Bila sakit pinggang sebelah kanan kerap dikaitkan dengan apendistis dan masalah ginjal, lalu bagaimana dengan sakit pinggang belakang bawah?
Kondisi satu ini memang sering terjadi pada orang dengan usia lanjut. Namun, ada banyak penyebab dan faktor risiko lain yang mendasarinya. Bila ingin tahu, yuk simak rinciannya di bawah ini.
Pengertian
Sakit pinggang adalah suatu kondisi keluhan kesehatan di mana terjadi rasa sakit, pegal, nyeri, atau kesemutan pada pinggang. Lokasi terjadinya rasa sakit cukup beragam mulai dari bagian kiri dan kanan, belakang atas, dan belakang bawah.
Walau tampak sepele, namun sakit pinggang belakang bawah dapat menyiratkan terjadinya suatu penyakit berbahaya. Terlebih, pinggang sendiri tersusun atas banyak organ seperti pembuluh darah, otot, diskus, tulang belakang, ligamen, kulit, dan saraf.
Jadi, apabila ada salah satu bagian tubuh tersebut yang terganggu, maka bisa mengakibatkan terjadinya rasa sakit pada pinggang bagian belakang.
Beberapa penyebab yang kerap terjadi yakni berupa cedera sendi atau otot atau akibat gerakan pinggang yang dilakukan secara berulang-ulang. Namun, beberapa penyakit yang menyerang organ dalam juga bisa menjadi pemicunya. Contohnya gangguan ginjal, osteoporosis, hingga infeksi.
Kondisi | Sakit pinggang |
Gejala Utama | Pegal pada pinggang, nyeri, atau kesemutan |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, dokter spesialis saraf |
Penyebab | Olahraga berlebih, salah posisi saat tidur, cedera, saraf kejepit, obesitas |
Diagnosis | Pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, wawancara medis |
Faktor Risiko | Usia 50 tahun ke atas, wanita, kurang aktivitas |
Pengobatan | Obat pereda nyeri |
Pencegahan | Jaga berat badan ideal, olahraga teratur, tidur dengan alas rata |
Komplikasi | Nyeri kronis, kerusakan saraf, kelumpuhan, DVT (deep vein thrombosis) |
Faktor Risiko
Dikutip dari WHO, bahwa setidaknya ada 619 juta orang secara global yang menderita sakit pinggang bawah (low back pain). Bahkan, angka tersebut akan meningkat hingga 843 juta orang di tahun 2050 nanti seiring meningkatnya jumlah populasi.
Walaupun semua orang berpotensi terkena kondisi ini, namun ada beberapa faktor yang memengaruhi tingginya risiko terkena kondisi kesehatan ini seperti halnya:
- Usia 50 tahun ke atas
- Wanita
- Kurang gerak
- Berat badan berlebih
Penyebab
Sakit pinggang belakang bawah umumnya akibat dari gerakan yang berulang-ulang saat olahraga, mengangkat beban berat, atau karena cedera. Namun, ada beberapa kondisi lain yang juga menjadi penyebabnya seperti:
- Saraf kejepit akibat hernia nukleus pulposus
- Miom
- Inflamasi pada sendi-sendi tulang belakang
- Endometriosis
- Kelainan lengkung tulang belakang
- Infeksi ginjal
- Penyempitan pada bagian ruang tulang belakang
- Kista ovarium
- Spondylolisthesis
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Usus buntu
- Pankreatitis
- Batu ginjal
- Masa kehamilan
- Tumor di tulang belakang
- Pengeroposan tulang atau osteoporosis
Gejala
Beda penyebabnya, gejala yang timbul pun berbeda. Namun, kondisi satu ini umumnya menimbulkan beberapa gejala seperti:
- Pinggang yang sakit seperti ditusuk-tusuk
- Pinggang kaku dan pegal
- Sakit akan bertambah saat duduk terlalu lama
- Nyeri hingga ke bokong dan kaki
- Rasa sakit bertambah saat malam hari
- Kondisi memburuk saat mengangkat beban berat
- Tungkai mati rasa (untuk saraf kejepit)
Diagnosis
Untuk kasus sakit pinggang ringan, dokter umumnya hanya akan melakukan pemeriksaan fisik saja sembari melakukan wawancara medis. Namun, untuk pemeriksaan lanjutan akan dilakukan beberapa diagnosis seperti:
- Tes darah. Berfungsi untuk melihat adanya infeksi sekaligus mengetahui laju endap darah, hitung darah lengkap, dan protein C-reaktif.
- USG ginjal dan ovarium. Untuk mengetahui apakah ada masalah dari organ tersebut atau tidak.
- Elektrodiagnostik. Serangkaian tes yang mgeliputi pemeriksaan aktivitas listrik otot, kecepatan hantaran saraf, dan tes konduksi saraf.
- Cek CT Scan atau MRI. Berguna untuk melihat adanya masalah pada pembuluh darah, saraf, ataupun ligamen.
- Foto rontgen. Khusus untuk sakit akibat adanya cedera pada tulang, termasuk patah tulang dan pengeroposan tulang.
Pencegahan
Berikut ini beberapa langkah-langkah yang dapat Anda terapkan agar terhindar dari sakit pinggang belakang bawah:
- Olahraga rutin agar otot pinggang kuat
- Jangan mengangkat beban yang sangat berat
- Pastikan posisi tidurnya sesuai
- Cukupi kebutuhan vitamin D dan kalsium
- Hindari duduk terlalu lama
Pengobatan
Apabila sakit pinggang bukan akibat dari cedera atau kondisi gangguan organ dalam, maka rasa sakit akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, bila penyebabnya yaitu akibat dari gangguan organ dalam, maka perlu perawatan dari dokter. Berikut beberapa pengobatan sederhana yang dapat Anda lakukan:
- Tetap beraktivitas dalam skala ringan
- Kompres dingin maupun hangat
- Gunakan obat pereda nyeri
Untuk kondisi yang parah, dokter akan melakukan berbagai perawatan sesuai dengan masing-masing penyebab yang mendasarinya.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila sakit pinggang tidak kurun sembuh selama 2 minggu atau terjadi kekambuhan secara berulang-ulang, maka segera kunjungi dokter spesialis ortopedi dan traumatologi. Bila berhubungan dengan saraf, maka Anda bisa mengunjungi dokter spesialis saraf.
Gejala berikut ini juga bisa menjadi tanda bahwa sakit pinggang menjadi kondisi serius sehingga tidak boleh Anda anggap enteng:
- Sakit pinggang disertai demam
- Pinggang nyeri saat buang air kecil
- Pinggang sakit saat batuk atau bersin
- Paha mati rasa
- Berat badan naik atau turun drastis
Narasumber:
dr. Satria Prawira Putra, M. Kes, FICS, Sp. OT (K) Hip and Knee
Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Hip & Knee
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Back pain. https://www.niams.nih.gov/health-topics/back-pain. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Back pain. https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/back-pain. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Disc herniation. https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/20584
- Intradiscal electrothermal . Diakses pada 09 Desember 2023.therapy.https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/23701. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Low back pain fact sheet. https://www.ninds.nih.gov/low-back-pain-fact-sheet. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Low back pain. https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/low-back-pain. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Radiofrequency ablation. https://weillcornell.org/radiofrequency-ablation. Diakses pada 09 Desember 2023.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459168/. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Back pain in pregnancy. https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/back-pain/. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Yoga as a treatment for chronic low back pain. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4878447/. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Diagnosis and treatment of low back pain. https://www.spine.org/Portals/0/assets/downloads/ResearchClinicalCare/Guidelines/LowBackPain.pdf. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Low back pain fact sheet. https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Fact-Sheets/Low-Back-Pain-Fact-Sheet. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Urinary tract infection. https://www.cdc.gov/antibiotic-use/uti.html. Diakses pada 09 Desember 2023.
- Low back pain. https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Low-Back-Pain. Diakses pada 09 Desember 2023.