Kanker serviks menduduki peringkat kedua sebagai penyakit kanker yang paling banyak diderita orang Indonesia menurut studi Globocan 2020. Setiap 1 jam, 1 wanita Indonesia meninggal akibat kanker serviks. Hal ini menunjukkan risiko besar kanker serviks terutama pada wanita. Kebanyakan pasien baru tahu terkena kanker setelah penyakitnya sudah parah. Bila mengenali gejala kanker serviks stadium awal, risiko fatal akibat kanker serviks bisa ditekan.
Kanker Serviks Stadium Awal
Ketika dokter mendiagnosis kanker serviks pada seseorang, ia akan menyebutkan stadium penyakit tersebut. Ada stadium I-IV, masing-masing stadium menunjukkan lokasi kanker, apakah kanker sudah menyebar dan menyebar ke mana saja jika sudah, serta apakah ada organ tubuh lain yang terpengaruh oleh kanker itu.
Dokter menggunakan tes diagnostik dan pemeriksaan fisik untuk mengetahui stadium kanker. Jadi informasi tentang stadium baru bisa diketahui setelah semua tes selesai. Dengan mengetahui stadium kanker, dokter dapat menentukan apa pengobatan yang tepat dan memprediksi peluang pemulihan pasien.
Stadium awal kanker serviks umumnya mengacu pada stadium I-II. Stadium ini masih dibagi lagi menjadi sub-stadium. Rinciannya:
Stadium I: kanker sudah menyebar dari lapisan serviks ke jaringan yang lebih dalam, tapi masih di area rahim. Stadium ini terdiri atas:
- IA: kanker didiagnosis dengan melihat jaringan atau sel serviks di bawah mikroskop. Tes pencitraan dan evaluasi sampel juga bisa dipakai untuk mengetahui ukuran tumor. Stadium IA masih dibagi lagi menjadi:
– IA1: area kedalaman kanker kurang dari 3 mm
– IA2: area kedalaman kanker 3-5 mm.
- IB: pada stadium ini, ukuran tumor lebih besar tapi masih ada di serviks. Stadium IB terdiri atas:
– IB1: kedalaman tumor 5 mm atau lebih dan lebarnya kurang dari 2 cm
– IB2: kedalaman tumor 2 cm atau lebih dan lebarnya kurang dari 4 cm
– IB3: kedalaman dan lebar tumor 4 cm atau lebih
Stadium II: kanker sudah menyebar ke luar rahim dan area di sekitarnya, seperti vagina, tapi masih di dalam area pinggul. Agar lebih detail, stadium ini dibagi lagi menjadi:
- IIA: tumor berada di sepertiga bagian atas vagina, belum sampai ke jaringan di sebelah serviks yang disebut area parametrial.
– IIA1: lebar tumor kurang dari 4 cm
– IIA2: lebar tumor 4 cm atau lebih - IIB: tumor telah menyebar ke area parametrial, belum sampai ke dinding serviks.
Pada tahap ini, gejala kanker serviks stadium awal kerap belum terlihat atau terasa. Gejala akan makin terasa ketika sudah masuk stadium III hingga IV, di mana pasien sudah harus mendapat perawatan.
Siapa Saja yang Berisiko Terkena Kanker Serviks?
Penyebab utama kanker serviks adalah human papillomavirus atau HPV. Penularan kerap terjadi lewat hubungan seksual. Karena itu, orang yang sudah aktif secara seksual lebih berisiko terkena kanker serviks. Apalagi jika orang tersebut sering bergonta-ganti pasangan.
Adapun faktor risiko lain termasuk:
- Kebiasaan merokok
- Menggunakan pil pengendali kehamilan selama 5 tahun atau lebih
- Mengidap HIV atau penyakit lain yang melemahkan sistem imun
- Menderita penyakit menular seksual
- Kekurangan nutrisi
Ada kanker serviks yang tak disebabkan oleh HPV, tapi sangat jarang terjadi dan kerap tak terdeteksi lewat tes screening. Di antaranya kanker kulit (melanoma) yang menyebar ke serviks dan kanker pada otot, saraf, serta jaringan penghubung di serviks.
Gejala Kanker Serviks Stadium Awal
Tanda dan gejala kanker stadium awal umumnya sulit ditemukan. Karena itulah para perempuan penting untuk menjalani tes screening lewat Pap smear secara rutin agar dapat mendeteksi kanker sedini mungkin.
Gejala kanker serviks stadium awal yang mungkin muncul antara lain:
- Perdarahan yang abnormal, misalnya setelah berhubungan seksual, di antara periode menstruasi, atau setelah menopause
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Keputihan yang tak biasa
- Sakit pinggul
Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Serviks Stadium Awal?
Karena biasanya tak ada gejala yang spesifik mengacu pada kanker serviks stadium awal, sebaiknya lakukan tes untuk mengantisipasinya. Kuncinya adalah jika merasa curiga ada gejala kanker serviks stadium awal, segera cari jawabannya lewat pemeriksaan ginekologi yang mencakup Pap smear. Misalnya sudah masuk masa menopause tapi masih ada darah keluar dari vagina.
Dokter akan membantu menemukan penyebab kondisi itu. Ajak saudara, teman, atau kenalan yang bisa menemani ke rumah sakit. Dalam pemeriksaan, dokter akan menanyakan apa saja yang dirasakan dan mencoba menemukan kaitannya dengan kanker serviks jika ada.
Saat Mengetahui Kanker Serviks, Apa yang Harus Dilakukan?
Ketika tahu terkena kanker serviks atau jenis kanker apa pun, pasti ada rasa gelisah, khawatir, atau takut. Semua perasaan itu wajar muncul. Namun jangan sampai tenggelam dalam keputusasaan karena kanker serviks dapat diobati. Peluang kesembuhan pasien pun terbilang tinggi jika kanker terdeteksi sejak dini.
Hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah mencari dukungan mental dari orang-orang terkasih di sekitar Anda. Setelah itu, tetaplah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui lebih lanjut kanker yang diderita, termasuk sudah masuk stadium keberapa dan apa opsi pengobatan yang tersedia.
Anda mungkin akan diminta menjalani tes lanjutan untuk memastikan diagnosis dan mengetahui lebih dalam status kanker tersebut. Gali informasi lebih lanjut mengenai kanker serviks dan ketahui apa saja efek samping yang mungkin terjadi dalam pengobatan sebagai langkah antisipasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Banyak wanita yang baru tahu terkena kanker serviks pada tahap lanjut lantaran gejala kanker serviks stadium awal nyaris tak terasa. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya jalani tes screening secara berkala terutama jika punya faktor risiko. Khususnya jika Anda sudah masuk masa menopause. Jangan lupa jalani vaksinasi HPV untuk menekan risiko penularan virus penyebab kanker serviks itu.
Reviewed by
dr. Aristo Farabi, SpOG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
dan
dr. Azril Habibi, Sp.B, FINACS
Dokter Spesialis Bedah
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
Signs and Symptoms of Cervical Cancer. https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/detection-diagnosis-staging/signs-symptoms.html. Diakses 19 Februari 2022
Cervical Cancer. https://medlineplus.gov/cervicalcancer.html. Diakses 19 Februari 2022
Cervical cancer. https://www.who.int/health-topics/cervical-cancer#tab=tab_1. Diakses 19 Februari 2022
What Are the Symptoms of Cervical Cancer?. https://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/symptoms.htm. Diakses 19 Februari 2022
Everything You Need to Know About Cervical Cancer. https://www.healthline.com/health/cervical-cancer. Diakses 19 Februari 2022