• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Ketuban Pecah Dini, Apa yang Perlu Dipersiapkan?

Ketuban Pecah Dini, Apa yang Perlu Dipersiapkan

Ketuban memiliki peran yang sangat penting dalam kehamilan hingga persiapan melahirkan. Sejumlah masalah yang terkait dengan ketuban dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan. Salah satunya adalah ketuban pecah dini, yang merupakan komplikasi kehamilan serius yang membutuhkan penanganan oleh tenaga medis.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini prelabor rupture of membranes (PROM) adalah pecahnya membran atau selaput ketuban secara spontan sebelum awal mula persalinan atau di atas usia kehamilan 37 minggu. Bila ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu, kondisi ini disebut preterm prelabor rupture of membranes (PPROM). Selaput ketuban adalah bagian dari membran janin yang tipis tapi kuat. Selaput ini berperan besar dalam mempertahankan kehamilan sampai tiba waktunya bersalin. Pada kebanyakan wanita, selaput ini hanya akan pecah pada awal mula kontraksi atau setelah dilakukan intervensi saat persalinan.

Ketuban pecah dini terjadi pada 3 persen kehamilan. Sepertiga kelahiran prematur disebabkan oleh atau terkait dengan ketuban pecah dini. Masalah ini juga terkait dengan komplikasi lain seperti paru-paru bayi yang tidak berkembang normal, bayi terlilit tali pusar, hingga kematian janin. Karena itu, dalam persiapan melahirkan, ibu dan keluarga mesti memahami soal ketuban pecah dini agar tahu apa tindakan yang harus diambil ketika mengalami hal tersebut.

 

Ciri-ciri Ketuban Pecah Dini

Tanda ketuban pecah dini bisa berbeda-beda pada tiap kehamilan. Di antaranya:

  • Tiba-tiba ada cairan menyembur dari vagina
  • Ada tetesan cairan dari vagina
  • Rasa basah di vagina atau celana dalam

Ciri-ciri ini bisa jadi mirip dengan kondisi lain, bahkan mungkin ibu mengira cairan yang keluar adalah urine biasa. Cairan ketuban berbeda dengan urine. Salah satu yang menonjol adalah bau cairan ketuban tidak menusuk seperti urine.

 

Penyebab

Pada sebagian besar kasus, penyebab ketuban pecah dini tidak bisa diketahui secara pasti. Umumnya, selaput ketuban mulai melemah pada trimester ketiga masa kehamilan karena perubahan biokimiawi dan akan pecah menjelang kelahiran. Namun selaput ini bisa juga melemah sebelum tiba waktunya persalinan karena berbagai faktor, seperti infeksi, kolagen yang rusak, dan peradangan.

Baca Juga:  Kehamilan Resiko Tinggi, Kenali Penyebab dan Cara Meminimalisirnya

Kehamilan kembar juga bisa memicu tekanan pada rahim hingga menyebabkan ketuban pecah dini. Kemungkinan penyebab lain termasuk cairan ketuban yang terlalu banyak dan kekurangan nutrisi. Ibu hamil lebih berisiko mengalami ketuban pecah dini bila sebelumnya melahirkan secara prematur, mengalami infeksi pada sistem reproduksi, mengalami perdarahan vagina saat hamil, dan merokok ketika hamil. Dalam persiapan melahirkan, faktor risiko ini perlu diketahui dan diwaspadai. Infeksi gigi yang bisa memasuki sirkulasi sistemik juga bisa jadi salah satu resiko ketuban pecah dini.

 

Deteksi Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini memerlukan penanganan medis untuk menentukan tindakan yang harus diambil guna menyelamatkan ibu dan bayi dalam kandungan. Secara medis, hanya dokter atau staf medis terlatih yang dapat memastikan ketuban pecah dini. Pertama-tama, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan memeriksa ibu secara fisik. Setelah itu, dokter bisa melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:

  • Eksaminasi serviks untuk melihat kebocoran cairan ketuban dari mulut rahim
  • Pengetesan pH cairan
  • Melihat cairan yang telah kering di bawah mikroskop
  • Ultrasonografi untuk menilai seberapa banyak cairan ketuban di sekitar janin

Serangkaian pemeriksaan ini juga penting untuk mendeteksi jika ada infeksi atau masalah lain yang mengancam jiwa janin dan ibunya. Infeksi local (keputihan) dan infeksi sistemik juga bisa menyebabkan kejadian korioamnionitis yang menyebabkan kerusakan selaput ketuban dan akhirnya terjadi ketuban pecah dini.

 

Penanganan Pasien Ketuban Pecah Dini

Dalam persiapan melahirkan, ibu hamil dapat bertanya mengenai ketuban pecah dini saat pemeriksaan kehamilan ataupun kelas ibu hamil. Termasuk bagaimana penanganan medis ketika terjadi ketuban pecah dini. Umumnya, penanganan pasien ketuban pecah dini ditentukan berdasarkan usia kehamilan.

  • 37 minggu atau lebih: langsung ke proses persalinan
  • 34-36 minggu: sama dengan usia kehamilan 37 minggu
  • 24-33 minggu: menahan kehamilan, pemberian antibiotik, bed rest total, terutama diatas 28 minggu, diberikan juga pematangan paru janin.
  • Kurang dari 24 minggu: konseling, menahan kehamilan, pemberian antibiotik, bed rest total, menahan kehamilan bila memungkinkan
Baca Juga:  Hemokromatosis: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Namun penanganan ini juga bergantung pada kondisi janin dan ibunya. Bila terjadi infeksi atau kondisi yang membahayakan, bisa jadi dokter akan melakukan proses persalinan secara normal  baik dengan induksi maupun tidak atau langsung operasi caesar.

 

Pencegahan

Karena penyebab ketuban pecah dini tidak bisa dipastikan, tidak ada langkah aktif yang khusus untuk mencegah masalah kehamilan ini. Meski begitu, ada upaya yang dapat dilakukan guna menjauhkan diri dari faktor risiko terkait dengan ketuban pecah dini, seperti berhenti merokok, menjalankan gaya hidup sehat, makan makanan dengan gizi seimbang, dan berkonsultasi dengan dokter dalam persiapan melahirkan. Selain itu, berhati-hatilah ketika sakit batuk, bersin, dan diare ketika hamil lantaran hal itu bisa memicu kontraksi dan berujung pada ketuban pecah dini. Apabila ibu mengalami infeksi local (keputihan) dan infeksi sistemik sebaiknya segera diobati.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Informasi seputar cairan ketuban bisa diperoleh dalam kursus persiapan melahirkan yang biasanya disediakan di rumah sakit. Dengan memahami masalah ini, ibu hamil dan keluarganya akan tahu kapan saatnya untuk mendatangi dokter atau rumah sakit ketika curiga mengalami ketuban pecah dini. Pada dasarnya, jika ibu hamil merasa ada cairan yang tak biasa keluar dari vaginanya ketika hamil, sebaiknya kunjungi dokter segera untuk memastikan apakah itu cairan ketuban atau bukan. Makin dini masalah ini terdeteksi dan tertangani, peluang keselamatan dan kesehatan bayi dan ibunya akan lebih besar.

 

Reviewed by

dr. Febriyan Nicolas Kengsiswoyo, Sp.OG, M.Kes

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Primaya Hospital Tangerang

Referensi:

  • Premature Rupture Of Membranes. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532888/. Diakses 4 Juli 2022
  • Premature Rupture of the Fetal Membranes. https://www.nejm.org/doi/10.1056/NEJM199803053381006. Diakses 4 Juli 2022
  • Preterm Prelabor: Rupture of Membranes. https://www.glowm.com/article/heading/vol-10–common-obstetric-conditions–preterm-prelabor-rupture-of-membranes/id/409333#.YsMejHZBy3B. Diakses 4 Juli 2022
  • Prelabor Rupture of Membranes. https://journals.lww.com/greenjournal/Abstract/2020/03000/Prelabor_Rupture_of_Membranes__ACOG_Practice.47.aspx. Diakses 4 Juli 2022
  • Premature Rupture of Membranes. https://emedicine.medscape.com/article/261137-overview. Diakses 4 Juli 2022
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below