Allopurinol tergolong sebagai obat antipirai yang berguna untuk menurunkan asam urat. Obat ini termasuk ke dalam daftar obat esensial nasional sehingga selalu tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan.
Karena tergolong sebagai obat keras, maka allupurinol harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter. Bila ingin tahu lebih lanjut seputar manfaat, dosis, dan efek samping dari obat ini, kalian bisa cek rincian informasinya di bawah ini.
Apa itu Allopurinol?
Allopurinol adalah obat golongan xanthine oxidase inhibitor yang berfungsi untuk mengurangi kadar asam urat berlebih di dalam darah. Obat ini akan melarutkan endapan dan mencegah terbentuknya garam urat.
Cara kerja dari obat ini yaitu dengan menghambat suatu enzim yang disebut xanthine oksidase. Enzim ini berperan dalam mengoksidasi xanthine dan hypoxanthine sehingga akan terbentuk asam urat dalam proses metabolisme purin.
Umumnya, obat ini diberikan bagi para penderita penyakit gout. Namun, dokter kadang meresepkan obat ini untuk kondisi tertentu seperti halnya penderita hiperurisemia atau kadar asam urat yang tinggi pada urine maupun pada penderita batu ginjal tipe asam urat.
Namun, obat ini tidak bisa digunakan untuk mengurangi nyeri yang terbentuk akibat komplikasi asam urat. Jadi, butuh obat lain seperti dari golongan analgesik. Bahkan, obat ini dapat memperparah serangan gout saat awal mengonsumsinya. Jadi, Anda harus mengikuti resep dokter bila ingin mengonsumsi allopurinol.
Allopurinol tersedia dalam bentuk generik maupun bermerek seperti pada merak dagang berikut Prouric, Alluric, Benoxuric, Anolic, Zyloric, Goutric, Omeric, Selespurin, dan juga Puricemia.
Nama Obat | Allopurinol |
Kategori Obat | Xanthine oxidase inhibitor |
Golongan Obat | Obat resep |
Bentuk Obat | Kaplet, tablet |
Manfaat/Indikasi | Menurunkan kadar asam urat dalam tubuh |
Dikonsumsi Oleh | Anak maupun dewasa |
Kategori Ibu Hamil | Kategori C: adanya efek samping pada percobaan penelitian binatang |
Peringatan Ibu Menyusui | Dapat terserap ke ASI |
Manfaat Allopurinol
Allopurinol berguna untuk mengatasi berbagai macam kondisi gangguan kesehatan seperti halnya:
- Mengangan penyakit gout artritis
- Mencegah endapan kalsium oksalat
- Mencegah endapan asam urat
- Mengurangi produksi asam urat berlebih akibat kemoterapi
- Menangani batu ginjal akibat asam urat
Dosis dan Aturan Pakai Allopurinol
Obat ini tergolong sebagai obat keras sehingga harus dikonsumsi bila mendapatkan resep dokter. Dosis yang umumnya diberikan yaitu disesuaikan dengan kondisi penyakit dan usia pasien. Berikut rinciannya:
A. Menangani Penyakit Gout atau Asam Urat
- Dewasa: dosis awal 100 mg/hari dan dapat ditingkatkan dengan dosis 100 mg tiap 2-4 minggu. Maksimal dosis yang diperbolehkan yaitu 900 mg/hari.
B. Mengangani Hiperurisemia akibat Kemoterapi
- Anak di bawah 10 tahun: dosis antara 150 – 300 mg per hari. Maksimal dosis yang diperbolehkan yaitu 400 mg/hari.
- Dewasa: dosis 600 – 800 mg/hari dapat dibagi dalam 2 atau 3 dosis perhari. Dikonsumsi dalam 1-2 hari sebelum kemoterapi berlangsung.
C. Mengatasi Batu Ginjal (off lable)
- Dewasa: dosis 200 – 300 mg/hari yang dibagi dalam beberapa dosis.
Bagaimana Cara Menggunakan Allopurinol?
Minum allopurinol sesuai dengan petunjuk dokter. Hindari menambah atau mengurangi dosis yang telah dianjurkan.
Konsumsi obat ini setelah makan agar tidak menimbulkan mual maupun perih pada lambung. Usahakan untuk meminumnya pada jam yang sama setiap harinya sehingga pengobatan lebih efektif.
Obat ini dapat menimbulkan serangan gout lebih sering terjadi di beberapa minggu pertama setelah mengonsumsinya. Terus minum obat ini selama dokter tidak menyuruhnya untuk berhenti.
Umumnya, butuh waktu antara 2 – 6 minggu hingga gejala gout menghilang atau berkurang. Jadi, jangan menghentikannya walaupun gejala tidak berkurang di awal-awal penggunaan.
Selama Anda menjalani pengobatan, maka dokter akan melakukan cek asam urat secara rutin sehingga bisa mengetahui efektivitas obat yang telah Anda konsumsi.
Cara Penyimpanan
Simpan allupurinol pada tempat yang terhindar dari jangkauan anak, kering, sejuk, dan bebas dari paparan sinar matahari secara langsung.
Interaksi Allopurinol dengan Obat Lain
Hindari mengonsumsi allopurinol dengan beberapa obat lain karena dapat menimbulkan interaksi berbahaya. Beberapa obat tersebut antara lain:
- Amoxicillin – meningkatkan risiko reaksi hipersensitiftas terhadap Amoxicillin
- Ampicillin – meningkatkan kejadian ruam kulit
- Aspirin – menurunkan efektifitas dari Allopurinol
- Warfarin – meningkatkan efek antikoagulasi dari Warfarin
- Azathioprine – meningkatkan kadar Azathioprine dalam darah (menghambat metabolsmie)
- Cyclosporin – meningkatkan kadar Cyclosporin dalam darah (mekanisme tidak di ketahui)
- Hydrochlorothiazide – dapat menimbulkan efek samping obat langka yang disebut DRESS (Drug Reaction with Eosinophillia and Systemic Syndrome)
Peringatan dan Perhatian Menggunakan Allopurinol
Informasikan ke dokter apabila Anda hendak mengonsumsi obat ini saat sedang mengalami beberapa kondisi sepereti:
- Memiliki alergi terhadap allopurinol
- Sedang hamil
- Sedang menyusui
- Punya penyakit dalam kronis
- Sedang diet atau berpuasa
- Sedang menjalani kemoterapi
Efek Samping dan Bahaya Allopurinol
Mengutip dari laman Mayoclinic, bahwa efek samping yang mungkin akan Anda rasakan apabila mengonsumsi obat ini seperti halnya:
Efek Samping Umum
- Sakit kepala
- Pusing
- Mengantuk
- Sakit perut
- Gatal-gatal
- Mual
- Muntah
- Diare
- Rambut rontok
- Penurunan fungsi lidah
Efek Samping Serius
- Urine berdarah
- Nyeri saat buang air kecil
- Memar atau perdarahan tanpa sebab
- Tenggorokan terasa tercekik
- Mata terasa panas
- Volume air kencing berkurang
- Ruam kulit
- Kebas dan kesemutan
- Penyakit kuning
- Gangguan fungsi hati
Alternatif Obat Sejenis Allopurinol
Selain Allopurinol, Febuxostat dapat digunakan sebagai terapi antipirai apabila terdapat alergi ataupun kontraindikasi pada penggunaan Allopurinol
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri Anda ke dokter saat mengalami reaksi efek samping, alergi, dan juga overdosis akibat penggunaan allopurinol. Mengingat obat ini tergolong sebagai obat keras, maka Anda wajib berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan resepnya sesuai gejala dan kondisi Anda.
Narasumber:
dr. Adimas Guntur Widiantoro, Sp. PD
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Bekasi Timur
Referensi:
- https://www.drugs.com/allopurinol.html. Diakses pada 19 April 2024.
- Allopurinol (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/allopurinol-oral-route/side-effects/drg-20075476?p=1. Diakses pada 19 April 2024.
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8610/allopurinol-oral/details. Diakses pada 19 April 2024.
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682673.html. Diakses pada 19 April 2024.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499942/. Diakses pada 19 April 2024.