Cuaca yang terlalu panas lebih dari sekadar berisiko menimbulkan ketidaknyamanan. Ada bahaya kesehatan yang berada di balik panasnya sinar matahari di siang hari. Berbagai penyakit yang terjadi akibat panas yang berlebihan alias heat-related illness bisa mengancam siapa saja sehingga membutuhkan lebih banyak perhatian, terutama bagi kalangan yang rentan.
Mengenal Penyakit Akibat Panas
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), rata-rata 618 orang Amerika Serikat meninggal tiap tahun akibat panas yang ekstrem. CDC mendefinisikan panas yang ekstrem sebagai temperatur saat musim panas yang lebih panas dan/atau lembap daripada rata-rata panas biasanya.
Panas yang ekstrem bisa mempengaruhi siapa pun. Tapi yang paling berisiko antara lain kalangan lansia, orang yang mengidap penyakit kronis, orang yang jarang keluar rumah, dan anak-anak berusia lima tahun ke bawah. Risiko itu makin tinggi jika terpapar panas dalam suhu tinggi atau abnormal dalam waktu lama tanpa asupan cairan yang memadai. Akibat paparan ini, bisa muncul berbagai penyakit akibat panas berlebih.
Ada berbagai macam penyakit akibat panas, dari yang ringan seperti kram otot lantaran kepanasan atau heat cramp, sedang seperti heat exhaustion alias kelelahan karena panas, hingga yang sangat serius dan berisiko mematikan seperti heat stroke atau sengatan panas.
Kram otot lantaran kepanasan adalah bentuk penyakit akibat panas yang paling ringan. Otot kaki, tangan, dan perut lebih rentan mengalami kram atau kejang ketika berkegiatan fisik atau berolahraga di tengah cuaca yang terlalu panas. Kram otot juga dapat terjadi seusai kegiatan yang dilakukan di bawah paparan panas berlebih.
Kelelahan karena panas disebabkan oleh hilangnya cairan dan elektrolit dalam jumlah banyak akibat panas. Kondisi ini lebih berat daripada kram otot. Biasanya kelelahan karena panas diawali mengucurnya keringat berlebih karena mekanisme tubuh dalam mengendalikan suhu secara internal. Makin banyak keringat keluar, makin besar risiko seseorang mengalami heat exhaustion.
Bila tak segera ditangani, kelelahan akibat panas bisa berkembang menjadi heat stroke atau sengatan panas. Kondisi ini terjadi ketika sistem yang mengendalikan temperatur tubuh kewalahan menghadapi paparan panas yang berlebihan. Heat stroke adalah kondisi gawat darurat dan membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Penyebab Penyakit Akibat Panas
Penyebab utama penyakit akibat cuaca panas adalah dehidrasi alias kurangnya cairan dalam tubuh. Tubuh mengalami dehidrasi ketika cairan yang keluar dari tubuh lebih banyak daripada cairan yang masuk. Dalam kondisi panas, tubuh secara otomatis mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri.
Saat terjadi dehidrasi, tubuh tak dapat lagi melepaskan keringat yang cukup guna memulihkan suhu tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi kian panas dan muncul masalah yang mengganggu sistem kerja tubuh. Selain cuaca, faktor yang dapat memicu penyakit akibat panas berlebih antara lain sistem ventilasi yang buruk sehingga udara di dalam ruangan menjadi lebih panas, situasi yang penuh sesak misalnya saat menonton konser, dan lingkungan yang panas misalnya ketika bekerja di dalam tambang.
Gejala Penyakit Akibat Panas
Heat cramp, heat exhaustion, dan heat stroke punya gejala yang berlainan. Penting untuk mengetahui gejala setiap penyakit akibat panas yang umumnya terjadi secara bertahap tersebut.
Gejala kram otot karena panas antara lain:
- Kulit memerah dan lembap
- Otot menegang, seringnya di kaki, tangan, atau perut
Gejala kelelahan karena panas termasuk:
- Kram otot
- Suhu tubuh meningkat lebih dari 38 derajat Celsius
- Kulit memucat dan lembap
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Badan lemas
- Seperti hendak hilang kesadaran
Gejala sengatan panas di antaranya:
- Kelelahan karena kepanasan
- Suhu tubuh tinggi hingga 40 derajat Celsius
- Kulit kering dan hangat
- Detak jantung cepat
- Sesak napas
- Kebingungan
- Gelisah
- Pingsan
- Kejang
- Koma
Penanganan Penyakit Akibat Panas
Untuk menangani berbagai penyakit akibat panas tersebut, cara yang paling utama adalah mencari tempat yang sejuk atau teduh dan menghentikan segala aktivitas. Setelah itu, minum banyak air putih untuk memulihkan cairan tubuh yang hilang.
Adapun penanganan secara spesifik untuk kram otot karena kepanasan antara lain dengan menaruh kain basah pada bagian tubuh yang mengalami kram dan meregangkan otot yang kram dengan perlahan. Untuk menangani kelelahan akibat panas, beristirahatlah dan basahi tubuh dengan air atau kain basah.
Sedangkan orang yang terkena heat stroke membutuhkan bantuan medis secepatnya sehingga harus memanggil ambulans atau pergi ke rumah sakit. Sembari menunggu penanganan tenaga medis, basahi tubuh orang tersebut dengan air atau menaruh kantong es di bagian ketiak dan selangkangan.
Kapan ke Dokter
Jika Anda harus melakukan kegiatan di tengah cuaca panas, sebaiknya persiapkan diri dengan meminum banyak air dan membawa bekal minum sendiri. Selain itu, usahakan jangan terlalu memforsir energi karena akan membuat tubuh lebih cepat lelah dan mengeluarkan lebih banyak keringat. Bila Anda mengalami gejala kram otot hingga lebih dari satu jam, sebaiknya segera datangi rumah sakit untuk memeriksakan diri sebelum kondisi itu berkembang menjadi heat stroke yang lebih membahayakan.
Reviewed by
Dokter Umum
Primaya Hospital Sukabumi
Referensi:
- About Extreme Heat. https://www.cdc.gov/disasters/extremeheat/heat_guide.html. Diakses 6 Juni 2022
- Heat-Related Illnesses (Heat Cramps, Heat Exhaustion, Heat Stroke). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/heatrelated-illnesses-heat-cramps-heat-exhaustion-heat-stroke. Diakses 6 Juni 2022
- Heat stress and heat-related illness. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/heat-stress-and-heat-related-illness#causes-of-heat-stress-and-heat-related-illness. Diakses 6 Juni 2022
- Exertional heat illness in adolescents and adults: Management and prevention. https://www.uptodate.com/contents/exertional-heat-illness-in-adolescents-and-adults-management-and-prevention. Diakses 6 Juni 2022
- Heat Illness. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553117/. Diakses 6 Juni 2022