Pada masa kehamilan, tubuh para ibu akan mengalami penurunan sistem imun. Akibatnya, berbagai komplikasi kehamilan berpotensi menginfeksi dan membahayakan kesehatan ibu sekaligus janin.
Ada berbagai macam komplikasi kehamilan yang membahayakan ibu sekaligus janin. Ada baiknya untuk selalu berhati-hati dan menerapkan gaya hidup sehat agar berbagai komplikasi tersebut dapat terhindarkan.
Informasi Mengenai Komplikasi Kehamilan
Baik ibu baru atau yang sudah melahirkan beberapa kali, perlu mengetahui apa itu komplikasi kehamilan. Istilah itu mengarah pada gangguan kesehatan yang melibatkan ibu, janin, dan keduanya.
Penyebabnya sendiri sangat beragam bisa karena faktor usia, penyakit bawaan, dan gaya hidup kurang sehat. Seluruhnya akan memberikan efek negatif pada kesehatan janin dan ibu hamil.
Dalam rangka menjaga kestabilan kesehatan dan menunjang tumbuh kembang janin secara optimal, para bunda wajib menghindari pantangan selama kehamilan. Misalnya tidak boleh terlalu sering begadang, hindari mengangkat benda-benda berat, hindari stres berat, dan konsumsi makanan bergizi tinggi.
Komplikasi Kehamilan yang Umum Terjadi
Ada banyak sekali komplikasi kehamilan yang bisa mengancam keselamatan bayi jika tidak segera mendapatkan penanganan. Mencegah kondisinya semakin memburuk, perhatikan komplikasi kehamilan yang ada di sini:
1. Komplikasi di Trimester Pertama
Dalam dunia medis, komplikasi kehamilan terbagi menjadi dua bagian yaitu komplikasi pada trimester pertama dan akhir. Pada pembahasan kali ini akan mengelas apa saja komplikasi di trimester pertama.
- Kehamilan ektopik: Seorang yang mengalami kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di rahim melainkan di luar rahim. Perlu adanya pembedahan untuk mengangkat jaringan ektopik tersebut sebelum mengancam kesehatan pengidapnya.
- Keguguran: Ada setidaknya 10% hingga 20% ibu mengalami keguguran pada 20 minggu pertama. Sedangkan tercatat sebanyak 80% keguguran terjadi di trimester pertama kehamilan.
- Kelainan bawaan: Ketika janin yang Anda kandung terdeteksi mengalami kelainan bawaan, komplikasi kehamilan lebih rentan mengalami komplikasi. Perlu adanya pemantauan kesehatan oleh tenaga medis.
- Hiperemesis gravidarum (HG): Bagi yang belum tahu, HG merupakan kondisi kesehatan dengan gejala muntah dan terjadi secara terus-menerus selama kehamilan. Hal ini menyebabkan ibu mengalami dehidrasi atau kehilangan berat badan secara ekstrim.
2. Komplikasi di Trimester Akhir
Jika sebelumnya merupakan komplikasi yang biasa terjadi pada trimester pertama kehamilan, kali ini komplikasinya muncul saat usia kehamilan sudah mulai berusia lanjut. Berikut daftarnya:
- Diabetes gestasional: Penyebab utamanya adalah hormon kehamilan mempersulit metabolisme tubuh yang bertujuan menjaga kadar gula darah dalam batas normal. Jika sudah terdeteksi mengalaminya, usahakan untuk diet glukosa dan olahraga teratur.
- Preeklampsia: Sebagian orang mungkin masih asing dengan preeklampsia. Penyakit tersebut merupakan masalah tekanan darah yang umumnya muncul pada trimester kedua hingga 6 minggu setelah melahirkan. Sebagian besar penderita yang tercatat mengalami preeklampsia adalah orang dengan gangguan kesehatan darah tinggi.
- Persalinan prematur : Persalinan prematur (awal) adalah saat Anda melahirkan sebelum 37 minggu kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan bayi Anda lahir dengan berat lahir rendah atau dengan organ yang kurang berkembang.
- Infeksi: Selama kehamilan, ada banyak virus serta bakteri yang mengancam kesehatan ibu dan janin. Ada beberapa daftar penyakit yang biasa menjangkit ibu hamil, misalnya radang grup B, vaginosis bakteri, saluran kemih (ISK), dan penyakit menular seksual.
- Plasenta previa atau plasenta akreta: Jenis penyakit tersebut menyerang plasenta yang berpotensi membahayakan kehamilan hingga persalinan.
- Pendarahan vagina: Memang ada kemungkinan terjadi pendarahan pada ibu hamil, namun normalnya terjadi di trimester pertama dengan jumlah darah yang tidak begitu banyak. Namun jika pendarahan berkelanjutan dan beriringan dengan gejala lain seperti nyeri di area perut, segera hubungi dokter.
- Cairan ketuban rendah (oligohidramnion): Seperti penyebutannya, di dalam kandungan hanya ada sedikit cairan ketubah. Akibatnya, bayi lebih rentan mengalami kelahiran prematur.
- Anemia: Kapasitas sel darah yang terlalu sedikit di dalam tubuh juga akan memberi efek negatif karena tubuh tidak mendapatkan pasokan darah dengan kandungan oksigen mencukupi. Demi mencegah kondisi pengidap lebih parah, biasanya dokter akan memberikan suplemen atau makan yang kaya akan zat besi.
- Depresi dan kecemasan: Pada dasarnya, terlalu cemas pada suatu hal akan mempengaruhi kesehatan. Seorang ibu hamil, sepatutnya mengendalikan stres dan kecemasannya agar kesehatan dan lainnya dalam kondisi baik.
Ibu yang Berisiko Mengalami Komplikasi Kehamilan
Komplikasi kehamilan bisa saja menyerang siapapun. Meski bisa saja menyerang ibu dengan kondisi sehat, tetapi ibu yang memiliki riwayat penyakit tertentu lebih berpotensi mengalaminya. Berikut beberapa di antaranya:
- Kanker
- Kencing manis
- Tekanan darah tinggi
- Masalah ginjal
- Infeksi Menular Seksual (IMS)
- Anemia
- Epilepsi
Selain ibu yang menderita penyakit tertentu, komplikasi selama kehamilan dapat muncul karena alasan lain. Ingin tahu apa saja itu? Ini daftar lengkapnya:
- Mengalami gangguan makan, seperti anoreksia
- Hamil di atas 35 tahun
- Hamil di bawah 20 tahun
- Menggunakan obat-obatan terlarang
- Merokok dan minum minuman beralkohol
- Hamil anak lebih dari satu
- Ada riwayat melahirkan secara prematur
- Pernah mengalami keguguran
- Kelebihan berat badan
- Mengalami masalah makan, seperti anoreksia
Cegah Komplikasi Kehamilan dengan Melakukan Hal Ini!
Dari penyebab komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan pada pemaparan di atas, ada beberapa penyebab yang dapat Anda cegah dengan cara-cara khusus. Untuk mencegah kemunculannya atau memperburuk kondisinya, perhatikan hal-hal berikut:
- Usahakan memiliki badan yang sehat dengan berhenti merokok, tidak minum minuman beralkohol, mencapai berat badan normal, dan tidak menggunakan narkoba.
- Tidak melewatkan pemeriksaan prenatal, ultrasound, dan tes khusus.
- Mengkonsultasikan ke dokter ketika ada gejala yang mengganggu.
- Menjaga pola hidup sehat selama kehamilan dengan mengonsumsi makanan bergizi, olahraga rutin, dan menghindari makanan yang buruk untuk kesehatan.
- Kurangi tingkat stres selama kehamilan karena akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan janin.
- Mengkonsumsi vitamin prenatal yang dokter resepkan dan hindari mengkonsumsi obat jenis apapun selama kehamilan kecuali atas saran dokter.
- Makan makanan yang sehat dan mengandung serat tinggi seperti buah dan sayur.
Lalu Kapan Harus Ke Dokter?
Menjaga kesehatan selama kehamilan merupakan keharusan para bunda. Tetapi apabila tiba-tiba merasakan gejala-gejala tidak wajar, segera hubungi dokter supaya mendapatkan diagnosa sesuai masalah yang sedang Anda alami.
Gejala-gejala yang muncul setiap orangnya bisa saja berbeda karena berkaitan dengan kondisi kesehatan, obat yang ia konsumsi, kebiasaan hidup, dan imunitasnya. Supaya lebih waspada, simak beberapa gejala berikut:
- Vagina tiba-tiba mengalami pendarahan berkelanjutan
- Sakit perut
- Adanya pembengkakan di area tangan dan wajah
- Suhu tubuh meninggi
- Timbul sakit kepala yang cukup parah
- Mengalami pusing
- Muntah secara terus menerus
- Penglihatan memburam meski tidak ada riwayat penyakit mata
Mewaspadai terhadap adanya komplikasi kehamilan meningkatkan keselamatan ibu dan juga janin di dalam kandungannya. Para ibu dengan berbagai masalah kesehatan perlu mewaspadai adanya komplikasi ini karena lebih rentan mengalaminya dari pada ibu yang sehat.
Reviewed by
dr. Mervinna Giovanni, M.Biomed, SpOG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Primaya Hospital Pasar Kemis
Referensi:
- Pregnancy Complications. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24442-pregnancy-complications. Diakses pada 14 Juni 2023.
- Complications During Pregnancy and Delivery. https://www.healthline.com/health/pregnancy/delivery-complications. Diakses pada 14 Juni 2023.
- Pregnancy Complications. https://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/pregnancy-complications.html. Diakses pada 14 Juni 2023.
- What are some common complications of pregnancy?. https://www.nichd.nih.gov/health/topics/pregnancy/conditioninfo/complications. Diakses pada 14 Juni 2023.