Menjaga detak jantung normal merupakan hal penting yang perlu Anda lakukan supaya fungsinya tidak mengalami masalah. Sebagai komponen penting pada tubuh manusia, memang sudah seharusnya menjaganya agar tetap baik.
Supaya bisa mendeteksi adanya masalah kesehatan jantung sejak dini, pastikan mengetahui berapa detak jantung yang tergolong normal. Faktanya, setiap orang memiliki detak jantung berbeda-beda tergantung aktivitas dan kondisi tubuhnya.
Ini Ukuran Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia
Ketika menemukan detak jantungmu dan orang lain berbeda, tidak perlu terburu-buru panik. Sebab masing-masing orang memang bisa saja berbeda jumlah detak jantung per detiknya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah detak jantung itu sendiri, mulai dari usia, aktivitas, kondisi kesehatan tubuh, dan momen yang dialami. Sebagai contoh, seorang yang cedera biasanya detak jantungnya akan melemah.
Pada orang dewasa, umumnya memiliki detak jantung normal berada di kisaran 50 dan 100 denyut per menit (bpm). Berbeda lagi dengan atlet yang terlatih, detak jantung istirahatnyaย biasanya bawah 60 bpm dan terkadang juga 40 bpm. Jika berdasarkan usia, berikut perhitungannya:
- Bayi baru lahir: 100-160 bpm
- Anak usia 0-5 bulan: 90-150 bpm
- Anakan usia 6-12 bulan: 80-140 bpm
- Anak usia 1-3 tahun: 80-130 bpm
- Anak usia 3-4 tahun: 80-120 bpm
- Anak usia 6-10 tahun: 70-110 bpm
- Anak usia 11-14 tahun: 60-105 bpm
- Anak usia 15 tahun ke atas: 60 – 100 bpm
- Orang dewasa usia 20-35 tahun: 95 – 170 bpm
- Orang dewasa usia 35 – 50 tahun: 85 – 155 bpm
- Orang dewasa berusia 60 tahun: 80 – 130 bpm
Cara Mengukur Detak Jantungย
Detak jantung seseorang yang berada di bawah 60 bpm tidak selalu berarti upnormal. Pengukuran detak jantung perlu dilakukan untuk mengetahui apakah detak jantung seseorang masih dalam ukuran normal atau upnormal.
Ada teknik tersendiri untuk menghitung detak jantung. Terlebih dahulu temukan letak denyut nadi pada pergelangan tangan atau leher. Selanjutnya coba ukur denyut nadi radial yang kamu rasakan di bagian lateral pergelangan tangan, tepatnya di bawah sisi ibu jari tangan.
Tekan perlahan ujung jari telunjung serta jari tengah. Arahkan tekanan tepat di atas pembuluh darah yang ada di pergelangan tangan. Usahakan menekannya menggunakan ibu jari, karena ibu jari juga memiliki denyut nadi tersendiri. Silahkan mulai menghitung detak yang dirasakan selama satu menit penuh.
Apabila ingin lebih mudah, hitung detak jantung menggunakan monitor detak jantung. Alat tersebut akan menghitung detak jantung secara otomatis. Menariknya, penggunanya bisa mengaturnya sesuai dengan kebutuhan termasuk waktu penghitungan detak jantung.
Gangguan Irama Jantung Paling Sering Menyerang
Dalam medis, gangguan irama jantung memiliki nama lain berupa aritmia. Seseorang bisa disebut mengalami aritmia ketika denyut jantung terlalu cepat, lambat, tidak teratur, atau bahkan terhenti. Bukan hanya satu, ada beberapa jenis aritmia yang umumnya menyerang manusia.
1. Takikardia Supraventrikular
Orang dengan gangguan irama detak jantung ini biasanya akan merasakan jantung berdetak lebih cepat. Sumbernya dari impuls listrik pada serambi jantung atau atrium yaitu sebuah ruang di atas bilik jantung yang disebut nodus AV.
2. Long QT Syndromeย
Tanda-tanda utama yang muncul pada orang dengan gangguan kesehatan long QT syndrome adalah detak jantungnya sangat cepat dan cenderung tidak teratur. Hal ini karena faktor genetik atau penggunaan obat jenis tertentu.
3. Fibrilasi Ventrikel
Seseorang dapat terkena fibrilasi ventrikel memiliki ciri-ciri bilik jantungnya tidak mampu memompa darah secara optimal tetapi malah bergetar. Pada kondisi yang parah, masalah irama jantung ini sering membunuh penderitanya karena menyebabkan gagal jantung.
4. Fibrilasi atrium
Saat mengalami detak jantung lebih cepat, ada kemungkinan terkena penyakit fibrilasi atrium. Tandanya adalah detak jantung tidak teratur tepatnya di ruang atrium yang seringkali melibatkan takikardia.
5. Atrial flutter
Orang-orang yang mengalami atrial flutter biasanya satu area di atrium tidak bekerja dengan baik. Kondisi tersebut menyebabkan pola detak jantung tidak seperti seharusnya. Apabila tidak mendapatkan penanganan tepat, seringkali memicu munculnya fibrilasi.
Penyebab Umum Gangguan Detak Jantung
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab umum gangguan detak jantung. Mulai dari riwayat penyakit jantung, gangguan tiroid, tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, gangguan elektrolit, atau sedang dalam masa pemulihan setelah menjalankan operasi jantung.
Selain itu, gaya hidup tidak sehat juga menjadi penyebab utama dari munculnya gangguan detak jantung. Gaya hidup tidak sehat yaitu mulai dari minum-minuman beralkohol, mengonsumsi obat-obatan terlarang, dan merokok secara berlebih.
Gejala yang biasanya muncul pada orang-orang dengan masalah kesehatanย aritmia beragam, tergantung dari apa masalah kesehatannya. Ada yang mengeluhkan sakit dada, pusing, sesak nafas, dan lain sebagainya.
Cara Dokter Mendiagnosa
Meski telah menunjukkan gejala terkena aritmia jenis tertentu, tetapi dokter tidak bisa begitu saja mendiagnosa seseorang. Ada serangkaian pemeriksaan yang perlu dokter lakukan untuk memastikan apakah benar-benar terserang aritmia atau masalah kesehatan lain.
Untuk mendiagnosa, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang pasien rasakan seperti apakah merasakan berdebar di dada, sesak napas, nyeri dada, pingsan, kelelahan, detak terlalu cepat, atau detak lebih lambat.
Selain menanyakan gejala-gejala yang mereka alami dan riwayat penyakit, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat tanda-tanda aritmia lebih dalam. Pemeriksaan sendiri berupa ekokardiogram, uji latih beban jantung, monitor holter, dan studi elektrofisiologi.
Cara Mencegah Gangguan Detak Jantung
Pencegahan aritmia sebenarnya tidak begitu sulit, hanya dengan melakukan langkah sederhana seperti mengonsumsi makanan yang baik untuk jantung, berolahraga secara teratur, membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein, berhenti merokok serta menjaga berat badan ideal.
Apabila telah memiliki riwayat aritmia, tindak pencegahan yang perlu pasien lakukan agar penyakitnya tidak kambuh lagi yaitu dengan kontrol kesehatan secara rutin.ย Selama masa pengobatan, kamu juga perlu mengonsumsi obat secara rutin sesuai arahan dokter.
Jangan lupa untuk selalu mengontrol pola makan guna menghindari terjadinya aritmia lebih parah. Lakukan juga rekam jantung (EKG) meski merasa tubuh sehat untuk mendeteksi kelainan sejak dini.
Kapan Harus ke Dokter?
Pemeriksaan secara rutin ke dokter merupakan merupakan keharusan untuk memantau kesehatan tubuh secara keseluruhan, terutama bagian organ dalam. Bukan dokter biasa, dokter yang khusus menangani masalah aritmia adalah dokter ahli kardiologi terutama jika kamu mengalami gangguan tiroid, penyakit jantung, diabetes, dan pernah operasi jantung.
Saat merasakan nyeri dada, sesak napas, dan jantung berdebar, terutama jika keluhan tersebut muncul secara tiba-tiba dan sering, maka langsung periksakan ke dokter untuk mengetahui diagnosa lebih lanjutnya.
Apabila gejalanya berupa pingsan, langsung bawa ke IGD terdekat. Jangan sampai menunda-nundanya karena resiko paling fatal akibat serangan aritmia adalah kematian.
Penting selalu menjaga detak jantung normal untuk membuat aliran darah juga normal. Perlu Anda ingat, ketika detak jantung mengalami masalah, akibatnya akan sangat buruk sehingga hal tersebut harus mendapatkan penanganan dengan tepat oleh tenaga ahli dalam bidangnya agar tidak kian parah.
Narasumber
dr. Agung Fabian Chandranegara, SpJP (K), FIHA
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Primaya Hospital Tangerang
Referensi:
- What should my heart rate be?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/235710. Diakses pada 29 Mei 2023.
- What Is a Normal Resting Heart Rate?. https://www.healthline.com/health/heart-disease/ideal-heart-rate. Diakses pada 29 Mei 2023.
- Heart Health and Aging. https://www.nia.nih.gov/health/heart-health-and-aging. Diakses pada 29 Mei 2023.
- Arrhythmia. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16749-arrhythmia. Diakses pada 29 Mei 2023.
- Heart arrhythmia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-arrhythmia/symptoms-causes/syc-20350668. Diakses pada 29 Mei 2023.