Rabun jauh atau biasa disebut sebagai mata minus memang menjadi salah satu kondisi gangguan mata yang kerap dialami berbagai usia. Entah itu kalangan muda maupun tua, kondisi ini kerap mereka alami. Lalu, apakah rabun jauh bisa sembuh total?
Sejatinya, rabun jauh tidak bisa sembuh total. Namun, penggunaan lensa mata korektif sekaligus perawatan yang tepat dapat memperlambat perkembangan mata minus menjadi lebih parah. Untuk tahu fakta lengkapnya tentang rabun jauh, yuk simak rincian lengkapnya di bawah ini.
Pengertian
Rabun jauh atau myopia muncul bila bentuk mata lebih panjang / lonjong, yang mengakibatkan berkas cahaya jatuh di depan retina, sehingga penderita sulit melihat jauh. Rabun jauh (myopia) adalah kondisi di mana seseorang kesulitan melihat objek jarak jauh. Penglihatan akan kabur atau tidak jelas saat melihat objek yang jauh dari lokasi ia berdiri. Namun, saat melihat objek jarak dekat akan terlihat jelas atau normal.
Kondisi ini tergolong sebagai gangguan mata yang umum terjadi di lingkungan masyarakat. Penderitanya pun tidak hanya dari mereka yang berusia tua saja, namun juga dari usia remaja hingga anak-anak.
Untuk mengatasi rabun jauh, seseorang dapat menggunakan kaca mata ataupun melakukan operasi laser vision correction tergantung dari tingkat keparahannya. Untuk jenisnya sendiri, rabun jauh terbagi menjadi 3 tipe yaitu:
- Simple myopia: jenis miopia yang sering diidap banyak orang. Perawatannya cukup dengan menggunakan kaca mata atau lensa kontak maka mata dapat melihat secara normal.
- Pathological myopia: jenis miopia terjadi akibat perubahan degeneratif mata. Hal ini dapat membahayakan penglihatan hingga kebutaan bila tidak mendapatkan penanganan secara tepat. Pathological myopia dapat menyebabkan penurunan fungsi pengelihatan yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata / lensa kontak.
- High myopia: salah satu jenis myopia yang kerap terjadi sejak muda, umumnya ukuran kacamata lebih dari -6.00 dan semakin memburuk seiring meningkatnya usia. Tanpa perawatan yang tepat maka dapat mengakibatkan postenor vitreous detachment, lepasnya retina (saraf mata) hingga katarak.
Penyakit | Myopia (Rabun Jauh) |
Gejala Utama | Tidak dapat melihat objek jarak jauh |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis mata |
Penyebab Utama | Bola mata terlalu panjang |
Diagnosis | Tes fisik, wawancara medis, dan pemeriksaan lanjutan |
Faktor Risiko | Riwayat keluarga, penderita diabetes |
Pengobatan | Penggunaan kacamata refraktif, operasi lasik |
Pencegahan | Sering bermain di luar, hindari beraktivitas di tempat gelap |
Komplikasi | Pembengkakan pada mata dan kornea |
Faktor Risiko
Risiko untuk memiliki rabun jauh (myopia) akan semakin meningkat apabila memiliki beberapa kondisi seperti:
- Riwayat keturunan keluarga
- Anak yang jarang ke luar rumah
- Orang yang sering membaca/menatap layar/aktivitas membaca jarak dekat
- Membaca di ruang gelap
Penyebab
Berkebalikan dengan rabun dekat, rabun jauh diakibatkan oleh lensa atau bola mata yang terlalu panjang. Karena hal tersebut, maka cahaya yang masuk akan jatuh di depan retina, akibatnya mata tidak dapat memfokuskan penglihatan dengan baik.
Gejala
Beberapa gejala yang muncul apabila seseorang mengalami rabun jauh yaitu:
- Pandangan kabur saat melihat benda jarak jauh
- Nyeri kepala dan sekitar mata
- Mata tegang
- Juling
- Mata lelah
- Kesulitan membaca di papan tulis
- Mata mengernyit / menyipitkan mata
Diagnosis
Dalam mendiagnosis rabun jauh, maka dokter akan mengevaluasi berdasarkan gejala atau keluhan pasien. Juga akan melakukan pemeriksaan refraksi mata untuk mengetahui tingkat miopia yang dideritanya.
Pencegahan
Apabila penyebabnya merupakan faktor genetik, maka rabun jauh tidak dapat dicegah sama sekali. Namun, bila penyebabnya merupakan faktor lain, maka bisa melakukan beberapa metode pencegahan berikut:
- Melakukan pemeriksaan mata secara berkala
- Hindari kelelahan berlebih pada mata
- Hindari penggunaan HP/komputer dalam waktu lama
- Pastikan untuk tidak menatap layar cerah di ruangan gelap
- Sering-sering beraktivitas di luar ruangan
Pengobatan
Apakah rabun jauh bisa sembuh? saat ini telah tersedia beberapa metode pengobatan mata minus. berikut ini beberapa di antaranya:
A. Penggunaan Lensa Korektif
Penggunaan kacamata adalah salah satu cara mengatasi myopia tanpa operasi yang umum dilakukan. Lensa korektif atau kaca mata korektif dapat membantu mata dalam memfokuskan cahaya sehingga jatuh tepat pada retina. Dengan begitu, penglihatan akan normal kembali. Namun, tingkat keparahan mata rabun jauh yang berbeda juga membutuhkan jenis lensa yang berbeda pula.
B. Lasik (Laser Vision Correction)
Operasi ini dilakukan untuk memperbaiki berntuk kornea mata pada penderita miopia agar kembali normal dan dapat melihat jelas tanpa bantuan kacamata. Laser In-Situ Keratomileusis (LASIK) yaitu jenis operasi yang paling sering digunakan untuk menyembuhkan mata minus. Prosedurnya yaitu dengan menggunakan pisau mikro sehingga akan terbentuk flap tipis di area kornea mata. Nantinya, pembiasan cahaya menuju retina menjadi normal seperti sedia kala.
C. Implantasi Lensa Buatan
Implantasi lensa buatan pada miopia adalah pencangkokan lensa pada mata dengan jenis lensa buatan yang disesuaikan kebutuhan pengidapnya. Cara ini juga digunakan pada pengidap mata katarak.
Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang kerap terjadi seperti:
- Mata kering
- Pembengkakan pada mata dan kornea
- Retina lepas
Kapan Harus ke Dokter?
Jangan tunda lagi untuk memeriksakan ke dokter spesialis mata apabila Anda mengalami gejala mata rabun jauh seperti yang kami sebutkan di atas. Apalagi bila disertai dengan rasa sakit dan tidak nyaman, maka harus segera diperiksakan untuk meminimalisir terjadinya komplikasi.
Narasumber:
Spesialis Mata
Primaya Hospital Bekasi Barat
Referensi:
- An overview of myopia genetics. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0014483519303136. Diakses pada 03 Januari 2024.
- Preventing myopia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5615392/. Diakses pada 03 Januari 2024.
- LASIK and advanced vision correction. https://www.urmc.rochester.edu/eye-institute/lasik/faq.aspx. Diakses pada 03 Januari 2024.
- Blindness. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448182/. Diakses pada 03 Januari 2024.
- Myopia and pathological myopia. https://www.rnib.org.uk/eye-health/eye-conditions/myopia-and-pathological-myopia. Diakses pada 03 Januari 2024.
- Myopia (nearsightedness). https://www.aoa.org/patients-and-public/eye-and-vision-problems/glossary-of-eye-and-vision-conditions/myopia. Diakses pada 03 Januari 2024.
- Nearsightedness: Myopia diagnosis and treatment. https://www.aao.org/eye-health/diseases/myopia-nearsightedness-treatment. Diakses pada 03 Januari 2024.
- High myopia and its risks. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6688422/. Diakses pada 03 Januari 2024.