Cedera pada bahu dapat terjadi pada siapa saja, terutama yang sering melakukan aktivitas berat. Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh usia. Lantas, seperti apa gejala cedera bahu dan penanganannya? Berikut informasi selengkapnya.
Cedera bahu sering terjadi karena adanya robekan pada rotator cuff, yang berfungsi untuk pergerakan bahu, serta robekan pada labrum dan ligamen yang berfungsi untuk menjaga stabilitas sendi bahu (menjaga baru agar tidak dislokasi).
Rasa nyeri pada bahu terjadi karena ada masalah pada salah satu atau semua bagian otot-otot ligamen yang ada di sendi putar bahu. Ketika terjadi cedera bahu, tentu saja akan mengganggu aktivitas yang membutuhkan gerakan gangan.
Mengenal Cedera Baru
Bahu adalah salah satu sendi dalam tubuh manusia yang paling banyak digunakan untuk aktivitas. Pada bahu terdapat otot dan tendon yang disebut rotator cuff atau manset rotator, yang membuat bahu bisa melakukan gerak dengan jangkauan luas.
Rotator cuff atau manset rotator adalah bagian yang sangat penting pada bahu yang terdiri dari otot dan tendon. Otot-otot ini berfungsi menghubungkan tulang lengan atas (humerus) ke tulang selangka (klavikula) dan tulang belikat (skapula), serta memberi kemampuan bahu untuk bergerak leluasa.
Jika manset rotator mengalami cedera, maka dapat menyebabkan kelemahan, rentang gerak berkurang, dan kekakuan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh aktivitas berat pada bahu, seperti renang, tenis, sepak bola dan lain sebagainya.
Cedera bahu tidak terbatas pada atlet saja, tetapi mereka yang sering terlibat kegiatan berat juga berisiko mengalami cedera bahu. Dengan begitu, perlu penanganan segera agar dapat melakukan pemulihan yang cepat pada cedera.
Gejala Cedera Baru
Ketika seseorang mengalami cedera bahu akibat robekan rotator cuff atau manset rotator, ada gejala yang mungkin muncul dan dapat dirasakan langsung. Robekan manset rotator adalah salah satu jenis cedera bahu paling umum.
Robekan manset rotator bervariasi tergantung tingkat keparahan dari robekan. Ketika terjadi robekan manset rotator akan mengakibatkan cedera bahu dengan gejala, seperti:
- Nyeri menjalar dari bahu atas ke bawah siku
- Ketika menggerakkan bahu akan terasa sakit
- Terasa pegal pada bahu dan lengan atas
- Terjadi kelemahan otot bahu ketika bergerak
- Lengan terasa nyeri ketika diangkat ke atas
Selain itu, gejala cedera bahu juga dapat diketahui dari perubahan fisik yang nampak jelas seperti bahu terlihat lebih kotak dari biasanya. Gejala fisik lainnya, yaitu:
- Muncul benjolan di dekat area bahu
- Letak lengan tidak pada posisi seharusnya
- Mengalami pembengkakan sekitar bahu
- Bahu sulit digerakan dan terasa sakit
- Bentuk bahu terlihat kotak dari biasanya
Ketika sudah diketahui gejala cedera bahu secara fisik maupun non fisik, penting mengetahui penyebab cedera bahu dan penangannya yang tepat agar pemulihan cepat. Pemeriksaan ke dokter diperlukan ketika cedera terindikasi parah.
Penyebab Cedera Baru
Penyebab umum cedera bahu hingga muncul nyeri terjadi saat rotator cuff terperangkap diantara bawah tulang bahu. Hal ini bisa membuat tendon menjadi meradang atau rusak, kondisi ini disebut rotator cuff tendinitis dan bursitis.
Berikut beberapa kondisi penyebab nyeri pada bahu, antara lain:
- Peradangan kantung cairan sendi
- Arthritis pada sendi bahu
- Taji tulang / osteofit di daerah bahu
- Patah tulang bahu
- Dislokasi bahu
- Cedera saraf pada bahu
- Terjadi robekan rotator cuff
Penyebab cedera bahu juga bisa karena adanya gerakan mendadak dan membuat bahu cedera, seperti misalnya mengangkat beban. Berikut penyebab lainnya:
- Robekan pembuluh darah karena terpelintir atau terbentur
- Cedera pada ligamen, jaringan yang menstabilkan sendi bahu
- Kerusakan tendon akibat pukulan atau peregangan berlebihan
- Patah tulang akibat terpelintir atau menahan beban berat
Bahu adalah sendi yang paling banyak bergerak, terdiri dari tiga tulang : humerus, skapula, dan klavikula. Selain itu, terdiri dari banyak otot dan tendon yang menahan tulang bahu di tempatnya dan menstabilkan setiap gerakan lengan.
Ketika bahu mengalami cedera, hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Jika sudah diketahui gejala dan penyebabnya, segera periksa ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut agar cedera bahu cepat pulih kembali.
Cara Penanganan Cedera Bahu
Rotator cuff ataupun manset rotator adalah cedera bahu yang paling sering terjadi karena faktor ketegangan, robekan, dan tendinitis. Hal ini dapat terjadi dengan risiko ringan hingga parah, serta dapat bersifat kronis dan akut.
Rotator cuff adalah sekelompok otot dan tendon yang membantu menstabilkan bahu. Setiap kali bahu melakukan gerakan, otomatis akan menggunakan rotator cuff untuk kestabilan dan menggerakkan sendi dan tulang bahu.
Berikut beberapa perawatan cedera bahu dan penangannya yang bisa Anda lakukan di rumah untuk meminimalisir cedera yang lebih parah, yaitu di antaranya:
- Kompres bahu yang cedera dengan es dibungkus handuk. Setelah itu, tempelkan pada bagian cedera selama 15 menit. Lakukan 3-4 kali sehari secara rutin
- Setelah kompres, istirahatkan baru dan hindari mengangkat beban berat sampai bahu benar-benar nyaman dan pulih tanpa rasa nyeri pada area cedera
- Konsumsi obat pereda nyeri, jika rasa nyeri bayu masih terasa. Anda bisa membeli obat untuk mengurangi peradangan dan rasa nyeri bahu di apotik
Jika perawatan cedera bahu di atas belum membuahkan hasil, maka konsultasikan dengan dokter terdekat. Dengan begitu, Anda mendapat penanganan yang tepat dan jauh lebih aman karena ditangani oleh dokter ahli di bidangnya.
Jika cedera bahu terbilang parah dan terjadi berulang, ada beberapa langkah pengobatan cedera bahu dalam kondisi parah yang bisa dilakukan yakni sebagai berikut:
- Pemasangan alat penyangga khusus agar bahu tidak banyak bergerak. Adapun lama waktu penggunaan penyangga bahu bergantung pada tingkat cedera
- Reposisi bahu, caranya dengan mengembalikan tulang lengan yang bergeser atau dislokasi kembali ke posisi semula. Prosedur ini dilakukan hanya oleh professional / dokter di bidang ahli nya.
- Prosedur operasi dilakukan jika cedera bahu membutuhkan pembedahan atau terjadi Hal ini bertujuan memperbaiki posisi dan mengencangkan jaringan yang lemah atau robek
Setelah menjalani prosedur operasi, maka fisioterapi diperlukan untuk mengembalikan kembali jangkauan gerak bahu. Selain itu, fisioterapi juga untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitas sendi, sehingga dapat beraktivitas seperti biasanya.
Kapan Harus ke Dokter
Dengan mengetahui gejala cedera bahu, maka Anda bisa melakukan tindakan penanganan segera. Salah satu cara perawatannya dengan mengompres bahu yang cedera dan konsumsi obat pereda nyeri dan peradangan.
Jika kondisi cedera tak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter khusus yang bisa menangani masalah cedera bahu ini. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan sesuai dengan penyebab cedera bahu.
Jika kondisi baru terjadi cedera parah atau terjadi berulang, dokter mungkin akan melakukan penanganan khusus mulai dari reposisi hingga operasi. Hal ini bertujuan mengembalikan jangkauan gerak bahu agar kembali normal.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai gejala cedera bahu dan penangannya, bisa konsultasi dengan dokter terkait. Hal ini untuk membantu cedera cepat pulih dan bahu kembali bisa digerakan normal tanpa ada rasa sakit.
Reviewed by
dr. Farah Aulya
Dokter Primaya Hospital Bekasi Timur
Referensi:
- The Most Common Shoulder Injuries and How They’re Treated. https://www.beaconortho.com/blog/the-most-common-shoulder-injuries-and-how-theyre-treated/. Diakses pada 25 Juni 2023.
- Rotator Cuff Injury: Treatments, Symptoms, and Diagnosis, https://www.healthline.com/health/rotator-cuff-injury. Diakses pada 25 Juni 2023.