• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Patah Tulang Spiral: Apa Komplikasi Jika Tidak Ditangani?

Patah Tulang Spiral Apa Komplikasi Jika Tidak Ditangani

Ada berbagai jenis patah tulang dalam kedokteran. Di antaranya greenstick, oblik, kompresi, segmental, dan spiral. Setiap jenis memiliki arti masing-masing. Salah satu yang paling sering terjadi adalah patah tulang spiral. Jenis patah atau fraktur tulang ini bisa menimbulkan beragam komplikasi bila tak ditangani.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Patah Tulang Spiral

Patah tulang spiral adalah patah tulang yang terjadi ketika tulang terpuntir atau terpelintir dengan sangat kuat sehingga patah karena tak mampu menahan kuatnya beban atau tekanan tersebut. Tulang memang berada pada posisi paling lemah saat terpelintir atau pada gerakan memutar.

Patah tulang spiral umumnya menyebabkan rasa sakit yang hebat. Kebanyakan kasus fraktur spiral terjadi pada tulang panjang kaki, misalnya tibia (tulang kering), fibula (betis), dan femur (paha). Namun tulang panjang lengan juga berisiko mengalami faktur spiral, antara lain radius dan ulna (lengan bawah), humerus (lengan atas), serta jari tangan. Jenis fraktur ini juga kerap terjadi pada pergelangan kaki atau engkel.

Dibanding patah tulang lain, orang yang mengalami cedera serius patah tulang spiral lebih berisiko terkena komplikasi. Fraktur tulang panjang yang membentuk sudut dengan dua bagian terpisah dan tepi yang tidak rata/tidak sejajar akan sulit dipulihkan atau disatukan kembali.

 

Gejala

Saat seseorang mengalami patah tulang spiral, ia akan merasa sangat kesakitan dan tak bisa atau sulit menggerakkan bagian tubuh yang cedera. Gejala lainnya meliputi:

  • Pembengkakan di area cedera
  • Area yang cedera terasa lunak saat disentuh
  • Memar
  • Bagian yang cedera berubah bentuk
  • Tulang yang patah mungkin terlihat menembus kulit
  • Tidak mampu merasakan keberadaan kaki

Patah tulang spiral pada paha biasanya seketika menimbulkan rasa nyeri yang parah. Kaki juga akan terlihat lebih pendek dari kaki lain serta tidak lurus.

 

Penyebab

Fraktur atau patah tulang biasanya terjadi karena trauma benda tumpul pada tulang. Ketika tak dapat menahan kekuatan beban, tulang akan patah. Apa pun yang membuat tulang terpuntir bisa menyebabkan patah tulang spiral. Biasanya penyebabnya adalah sesuatu yang menyentak tubuh secara tiba-tiba sehingga tubuh bergerak spontan dari tempat sebelumnya. Beberapa penyebab umum patah tulang spiral antara lain:

  • Terjatuh akibat kehilangan keseimbangan
  • Kecelakaan lalu lintas
  • Kecelakaan di tempat kerja
  • Cedera olahraga
  • Kekerasan fisik
Baca Juga:  Radang Sendi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

 

Cara Mendiagnosis Patah Tulang Spiral

Ketika seorang pasien datang ke rumah sakit dengan gejala patah tulang, dokter akan memeriksa bagian yang mengalami cedera. Dokter juga akan menanyakan ihwal kapan dan bagaimana cedera itu terjadi dan apa penanganan yang dilakukan sebelumnya. Setelah pemeriksaan fisik itu, dokter akan melakukan tes pencitraan untuk menegakkan diagnosis, misalnya:

  • Sinar-X: tes ini akan mengonfirmasi patah tulang yang terjadi dan seberapa parah kerusakan yang dialami tulang.
  • Pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan): guna memastikan kondisi tulang, dokter bisa meminta pasien menjalani CT scan yang memberikan gambar lebih detail daripada sinar-X.
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI): tes MRI akan menghasilkan gambar tulang yang patah dan jaringan di sekitarnya guna mendeteksi apakah ada jaringan ikat, otot, atau organ lain yang ikut cedera.

 

Pengobatan dan Penanganan Patah Tulang Spiral

Tulang yang mengalami patah spiral umumnya bisa dipulihkan sehingga fungsinya bisa kembali normal. Selain untuk pemulihan, pengobatan dan penanganan faktur tulang spiral bertujuan mengendalikan rasa sakit dan mencegah komplikasi. Pilihan perawatan untuk patah tulang antara lain:

  • Pemberian obat pereda nyeri
  • Penggunaan belat atau gips untuk menjaga tulang tetap sejajar dan melindungi tulang yang cedera dari risiko yang menghambat pemulihan tulang
  • Prosedur reduksi tertutup (closed reduction) untuk memulihkan tulang yang patah dengan menarik dan menekan bagian tubuh dari luar
  • Operasi untuk mengembalikan posisi tulang yang patah, antara lain dengan memasang batang atau pin logam pada tulang ataupun di luar tubuh guna menjaga fragmen tulang tidak berubah posisi selama masa penyembuhan

Proses penyembuhan patah tulang bisa berlangsung selama beberapa bulan, tergantung tingkat keparahan yang dialami.

 

Komplikasi

Ketika tidak segera diobati atau bahkan tak ditangani secara medis, patah tulang spiral bisa menimbulkan beragam komplikasi yang lebih membahayakan. Misalnya:

  • Sindrom kompartemen akut: kerusakan otot dan saraf permanen akibat peningkatan tekanan pada otot yang menyebabkan aliran darah ke jaringan terhalang
  • Nonunion: tulang tak bisa tumbuh atau menyatu kembali sepenuhnya
  • Malunion: tulang tak menyatu dengan selaras sehingga masih menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas
  • Infeksi tulang: infeksi bakteri ketika tulang yang patah menembus kulit
  • Kerusakan organ dalam lain: patah tulang bisa mempengaruhi jaringan di sekitarnya, termasuk otot, saraf, pembuluh darah, tendon, dan ligamen
  • Emboli paru: penyumbatan pembuluh darah pada paru bila ada bekuan darah yang menuju paru
Baca Juga:  Hipotensi, Kondisi Tekanan Darah dan Ragam Gejalanya

 

Pencegahan

Kecelakaan atau insiden lain yang kerap tak terhindarkan adalah penyebab utama patah tulang spiral. Namun kita tetap bisa mencegah atau meminimalkan risiko fraktur tulang dengan cara berikut ini:

  • Memastikan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup untuk menguatkan tulang
  • Melakukan latihan beban guna melatih kekuatan tulang
  • Tidak mengonsumsi tembakau karena kandungannya bisa meningkatkan risiko patah tulang dan memperlambat penyembuhan
  • Berkonsultasi dengan dokter untuk mendeteksi dan mengatasi osteoporosis yang membuat tulang lebih rentan patah
  • Menggunakan alat pengaman yang memadai dan tepat saat berolahraga dan berkendara
  • Merapikan barang-barang di rumah agar tidak menimbulkan risiko jatuh atau terpeleset

 

Kapan Harus ke Dokter?

Bila kita mengalami cedera atau trauma patah tulang, sebaiknya segera datangi dokter untuk menjalani pemeriksaan. Jika tulang yang patah sampai tampak menembus atau sudah menembus kulit, kondisi ini tergolong gawat darurat sehingga membutuhkan penanganan secepatnya. Pertolongan medis dibutuhkan untuk mencegah patah tulang spiral berkembang dan menimbulkan komplikasi yang serius.

 

Reviewed by

dr. Dipa Yunta Firmanda, Sp.OT

Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi

Primaya Hospital Bekasi Timur

Referensi:

  • What to know about spiral fractures. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319174. Diakses 6 Juli 2022
  • Risk Factors for Stress Fractures. https://link.springer.com/article/10.2165/00007256-199928020-00004. Diakses 6 Juli 2022
  • Stress fractures: Pathophysiology, epidemiology, and risk factors. https://link.springer.com/article/10.1007/s11914-996-0029-y. Diakses 6 Juli 2022
  • Spiral fracture. https://healthjade.net/spiral-fracture/. Diakses 6 Juli 2022
  • Broken bone. https://medlineplus.gov/ency/article/000001.htm. Diakses 6 Juli 2022
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below