• Ambulance
  • 150 108
  • Chatbot

Nyeri Kepala: Kapan Perlu ke Dokter?

efek samping kurang tidur, rumah sakit awal bros, nyeri kepala

Hampir semua orang pernah mengalami nyeri kepala. Dari yang ringan sembuh dengan sendirinya,  hingga yang berat dan mengganggu aktifitas sehari – hari.  Dari data epidemiologi didapatkan bahwa 95 persen perempuan muda dan 91 persen pria muda mengalami nyeri kepala selama periode 12 bulan. Sekitar 1% nyeri pada kepala merupakan tanda penyakit yang dapat membahayakan.

dr. Lilir Amalini, Sp.S – Dokter Spesialis Saraf dari Primaya Evasari Hospital Jakarta memberikan penjelasan bahwa nyeri pada kepala adalah rasa sakit atau tidak nyaman di seluruh daerah kepala dengan batas dari dagu hingga ke belakang kepala. Sebenarnya otak sendiri merupakan struktur yang tidak peka nyeri. Nyeri kepala terjadi bila struktur peka nyeri di sekitar otak mengalami gangguan.  Struktur tersebut antara lain selaput otak, pembuluh darah otak (vena besar), saraf,otot (kepala dan leher),  mata, telinga, sinus dan sebagainya. Dengan demikian bila terjadi misalnya tegang pada otot kepala atau leher, infeksi telinga tengah ataupun gangguan pada mata, maka timbul nyeri pada kepala.

buat jani dokter primaya
Baca Juga:  Hindari Obesitas Tapi Jangan Diet Sembarangan

Berdasarkan penyebabnya, nyeri kepala terbagi menjadi dua, yaitu nyeri kepala primer, yaitu nyeri pada kepala tanpa adanya penyakit lain yang dapat menyebabkan nyeri pada kepala, dan nyeri kepala skunder, yaitu nyeri pada kepala yang disebabkan penyakit lain, dengan beberapa kemungkinan penyebab, antara lain hipertensi, infeksi, gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera kepala dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam rongga kepala), dsb.

Nyeri Kepala yang Membahayakan

Ada beberapa tanda nyeri kepala yang membahayakan:

Sistemik, yaitu jika disertai gejala lain diantaranya demam, kaku kuduk,penurunan berat badan, ataupun jika ada faktor resiko penyakit sekunder seperti kanker atau HIV. Gejala neurologik seperti pandangan dobel,kesemutan,kelemahan sesisi atau nyeri wajah yang berlebihan.

Onset nya tiba-tibadan belum pernah dirasakan sebelumnya, biasa disebut “thunderclap headache” yang disebabkan perdarahan otak. Usia lebih dari 50 tahun dengan keluhan baru atau nyeripada  kepala yang terus-menerus bertambah berat. Progesif, jika nyeri dirasakan berbeda dari sebelumnya, jika terjadi lebih sering dan mengganggu tidur ataupun aktifitas sehari-hari Anda.

Baca Juga:  Solusi Penanganan Batu Empedu Tanpa Operasi Dengan ERCP

 

Untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dan mendapat informasi paket-paket Medical Check Up, Anda dapat menghubungi Customer Care Primaya Evasari Hospital di 021 420 1515. Semoga bermanfaat.

 

Ilustrasi gambar oleh Kate Mangostar

Bagikan ke :

Promo

Masuk ke Akun Anda dibawah ini

Isi form dibawah ini untuk melakukan pendaftaran

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.