• Ambulance
  • 150 108
  • Chatbot

Penderita Penyakit Ginjal Terinfeksi Covid-19, Harus Apa?

Penderita Penyakit Ginjal Terinfeksi Covid-19, Harus Apa_ (1)

Sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi global, penelitian terhadap penyakit ini kian meningkat. Topik penelitian termasuk soal penyakit penyerta yang bisa menambah parah infeksi Covid-19. Penderita ginjal Covid-19 salah satu yang menjadi sumber studi. Dari sejumlah riset, pasien Covid-19 yang punya penyakit ginjal lebih banyak memerlukan perawatan di rumah sakit ketimbang pasien dengan penyakit lain.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal bisa muncul secara tiba-tiba (akut) atau berkembang dalam jangka waktu panjang (kronis). Beragam kondisi medis, penyakit, dan juga obat-obatan bisa menyebabkan masalah yang berujung pada penyakit ginjal akut dan kronis. Penyakit ginjal akut, yang juga kerap disebut sebagai gagal ginjal, lebih mungkin sembuh ketimbang penyakit ginjal kronis.

Penyakit ginjal akut

Penyebab penyakit ginjal ini umumnya kejadian yang bisa memicu terjadinya malfungsi ginjal, seperti dehidrasi, kehilangan banyak darah akibat cedera atau dari operasi besar, juga penggunaan obat-obatan. Banyak kasus penyakit ginjal akut baru diketahui ketika pasien sudah dirawat di rumah sakit karena penyakit lain. Diagnosis didapatkan dari tes rutin yang hasilnya menunjukkan peningkatan tiba-tiba kadar kreatinin dan urea nitrogen darah. Penumpukan dua produk limbah ini dalam darah bisa menurunkan fungsi ginjal.

Penyakit ginjal kronis

Pemicu penyakit ginjal kronis biasanya kondisi medis yang telah lama menjangkiti pasien. Misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi yang perlahan-lahan merusak ginjal dan menurunkan fungsinya seiring dengan waktu. Gejala penyakit ginjal ini baru muncul ketika fungsi ginjal benar-benar terganggu. Beberapa penyakit mungkin muncul berbarengan dengan penyakit ginjal kronis, seperti anemia atau kurangnya sel darah merah.

Dokter dapat menentukan jenis penyakit ginjal yang diderita pasien apakah akut atau kronis dengan memantau gejalanya. Ultrasonografi (USG) ginjal juga dapat membantu memastikan masalah ginjal. Bila ukuran kedua ginjal tampak lebih kecil daripada ukuran normal, biasanya masalahnya adalah penyakit ginjal kronis.

 

Siapa Saja yang Bisa Terkena Penyakit Ginjal?

Penyakit ginjal acap muncul akibat kondisi kesehatan yang mengakibatkan gangguan pada kinerja ginjal. Karena itu, semua orang yang memiliki gangguan pada sistem tubuhnya berisiko terkena penyakit ginjal, baik akut maupun kronis.

Faktor risiko penyakit ginjal kronis:

  • Tekanan darah tinggi: seiring waktu, masalah ini bisa membuat pembuluh darah arteri di ginjal mengeras sehingga ginjal tak dapat bekerja sebagaimana mestinya
  • Diabetes: filter kecil dalam ginjal bisa rusak akibat tingginya kadar gula darah
  • Kadar kolesterol tinggi: zat lemak bisa menumpuk di pembuluh darah yang memasok ginjal sehingga aliran darah terganggu dan ginjal mesti bekerja lebih keras
  • Infeksi: peradangan akibat bakteri
  • Polisistik: penyakit keturunan berupa tumbuhnya kista di ginjal
  • Sumbatan pada saluran urine: misalnya ada batu ginjal atau pembengkakan prostat
  • Penggunaan obat tertentu dalam waktu lama: misalnya obat yang mengandung litium dan anti-inflamasi non-steroid
Baca Juga:  Hepatitis E: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Faktor risiko penyakit ginjal akut:

  • Berusia 65 tahun ke atas
  • Memiliki masalah ginjal sebelumnya, termasuk penyakit ginjal kronis
  • Punya penyakit menahun, seperti gagal jantung atau diabetes
  • Dehidrasi atau kurang cairan
  • Saluran urine tersumbat
  • Mengalami infeksi berat atau sepsis
  • Rutin mengonsumsi obat anti-inflamasi non-steroid

 

Mengapa Penderita Penyakit Ginjal Rentan Terinfeksi Virus Corona?

Penyandang penyakit ginjal berisiko lebih tinggi sakit parah saat tertular Covid-19. Penderita ginjal Covid-19 pada umumnya membutuhkan perawatan di rumah sakit. Meski demikian, dampak infeksi virus corona pada pengidap penyakit ginjal belumlah jelas. Dari sederet riset, para dokter mengemukakan dugaan berikut ini:

  • Virus corona bisa menargetkan sel ginjal
  • Kurangnya oksigen dalam tubuh bisa menyebabkan ginjal tak berfungsi
  • Badai sitokin (respons sistem imun terhadap virus corona) dapat merusak jaringan ginjal
  • Terjadi pembekuan darah akibat Covid-19 yang mungkin menyumbat saluran ginjal

Penderita ginjal Covid-19 wajib benar-benar memastikan mengikuti protokol kesehatan agar tak tertular Covid-19. Demi keamanan, sebaiknya tidak ke luar rumah kecuali ada kepentingan yang mendesak.

 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Penderita Penyakit Ginjal Terinfeksi Covid-19?

Lantaran penyandang penyakit ginjal menghadapi peningkatan risiko sakit parah ketika terinfeksi Covid-19, penting bagi pasien untuk sebisa mungkin berupaya melindungi diri dari penularan. Namun bila sudah telanjur terjangkit virus corona, ikuti panduan dari petugas medis yang merawat. Menurut sejumlah riset, tidak ada bukti bahwa penderita ginjal Covid-19 membutuhkan penanganan berbeda.

Manajemen perawatan bagi penderita ginjal Covid-19 adalah terapi suportif. Dengan demikian, pasien dirawat sesuai dengan konsensus rekomendasi penanganan bagi penyandang penyakit ginjal.

Bagi pasien yang memerlukan cuci darah, Perhimpunan Nefrologi Indonesia telah menerbitkan panduan. Penderita ginjal Covid-19 tetap bisa menjalani hemodialisa di fasilitas rumah tempat mereka biasanya. Jika perlu dirujuk, dokter yang menangani pasien tersebut mesti berkomunikasi dengan dokter di tempat rujukan guna menginformasikan alasan perujudan. Dokter itu juga wajib menanyakan dulu apakah ada tempat tersedia di rumah sakit rujukan.

Baca Juga:  Tips Sehat Selama Perjalanan Mudik

 

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Ginjal?

Untuk mencegah penyakit ginjal, perlu penanganan faktor risiko yang komprehensif. Ginjal bisa terjaga tetap sehat bila seseorang mampu mengontrol faktor risiko yang bisa dikendalikan alias tidak bersifat genetik atau keturunan. Bagi penderita ginjal Covid-19, pengendalian faktor risiko perlu lebih digalakkan untuk menghindari komplikasi yang parah.

Hal utama yang tak boleh terlupakan adalah memeriksakan diri jika merasa memiliki faktor risiko penyakit ginjal. Cek darah atau urine secara rutin sehingga dokter bisa menangani penyakit sejak dini dan kemungkinan sembuh lebih besar.

Adapun langkah penting untuk mencegah penyakit ginjal mencakup perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, contohnya:

  • Mengurangi berat badan bila kelebihan
  • Bergerak lebih aktif
  • Berhenti merokok
  • Konsumsi obat sesuai dengan rekomendasi
  • Jaga tekanan darah normal
  • Pastikan kadar gula darah terkendali di level aman
  • Kendalikan kadar kolesterol
  • Kurangi konsumsi garam
  • Makan lebih banyak sayur dan buah
  • Menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup

 

Penderita Penyakit Ginjal, Apakah Boleh Divaksin Covid-19?

Pasien penyakit ginjal boleh mendapat vaksin Covid-19 yang berbasis virus yang telah dimatikan, vektor, atau mRNA. Di Indonesia, hingga saat ini vaksin jenis itulah yang mendapat izin edar, seperti Sinovac dan AstraZeneca. Vaksin yang berbasis virus hidup sebaiknya dihindari karena ada kemungkinan mempengaruhi sistem imun pasien.

Penyandang penyakit ginjal yang masuk kelompok prioritas awal pun sudah bisa menjalani vaksinasi di Indonesia. Namun ada syaratnya, yaitu kondisi penyakitnya terkendali. Selain itu, mereka mesti lolos pemeriksaan penyaringan atau screening. Penderita ginjal sebaiknya segera menerima vaksin Covid-19 bila tersedia kesempatan untuk mencegah risiko komplikasi parah ketika tertular virus corona.

 

Narasumber:

dr. Alex Ranuseto, Sp. PD

Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Betang Pambelum

 

Referensi:

https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-kidney-disease-basic-information

https://www.nhs.uk/conditions/kidney-disease/

Bagikan ke :

Promo

Masuk ke Akun Anda dibawah ini

Isi form dibawah ini untuk melakukan pendaftaran

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.