• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Pahami Bintitan : Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Pahami Bintitan Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Bintitan adalah salah satu masalah kesehatan yang masih kental dengan mitos. Banyak yang bilang bintitan adalah tanda bahwa orang suka mengintip. Pandangan ini tentu keliru bila ditinjau dari sisi medis. Apa itu bintitan dan bagaimana gejala serta cara mencegah dan mengobatinya akan dibahas di bawah ini.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Bintitan

Bintitan adalah bintil kecil berwarna kemerahan yang muncul di area dalam atau luar kelopak mata. Dalam dunia kesehatan, bintitan disebut hordeolum. Orang awam juga sering menyebutnya dengan timbil atau timbilan. Tidak ada kaitan antara hobi mengintip dan kemunculan bintil yang terasa sakit bila disentuh ini.

Di bagian tengah bintil bintitan tampak titik berwarna kuning yang merupakan nanah. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang berkembang di dalam folikel akar bulu mata, di dalam kelenjar apokrin, atau di dalam kelenjar minyak yang melekat pada folikel. Bintitan bisa berkembang pada anak-anak maupun orang dewasa hanya dalam hitungan hari setelah terjadi infeksi.

Bintitan lazim terjadi dan tidak membahayakan. Bakteri stafilokokus yang paling sering menyebabkan bintitan biasa ada di tubuh manusia, terutama kulit area hidung, dan tidak memicu infeksi. Infeksi terjadi hanya ketika bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui epitel atau lapisan atas kulit dan selaput lendir yang terganggu atau rusak, misalnya akibat luka. Setelah masuk, bakteri ini bisa menyebar hingga mencapai mata dan menyebabkan bintitan.

Meski mirip, bintitan berbeda dengan jerawat. Jerawat terjadi ketika minyak berlebih terperangkap di dalam pori-pori kulit. Kelenjar minyak yang tersumbat sel kulit mati menyebabkan berkembangnya jerawat. Tidak ada infeksi bakteri yang terlibat dalam kemunculan jerawat.

 

Gejala

Pasien bintitan umumnya mengeluhkan gejala seperti:

  • Bintil kecil di kelopak mata
  • Mata berair
  • Mata tak tahan melihat cahaya
  • Kelopak mata memerah
  • Mata terasa seperti kemasukan pasir atau benda kecil
  • Area sekitar mata gatal

Bintil di kelopak mata bisa muncul lebih dari satu dan bisa didapati pada satu ataupun kedua mata. Kadang putih mata pasien juga menjadi merah ketika mengalami bintitan.

Baca Juga:  Seberapa Cepat Penyebaran Virus Corona?

 

Penyebab

Bintitan terjadi akibat infeksi terutama pada kelenjar minyak di kelopak mata. Ada sejumlah kelenjar minyak di dalam kulit kelopak di mana minyak dilepaskan lewat lubang-lubang kecil di dekat bulu mata. Ketika kelenjar ini tersumbat, misalnya oleh debu, minyak tak bisa keluar sehingga muncul benjolan kecil pada kelopak. Bila ada infeksi bakteri, benjolan ini akan mengalami peradangan dan memunculkan nanah sehingga terasa sakit dan bengkak. Menurut American Academy of Ophthalmology, Staphylococcus aureus adalah bakteri yang paling banyak menyebabkan bintitan.

Faktor pemicu penyumbatan dan infeksi ini antara lain:

  • Sering mengucek mata
  • Jarang mencuci tangan dengan bersih
  • Ada sisa bekas kosmetik
  • Memakai dan melepas lensa kontak dengan tangan kotor

Bintitan juga kerap terjadi pada orang yang mengalami kondisi seperti blepharitis, ocular rosacea, diabetes, dan seborrheic dermatitis.

 

Cara Dokter Mendiagnosis Bintitan

Untuk membuat diagnosis bintitan, dokter perlu mengamati dengan saksama bagian mata tempat munculnya bintil. Pengamatan ini bertujuan memastikan apakah benjolan kecil yang terlihat di kelopak adalah benar gejala bintitan atau yang lain.

Dokter juga biasanya akan menanyakan gejala lain yang dirasakan pasien serta memeriksa riwayat kesehatan pasien. Umumnya pasien tidak perlu menjalani tes diagnostik karena diagnosis bisa ditegakkan langsung lewat pengamatan dan pemeriksaan riwayat medis pasien.

 

Cara Mengatasi Bintitan

Sebagian besar bintitan bisa sembuh sendiri dalam hitungan hari atau minggu. Cairan nanah biasanya keluar setelah bintil pecah dalam 3-4 hari. Penting untuk digarisbawahi bahwa bintil sebaiknya tidak dipencet-pencet untuk dipecahkan sendiri. Sebab, infeksi justru bisa menyebar ke area lain.

Guna mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Misalnya:

  • Mengompres bagian mata yang bintitan dengan air hangat selama 5-10 menit beberapa kali dalam sehari
  • Tidak mengenakan lensa kontak dulu
  • Tidak memakai dandanan di area mata yang bintitan
  • Menggunakan obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen
Baca Juga:  Ciri Batu Empedu yang Parah yang Tidak Boleh Disepelekan

 

Komplikasi

Bintitan tidak mempengaruhi kemampuan penglihatan pasien. Meski begitu, ada kemungkinan komplikasi minor seperti:

  • Bintitan berulang atau kronis
  • Munculnya kalaizon yang keras di dalam kelopak mata
  • Selulitis periorbital, yakni pembengkakan di area periorbital (kelopak mata atas dan bawah hingga ke alis) akibat menyebarnya infeksi di kelopak mata dan jaringan lunak di sekitar soket mata
  • Konjungtivitis karena infeksi bakteri menyebar ke selaput lendir pada mata

 

Pencegahan

Karena penyebab utama bintitan adalah infeksi bakteri, upaya pencegahan yang terbaik adalah menghindari infeksi. Caranya antara lain:

  • Rutin mencuci tangan dengan air bersih mengalir serta sabun atau hand sanitizer
  • Tidak mengucek-ngucek atau sering memegang-megang mata
  • Gunakan kosmetik yang terbukti aman dan berkualitas
  • Bersihkan wajah dengan tuntas dari sisa kosmetik sebelum tidur
  • Jaga kebersihan lensa kontak

 

Kapan Harus ke Dokter?

Umumnya bintitan tak memerlukan perawatan dokter karena dapat sembuh sendiri. Namun bila mata terasa sakit dan membengkak parah atau bintitan tak kunjung hilang setelah lebih dari 2 minggu, sebaiknya datangi dokter. Begitu juga bila penglihatan menjadi terganggu atau ada kemungkinan infeksi menyebar.

 

Reviewed by

dr. Novaqua Yand, SpM

Dokter Spesialis Mata

Primaya Hospital Karawang

Referensi:

  • Stye. https://eyewiki.aao.org/Stye. Diakses 3 Maret 2023
  • Stye and chalazion. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/214. Diakses 3 Maret 2023
  • Stye (sty). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sty/symptoms-causes/syc-20378017. Diakses 3 Maret 2023
  • Chalazion and Hordeolum (Stye). https://www.msdmanuals.com/professional/eye-disorders/eyelid-and-lacrimal-disorders/chalazion-and-hordeolum-stye. Diakses 3 Maret 2023
  • What Are Chalazia and Styes?. https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-are-chalazia-styes. Diakses 3 Maret 2023
  • Hordeolum (Stye). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/hordeolum-stye. Diakses 3 Maret 2023
  • Hordeolum. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985/. Diakses 3 Maret 2023
  • Clinical Management Guidelines: Hordeolum. https://www.college-optometrists.org/clinical-guidance/clinical-management-guidelines/hordeolum. Diakses 3 Maret 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.