Setiap orang pada umumnya bernapas tanpa menyadari setiap embusan dan tarikan napasnya. Orang baru sadar akan napasnya ketika ada masalah. Salah satunya napas mendadak pendek. Masalah pernapasan ini bisa terjadi karena banyak hal. Dalam beberapa kasus, napas pendek bisa menjadi tanda penyakit jantung.
Mengenal Napas Pendek
Dalam dunia medis, napas pendek disebut dispnea, yakni kondisi ketika dada terasa sesak hingga sulit atau tak bisa mengambil napas dalam-dalam. Dispnea bisa menjadi tanda berbagai masalah kesehatan, seperti asma, penyakit paru, dan penyakit jantung.
Napas pendek dapat terjadi karena masalah pada sistem pernapasan, jantung, kerongkongan dan saluran pencernaan, gangguan neurologis, serta problem emosional dan psikologis. Sebagian besar kasus napas pendek disebabkan oleh gangguan pada sistem jantung atau pernapasan, psikiatri, asam lambung, dan turunnya fungsi tubuh karena lama tak beraktivitas, misalnya sehabis menjalani bedrest.
Napas pendek juga merupakan tanda umum masalah jantung. Masalah jantung yang mempengaruhi pernapasan antara lain:
1. Gagal jantung
Meski namanya “gagal”, bukan berarti jantung berhenti berdetak, melainkan jantung tidak sanggup berfungsi secara maksimal. Napas pendek dan merasa lelah bisa menjadi tanda kondisi tersebut. Sering kali orang juga mengalami pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, tungkai, dan bagian tengah tubuh karena jantung tidak cukup kuat untuk memompa darah dengan baik. Pada tahap awal gagal jantung, Anda mungkin mengalami kesulitan bernapas setelah berolahraga, berpakaian, atau berjalan melintasi ruangan. Saat jantung melemah, Anda mungkin merasa napas pendek bahkan saat berbaring.
2. Takikardia
Masalah jantung ini terjadi ketika detak jantung lebih cepat, biasanya lebih dari 100 detak per menit pada orang dewasa. Ada beberapa macam takikardia, tapi salah satu yang dapat menyebabkan napas pendek adalah takikardia atrium (SVT). Pada pasien SVT, detak jantung meningkat karena sinyal kelistrikan jantung tidak bekerja dengan benar.
3. Edema paru
Kondisi ini berarti ada cairan ekstra di paru-paru yang membuat sulit bernapas. Biasanya penyebabnya adalah masalah jantung. Jika jantung sakit atau rusak, ia tidak dapat memompa cukup darah yang datang dari paru-paru. Ketika itu terjadi, tekanan di jantung menumpuk dan mendorong cairan ke dalam kantung udara paru-paru. Masalah pernapasan akibat penyakit ini dapat terjadi seiring waktu atau secara tiba-tiba.
4. Kardiomiopati
Ini adalah masalah serius pada otot jantung yang membuatnya sulit memompa dan mengirim darah ke tubuh. Ada berbagai jenis kardiomiopati dan banyak pula penyebabnya, seperti serangan jantung, diabetes, atau pengobatan kanker. Ketika kardiomiopati makin parah, gejala yang lazim muncul adalah napas pendek saat aktif ataupun beristirahat.
Penyebab Napas Pendek
Napas pendek bisa terjadi karena banyak hal. Pada penyakit jantung, misalnya, napas menjadi pendek karena jantung tak dapat memompa cukup darah yang kaya oksigen ke tubuh. Jika otak, otot, atau organ tubuh lain tidak mendapatkan oksigen yang cukup, rasa sesak di dada dan napas pendek dapat terjadi.
Kesulitan bernapas juga dapat disebabkan oleh masalah pada paru-paru, saluran udara, atau masalah kesehatan lainnya.
Masalah dengan paru-paru:
- Bekuan darah di arteri paru-paru (emboli paru)
- Pembengkakan dan penumpukan lendir di saluran udara terkecil di paru-paru (bronkiolitis)
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), seperti bronkitis kronis atau emfisema
- Radang paru-paru
- Tekanan darah tinggi di arteri paru-paru (hipertensi pulmonal)
- Penyakit paru-paru lainnya
Masalah dengan saluran udara yang mengarah ke paru-paru:
- Penyumbatan saluran udara di hidung, mulut, atau tenggorokan
- Tersedak sesuatu yang tersangkut di saluran udara
- Pembengkakan di sekitar pita suara
- Peradangan pada jaringan (epiglotis) yang menutupi tenggorokan
Masalah dengan jantung:
- Nyeri dada karena aliran darah yang tidak lancar melalui pembuluh darah jantung (angina)
- Serangan jantung
- Cacat jantung sejak lahir (penyakit jantung bawaan)
- Gagal jantung
- Gangguan irama jantung (aritmia)
Penyebab lainnya:
- Alergi (seperti jamur, bulu, atau serbuk sari)
- Berada di dataran tinggi, di mana oksigen di udara lebih sedikit
- Kompresi dinding dada
- Debu di lingkungan
- Tekanan emosional, seperti kecemasan
- Hernia hiatus (kondisi di mana bagian perut memanjang melalui pembukaan diafragma ke dalam dada)
- Kelebihan berat badan
- Serangan panik
- Anemia (hemoglobin rendah)
- Masalah darah (ketika sel darah tidak dapat mengambil oksigen secara normal, misalnya penyakit methemoglobinemia)
Napas Pendek Tanda Penyakit Jantung
Dada yang terasa seperti tertekan diikuti sesak napas atau napas pendek adalah salah satu tanda penyakit jantung. Namun seringnya hanya nyeri dada yang dirasakan pasien ketika terjadi serangan jantung. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di European Heart Journal, satu dari empat pasien serangan jantung memiliki gejala yang tidak khas seperti kelelahan ekstrem, sulit bernapas, dan kelelahan ekstrem. Pasien dengan gejala ini lebih kecil kemungkinannya untuk menerima pertolongan darurat sehingga risiko meninggal lebih besar.
Dalam penelitian itu, gejala yang tidak khas itu paling umum ditemukan pada orang lanjut usia, terutama kalangan wanita. Pasien itu tidak segera menelepon rumah sakit atau mencari pertolongan darurat karena tak menyadari bahwa gejala tersebut memerlukan penanganan secepatnya. Untuk mengevaluasi pasien dengan gejala napas pendek, butuh pemeriksaan fisik dan riwayat medis secara rinci.
Pemeriksaan itu bertujuan memastikan apakah napas pendek yang terjadi diakibatkan oleh kejadian penyakit jantung atau masalah kesehatan lain. Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki, rasa tidak nyaman atau tekanan di dada, pusing, dan bibir atau ujung jari membiru adalah beberapa gejala yang mungkin menyertai sesak napas dan mengarah pada penyakit jantung.
Kapan Harus Ke Dokter
Jika Anda memiliki masalah pernapasan, Anda perlu ke dokter. Dokter akan memeriksa Anda, termasuk menjalankan serangkaian tes untuk menemukan apa penyebabnya. Jika napas pendek dicurigai sebagai tanda penyakit jantung, jangan tunda datangi rumah sakit atau telepon ambulans.
Serangan jantung memerlukan penanganan cepat untuk memulihkan aliran darah dan menurunkan risiko kematian. Maka, jika merasa napas menjadi tiba-tiba pendek, sebaiknya segera datangi rumah sakit meski itu belum tentu tanda penyakit jantung.
Narasumber
dr. Andriga Dirgantomo, Sp.Jp. FIHA
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Referensi
Determinants of Dyspnea in Chronic Heart Failure. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1071916415011227. Diakses 10 Desember 2021
Shortness of Breath. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/01.CIR.0000075956.36340.78. Diakses 10 Desember 2021
Chest pain and shortness of breath in cardiovascular disease: a prospective cohort study in UK primary care. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5726088/. Diakses 10 Desember 2021
Breathing problems are the second most common symptom of heart attacks. https://www.escardio.org/The-ESC/Press-Office/Press-releases/breathing-problems-are-the-second-most-common-symptom-of-heart-attacks. Diakses 10 Desember 2021