• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Jangan Anggap Enteng Sakit Pinggang Belakang Bawah, Ketahui Penyebabnya

Bila sakit pinggang sebelah kanan kerap dikaitkan dengan apendistis dan masalah ginjal, lalu bagaimana dengan sakit pinggang belakang bawah?

Kondisi satu ini memang sering terjadi pada orang dengan usia lanjut. Namun, ada banyak penyebab dan faktor risiko lain yang mendasarinya. Bila ingin tahu, yuk simak rinciannya di bawah ini.

buat jani dokter primaya

Pengertian

Sakit Pinggang Belakang Bawah

Sakit pinggang adalah suatu kondisi keluhan kesehatan di mana terjadi rasa sakit, pegal, nyeri, atau kesemutan pada pinggang. Lokasi terjadinya rasa sakit cukup beragam mulai dari bagian kiri dan kanan, belakang atas, dan belakang bawah.

Walau tampak sepele, namun sakit pinggang belakang bawah dapat menyiratkan terjadinya suatu penyakit berbahaya. Terlebih, pinggang sendiri tersusun atas banyak organ seperti pembuluh darah, otot, diskus, tulang belakang, ligamen, kulit, dan saraf.

Jadi, apabila ada salah satu bagian tubuh tersebut yang terganggu, maka bisa mengakibatkan terjadinya rasa sakit pada pinggang bagian belakang.

Beberapa penyebab yang kerap terjadi yakni berupa cedera sendi atau otot atau akibat gerakan pinggang yang dilakukan secara berulang-ulang. Namun, beberapa penyakit yang menyerang organ dalam juga bisa menjadi pemicunya. Contohnya gangguan ginjal, osteoporosis, hingga infeksi.

Kondisi Sakit pinggang
Gejala Utama Pegal pada pinggang, nyeri, atau kesemutan
Dokter Spesialis Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, dokter spesialis saraf
Penyebab Olahraga berlebih, salah posisi saat tidur, cedera, saraf kejepit, obesitas
Diagnosis Pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, wawancara medis
Faktor Risiko Usia 50 tahun ke atas, wanita, kurang aktivitas
Pengobatan Obat pereda nyeri
Pencegahan Jaga berat badan ideal, olahraga teratur, tidur dengan alas rata
Komplikasi Nyeri kronis, kerusakan saraf, kelumpuhan, DVT (deep vein thrombosis)

Faktor Risiko

Dikutip dari WHO, bahwa setidaknya ada 619 juta orang secara global yang menderita sakit pinggang bawah (low back pain). Bahkan, angka tersebut akan meningkat hingga 843 juta orang di tahun 2050 nanti seiring meningkatnya jumlah populasi.

Baca Juga:  Jenis Penyakit Autoimun, Kenali Tanda dan Gejalanya

Walaupun semua orang berpotensi terkena kondisi ini, namun ada beberapa faktor yang memengaruhi tingginya risiko terkena kondisi kesehatan ini seperti halnya:

  • Usia 50 tahun ke atas
  • Wanita
  • Kurang gerak
  • Berat badan berlebih

Penyebab

Sakit pinggang belakang bawah umumnya akibat dari gerakan yang berulang-ulang saat olahraga, mengangkat beban berat, atau karena cedera. Namun, ada beberapa kondisi lain yang juga menjadi penyebabnya seperti:

  • Saraf kejepit akibat hernia nukleus pulposus
  • Miom
  • Inflamasi pada sendi-sendi tulang belakang
  • Endometriosis
  • Kelainan lengkung tulang belakang
  • Infeksi ginjal
  • Penyempitan pada bagian ruang tulang belakang
  • Kista ovarium
  • Spondylolisthesis
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Usus buntu
  • Pankreatitis
  • Batu ginjal
  • Masa kehamilan
  • Tumor di tulang belakang
  • Pengeroposan tulang atau osteoporosis

Gejala

Beda penyebabnya, gejala yang timbul pun berbeda. Namun, kondisi satu ini umumnya menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Pinggang yang sakit seperti ditusuk-tusuk
  • Pinggang kaku dan pegal
  • Sakit akan bertambah saat duduk terlalu lama
  • Nyeri hingga ke bokong dan kaki
  • Rasa sakit bertambah saat malam hari
  • Kondisi memburuk saat mengangkat beban berat
  • Tungkai mati rasa (untuk saraf kejepit)

Diagnosis

Untuk kasus sakit pinggang ringan, dokter umumnya hanya akan melakukan pemeriksaan fisik saja sembari melakukan wawancara medis. Namun, untuk pemeriksaan lanjutan akan dilakukan beberapa diagnosis seperti:

  • Tes darah. Berfungsi untuk melihat adanya infeksi sekaligus mengetahui laju endap darah, hitung darah lengkap, dan protein C-reaktif.
  • USG ginjal dan ovarium. Untuk mengetahui apakah ada masalah dari organ tersebut atau tidak.
  • Elektrodiagnostik. Serangkaian tes yang mgeliputi pemeriksaan aktivitas listrik otot, kecepatan hantaran saraf, dan tes konduksi saraf.
  • Cek CT Scan atau MRI. Berguna untuk melihat adanya masalah pada pembuluh darah, saraf, ataupun ligamen.
  • Foto rontgen. Khusus untuk sakit akibat adanya cedera pada tulang, termasuk patah tulang dan pengeroposan tulang.

Pencegahan

Berikut ini beberapa langkah-langkah yang dapat Anda terapkan agar terhindar dari sakit pinggang belakang bawah:

  • Olahraga rutin agar otot pinggang kuat
  • Jangan mengangkat beban yang sangat berat
  • Pastikan posisi tidurnya sesuai
  • Cukupi kebutuhan vitamin D dan kalsium
  • Hindari duduk terlalu lama
Baca Juga:  Cara Menurunkan Panas pada Bayi

Pengobatan

Apabila sakit pinggang bukan akibat dari cedera atau kondisi gangguan organ dalam, maka rasa sakit akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, bila penyebabnya yaitu akibat dari gangguan organ dalam, maka perlu perawatan dari dokter. Berikut beberapa pengobatan sederhana yang dapat Anda lakukan:

  • Tetap beraktivitas dalam skala ringan
  • Kompres dingin maupun hangat
  • Gunakan obat pereda nyeri

Untuk kondisi yang parah, dokter akan melakukan berbagai perawatan sesuai dengan masing-masing penyebab yang mendasarinya.

Kapan Harus ke Dokter?

Sakit Pinggang Belakang Bawah

Apabila sakit pinggang tidak kurun sembuh selama 2 minggu atau terjadi kekambuhan secara berulang-ulang, maka segera kunjungi dokter spesialis ortopedi dan traumatologi. Bila berhubungan dengan saraf, maka Anda bisa mengunjungi dokter spesialis saraf.

Gejala berikut ini juga bisa menjadi tanda bahwa sakit pinggang menjadi kondisi serius sehingga tidak boleh Anda anggap enteng:

  • Sakit pinggang disertai demam
  • Pinggang nyeri saat buang air kecil
  • Pinggang sakit saat batuk atau bersin
  • Paha mati rasa
  • Berat badan naik atau turun drastis

Narasumber:

dr. Satria Prawira Putra, M. Kes, FICS, Sp. OT (K) Hip and Knee

Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Hip & Knee

Primaya Hospital Bekasi Utara

 

Referensi:

  • Back pain. https://www.niams.nih.gov/health-topics/back-pain. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Back pain. https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/back-pain. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Disc herniation. https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/20584
  • Intradiscal electrothermal . Diakses pada 09 Desember 2023.therapy.https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/23701. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Low back pain fact sheet. https://www.ninds.nih.gov/low-back-pain-fact-sheet. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Low back pain. https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/low-back-pain. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Radiofrequency ablation. https://weillcornell.org/radiofrequency-ablation. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459168/. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Back pain in pregnancy. https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/back-pain/. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Yoga as a treatment for chronic low back pain. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4878447/. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Diagnosis and treatment of low back pain. https://www.spine.org/Portals/0/assets/downloads/ResearchClinicalCare/Guidelines/LowBackPain.pdf. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Low back pain fact sheet. https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Fact-Sheets/Low-Back-Pain-Fact-Sheet. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Urinary tract infection. https://www.cdc.gov/antibiotic-use/uti.html. Diakses pada 09 Desember 2023.
  • Low back pain. https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Low-Back-Pain. Diakses pada 09 Desember 2023.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below