Begitu banyak macam penyakit jantung, banyak pula gejala dan tandanya. Sakit jantung bisa dikatakan sebagai penyakit dengan berbagai kemungkinan gejala. Salah satu gejala yang berkaitan dengan masalah jantung adalah munculnya keringat dingin. Tapi keringat dingin saja tidak selalu menandakan adanya penyakit jantung.
Mengenal Gejala Keringat Dingin
Tubuh sejatinya memproduksi keringat untuk mendinginkan diri. Munculnya keringat adalah respons alami tubuh terhadap suhu udara yang panas dan aktivitas fisik, termasuk olahraga dan kegiatan lain yang menguras energi. Namun ada kondisi yang disebut hiperhidrosis, yakni ketika tubuh mengeluarkan keringat berlebih bahkan ketika tidak ada aktivitas fisik dan suhu udara tak begitu panas.
Bagi banyak orang dengan hiperhidrosis, kondisi ini tidak mengkhawatirkan dan bisa diatasi tanpa perawatan dokter di rumah sakit jantung. Dalam hal ini, saraf yang bertanggung jawab memberikan sinyal kepada kelenjar keringat menjadi overaktif. Walau tak ada kenaikan suhu ataupun kegiatan fisik, saraf ini tetap memicu kelenjar keringat untuk memproduksi keringat. Tak ada penyebab medis untuk kondisi tersebut.
Tapi bisa juga keringat dingin yang muncul berlebih menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Ada kemungkinan keringat itu adalah gejala penyakit serius seperti masalah tiroid, infeksi, bahkan sakit jantung atau kanker.
Gejala Khas Sakit Jantung Selain Keringat Dingin
Untuk mengetahui apakah keringat dingin yang muncul dipicu penyakit tertentu, diperlukan pemeriksaan oleh dokter. Bila curiga keringat itu berhubungan dengan sakit jantung, periksakan diri ke rumah sakit jantung. Keringat dingin bisa dicurigai sebagai gejala penyakit jantung jika disertai gejala lain yang khas, seperti:
- Nyeri dada yang terasa seperti diremas atau ditekan benda berat
- Rasa nyeri di dada menjalar hingga rahang, lengan, dan punggung
- Dada terasa tidak nyaman
- Merasa sangat lelah
- Pusing
- Badan terasa lemas
- Jantung berdebar-debar
- Mual
- Napas pendek
Bagaimana Penyakit Jantung Sebabkan Keringat Dingin
Berolahraga atau melakukan kegiatan aktif membuat suhu tubuh naik. Walhasil, tubuh memproduksi keringat guna menurunkan suhu. Sedangkan keringat dingin yang muncul bahkan tanpa aktivitas disebabkan oleh kinerja jantung yang mengalami tekanan berat.
Salah satu pemicu masalah jantung adalah tersumbatnya pembuluh darah baik sebagian maupun seluruhnya oleh tumpukan plak yang terdiri atas kolesterol dan zat lain. Jantung harus bekerja ekstra-keras untuk memompa darah jika pembuluh darah mengalami sumbatan. Karena itulah tubuh mengeluarkan keringat berlebih. Bagaimanapun, jantung tetaplah bagian dari organ manusia walaupun bekerja di dalam tubuh. Aktivitasnya turut memicu respons tubuh, termasuk dalam hal keluarnya keringat.
Tanda Keringat Dingin Akibat Penyakit Jantung
Keringat dingin yang merupakan tanda sakit jantung umumnya muncul disertai gejala yang juga khas penyakit jantung. Terlebih bila keringat itu muncul saat sedang beristirahat atau tak melakukan aktivitas yang menguras tenaga. Biasanya keringat ini muncul di telapak tangan, meski tidak jarang muncul pula di bagian tubuh lain, termasuk dahi.
Terutama bagi perempuan, keringat yang kerap muncul pada malam hari juga bisa menjadi tanda adanya masalah jantung. Beberapa perempuan mungkin keliru mengira hal itu adalah efek dari menopause. Jika Anda terbangun dari tidur saat malam hari dengan kondisi berkeringat atau sulit tidur karena terus keluar keringat dingin, bisa jadi itu tanda serangan jantung.
Berbagai Penyebab Keringat Dingin Selain Sakit Jantung
Ada dua jenis hiperhidrosis yang ditandai dengan munculnya keringat dingin. Bila tak ada kaitan dengan masalah kesehatan serius, istilahnya adalah hiperhidrosis fokal primer. Sedangkan jika terkait dengan penyakit serius, termasuk sakit jantung, sebutannya adalah hiperhidrosis sekunder.
Hiperhidrosis fokal primer kerap tak dilatarbelakangi kondisi medis tertentu yang membutuhkan perawatan khusus. Ada kemungkinan faktor riwayat keluarga yang mempengaruhi kondisi tersebut. Adapun hiperhidrosis sekunder bisa disebabkan oleh berbagai problem kesehatan serius, seperti:
- Diabetes
- Obesitas
- Infeksi, termasuk tuberkulosis dan HIV
- Kanker, seperti kanker limfoma
- Cedera tulang belakang
Keringat dingin berlebih juga bisa disebabkan oleh menopause dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Kapan Harus ke Dokter?
Rumah sakit jantung adalah tempat terbaik untuk memastikan apakah keringat dingin yang muncul diakibatkan oleh sakit jantung atau bukan. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh guna menegakkan diagnosis. Dalam sebuah riset di University of Illinois, Chicago, Amerika Serikat, pada 2005, didapati temuan bahwa kemunculan keringat dingin menjadi indikator penting dalam terjadinya serangan jantung.
Ketika orang yang tiba-tiba banyak berkeringat langsung dibawa ke rumah sakit jantung dan ditangani, kemungkinan jiwanya terselamatkan lebih besar. Sebab, penanganan penyakit jantung adalah perkara waktu. Makin cepat tertangani, pasien makin mungkin diselamatkan.
Karena itu, sebaiknya periksakan diri bila merasa kerap muncul keringat dingin meski tak sedang beraktivitas atau cuaca tak panas. Ketimbang menduga-duga penyebab kemunculan keringat itu, lebih baik mendapat kepastian lewat pemeriksaan di rumah sakit jantung.
Ditinjau oleh:
dr. Wira Kimahesa A, SpJP FIHA
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Referensi:
Heart Attack. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/heart-attack. Diakses 8 September 2021
In brief: Sudden sweat may signal a heart attack. https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/In_brief_Sudden_sweat_may_signal_a_heart_attack. Diakses 8 September 2021
Coronary Heart Disease. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/coronary-heart-disease. Diakses 8 September 2021
Hot flushes and night sweats are associated with coronary heart disease risk in midlife: a longitudinal study. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25377022/. Diakses 8 September 2021
Warning Signs of a Heart Attack. https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/warning-signs-of-a-heart-attack. Diakses 8 September 2021
Sweat Is Good Indicator Heart Attack May Be Coming. https://www.sciencedaily.com/releases/2005/11/051122183817.htm. Diakses 8 September 2021