis sekaligus menentukan jenis perawatan yang tepat.
Cara Mengatasi Bau Mulut (Halitosis)
Cara paling efektif untuk mengatasi bau mulut (halitosis) adalah menjaga kebersihan gigi dan gusi. Caranya antara lain:
- Menyikat gigi minimal dua kali sehari
- Menggunakan benang khusus untuk flossing di sela-sela gigi
- Membersihkan lidah, termasuk dengan menggosok bagian bawah lidah
Bila penyebab bau mulut adalah sistem organ lain di sisi tubuh yang berbeda, penanganan akan difokuskan ke area tersebut.
Komplikasi
Bau mulut (halitosis) bisa mempengaruhi perasaan tentang penampilan diri atau menimbulkan kekhawatiran bahwa orang lain akan merasa bau napas orang itu tak sedap. Hal ini bisa menimbulkan kecemasan berlebih ketika berada di tengah banyak orang. Halitosis juga dapat menjadi awal berkembangnya komplikasi lain yang bersumber dari penyakit yang melatari.
Meski demikian, bau mulut paling berisiko mengakibatkan masalah mental dan sosial. Sebaiknya datangi dokter guna mencegah komplikasi ini. Jika memandang perlu, dokter umum itu akan merujuk pasien ke dokter spesialis kejiwaan alias psikiater atau psikolog agar mendapat penanganan lebih lanjut.
Pencegahan
Cara mencegah bau mulut (halitosis) yang berkaitan denagn masalah di rongga mulut kurang-lebih sama dengan cara mengatasinya. Yang harus diperhatikan adalah menjaga kebersihan gigi dan gusi agar tak ada kesempatan bakteri jahat berkembang dan menimbulkan infeksi.
Kapan Harus ke Dokter?
Bau napas kadang memerlukan penanganan dokter agar bisa hilang sepenuhnya. Jika bau mulut tak kunjung hilang dalam beberapa pekan setelah menjalani perawatan mandiri, sebaiknya datangi dokter. Demikian pula ketika mendapati gusi berdarah yang menimbulkan rasa nyeri, sakit gigi atau gigi goyang, dan masalah lain lada gigi.
Reviewed by
drg. Merdiana Dwi Trasti, Sp.KGA
Dokter Spesialis Kedokteran Gigi Anak
Primaya Evasari Hospital
Referensi:
- Halitosis: From diagnosis to management. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3633265/. Diakses 17 Februari 2023
- Halitosis: prevalence, risk factors, sources, measurement and treatment – a review of the literature. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/adj.12725. Diakses 17 Februari 2023
- Halitosis (Bad Breath). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/halitosis-bad-breath. Diakses 17 Februari 2023
- Halitosis. ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534859/. Diakses 17 Februari 2023
- Bad breath: What causes it and what to do about it. https://www.health.harvard.edu/blog/bad-breath-what-causes-it-and-what-to-do-about-it-2019012115803. Diakses 17 Februari 2023
- Breath odor. https://medlineplus.gov/ency/article/003058.htm. Diakses 17 Februari 2023
- Halitosis-Bad Breath. https://patient.info/oral-dental-care/bad-breath-halitosis. Diakses 17 Februari 2023