Penyakit leukemia adalah salah satu jenis kanker yang sangat umum dan masuk 10 besar daftar kanker yang paling umum di seluruh dunia. Banyak anak-anak berusia di bawah 15 tahun yang mengalami jenis kanker mematikan ini. Pengetahuan tentang gejala, penyebab, serta cara mencegah dan mengobati leukemia dapat membantu memperpanjang usia harapan hidup.
Mengenal Penyakit Leukemia
Penyakit leukemia adalah kelainan yang terjadi pada sel darah. Sel darah yang sehat terbentuk di sumsum tulang dan matang hingga menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Setiap sel darah itu memiliki fungsi sendiri-sendiri. Sel darah merah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh, sel darah putih melawan infeksi, dan trombosit menghentikan perdarahan.
Pada orang yang mengidap leukemia, sel ini tidak matang seperti seharusnya atau bertransformasi menjadi sel darah yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Seiring dengan penumpukan sel abnormal di sumsum tulang dan aliran darah, orang itu bisa mengalami anemia, rentan terhadap infeksi, dan perdarahan terus-menerus karena sel darah merah, sel darah putih, dan/atau trombosit tak dapat menjalankan fungsinya yang normal.
Secara umum, penyakit leukemia dibedakan menurut tipe sel yang terpengaruh (mieloid atau limfoid) dan seberapa cepat perkembangannya (akut atau kronis). Leukemia sering disebut pula sebagai kanker darah. Sebagian besar kasus leukemia terjadi karena produksi sel darah putih abnormal secara berlebihan. Akibatnya, penderitanya lebih mudah mengalami perburukan kondisi ketika sakit.
Gejala
Gejala penyakit leukemia yang umum termasuk:
- Penurunan berat badan secara tiba-tiba
- Kehilangan selera makan
- Kelelahan
- Anemia
- Sering terkena infeksi
- Infeksi sering bertahan lama
- Mudah memar
- Perdarahan sulit berhenti
- Pembesaran limpa atau kelenjar getah bening
- Petechiae (bintik-bintik bundar dan rata berwarna merah/ungu gelap seperti ruam di bawah kulit)
- Sesak napas
- Demam, menggigil dan gejala lain yang seperti flu
- Berkeringat dingin di malam hari
- Nyeri tulang
- Merasa tidak enak badan
Penyebab
Seperti dijelaskan sebelumnya, penyakit leukemia terjadi karena produksi sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit yang tak normal dalam jumlah banyak. Sel darah putih yang terlalu banyak diproduksi justru akan membahayakan diri sendiri, terlebih sel yang abnormal.
Sebab, sel darah ini berfungsi melawan infeksi dan penyakit. Produksi sel darah putih yang abnormal secara berlebih tak dapat menjalankan fungsinya itu. Seiring dengan waktu, sel abnormal ini makin banyak di dalam darah.
Akibatnya, jumlah sel darah merah yang penting sebagai distribusi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh menjadi lebih sedikit. Begitu pula trombosit yang esensial untuk menghentikan perdarahan. Belum dapat diketahui secara pasti apa yang menyebabkan produksi sel darah yang abnormal tersebut.
Cara Dokter Mendiagnosis Penyakit Leukemia
Ketika ada gejala penyakit leukemia, dokter bisa melakukan sejumlah cara untuk membuat diagnosis terhadap pasien, antara lain:
- Pemeriksaan fisik: ini langkah pertama yang akan diambil dokter untuk memeriksa tanda dan gejala leukemia, seperti pembengkakan kelenjar getah bening, demam, atau pembesaran limpa.
- Tes darah: langkah selanjutnya adalah tes darah untuk mengetahui apakah ada volume sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit yang tak normal.
- Tes Aspirasi dan biopsi sumsum tulang: jika hasil tes darah menunjukkan tanda leukemia, dokter mungkin akan meminta pasien menjalani prosedur pengambilan sampel sumsum tulang untuk diperiksa di laboratorium guna menentukan jenis leukemia yang dialami dan tindakan perawatan yang sesuai.
Cara Mengatasi Penyakit Leukemia
Perawatan penyakit leukemia bergantung pada sejumlah faktor pada pasien, seperti usia, kondisi kesehatan, riwayat medis, jenis leukemia, dan tahap leukemia yang dialami. Berikut ini beberapa metode yang lazim untuk menangani leukemia:
- Kemoterapi: penggunaan obat-obatan baik satu jenis maupun kombinasi untuk membunuh sel kanker. Obat bisa dalam bentuk pil ataupun disuntikkan lewat pembuluh darah. Ini metode perawatan pasien leukemia yang paling umum.
- Terapi biologis: penggunaan zat yang diproduksi secara alami oleh tubuh atau dibuat secara sintetis di laboratorium untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker, misalnya antibodi dan sitokin.
- Terapi targeted Therapy: penggunaan obat-obatan yang ditargetkan untuk mengganggu fungsi sel kanker sehingga sel itu tak dapat berkembang dan mengakibatkan kerusakan lebih besar.
- Terapi radiasi: penggunaan sinar dengan energi tinggi terhadap bagian tubuh yang diserang sel kanker. Metode ini biasanya digunakan jika sel kanker sudah menyebar.
- Transplantasi sel punca: pemasangan sel punca dari donor ke sumsum tulang agar dapat memproduksi sel darah yang normal.
- Perawatan pendukung: pengobatan terhadap gejala yang muncul akibat penyakit leukemia, seperti obat mual, transfusi darah, obat antibiotik atau antiviral dan injeksi umunoglobulin untuk membantu melawan infeksi.
Komplikasi
Sebagian besar kasus komplikasi yang terkait dengan penyakit leukemia muncul karena penyusutan volume sel darah yang normal. Di antaranya:
- Mudah mengalami infeksi yang parah
- Infeksi kecil bisa cepat berkembang dan mengancam jiwa
- Perdarahan serius termasuk di dalam otak, paru-paru, dan usus
Komplikasi juga bisa muncul akibat efek samping terapi pengobatan, seperti kemandulan dan munculnya kanker lain dalam tubuh.
Pencegahan
Tidak ada cara yang terbukti dapat mencegah penyakit leukemia. Namun para pakar menyarankan masyarakat untuk menghindari produk tembakau dan paparan zat kimia dari industri seperti pestisida yang diduga bisa meningkatkan risiko orang terkena leukemia.
Kapan Harus ke Dokter?
Penyakit leukemia memerlukan perawatan medis oleh tenaga profesional. Maka sangat penting bagi siapa pun yang mengalami gejala penyakit ini untuk langsung mendatangi dokter guna menjalani pemeriksaan dan mendapatkan diagnosis. Gejala leukemia tidak spesifik sehingga ada kemungkinan gejala yang dialami merupakan indikasi masalah kesehatan lain yang juga serius. Deteksi dini akan sangat membantu pasien dalam menjalani pengobatan dan menjaga kualitas hidup.
Narasumber
dr. Femiko Marauli Natalya Sitohang, Sp.PD-KHOM-FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Bekasi Barat
Referensi:
- Leukemia. https://www.cancer.org/cancer/leukemia.html. Diakses 15 November 2022
- LeukemiaโPatient Version. https://www.cancer.gov/types/leukemia. Diakses 15 November 2022
- Leukemia. https://medlineplus.gov/leukemia.html. Diakses 15 November 2022
- Leukemia. https://www.cancer.gov/types/leukemia. Diakses 15 November 2022
- Understanding Leukemia. https://www.lls.org/sites/default/files/file_assets/understandingleukemia.pdf. Diakses 15 November 2022
- Infection-related complications during treatment for childhood acute lymphoblastic leukemia. https://www.annalsofoncology.org/article/S0923-7534(19)32205-7/fulltext. Diakses 15 November 2022
- Leukaemia. https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/leukaemia. Diakses 15 November 2022