Ketika bayi lahir dengan kondisi skrotum atau kantong buah zakar yang tampak lebih besar daripada umumnya, bisa jadi itu adalah tanda hidrokel. American Urological Association menyebutkan sekitar 6 dari 100 bayi laki-laki lahir dengan kondisi ini. Bergantung dari penyebabnya, hidrokel bisa hilang seiring dengan waktu. Tapi ada kemungkinan muncul gejala yang mengganggu dan perubahan pada ukuran testis sehingga butuh pemeriksaan dan penanganan medis lebih lanjut.
Mengenal Hidrokel
Hidrokel adalah kondisi medis yang ditandai dengan pembengkakan kantong buah zakar karena adanya penumpukan cairan di sekeliling testis di dalamya. Kondisi ini bisa terjadi pada satu testis (unilateral) ataupun kedua testis (bilateral) pada bayi hingga orang dewasa. Penyebabnya pun bermacam-macam.
Terdapat setidaknya dua jenis hidrokel yang utama, yakni komunikans dan non-komunikans. Hidrokel komunikans terjadi bila ada saluran yang terbuka antara perut dan skrotum sehingga cairan yang menumpuk bisa mengalir keluar-masuk dari skrotum. Kondisi ini erat kaitannya dengan hernia inguinalis.
Sedangkan hidrokel non-komunikans terjadi bila penumpukan cairan di rongga kantong skrotum tak disertai kemunculan saluran terbuka yang menghubungkan dengan perut sehingga cairan tertahan di dalamnya. Dibanding non-komunikans, hidrokel non-komunikans adalah jenis hidrokel yang lebih banyak dijumpai.
Gejala
Meski kantong buah zakar tampak lebih besar karena kondisi hidrokel, umumnya tidak ada gejala berupa rasa nyeri ataupun gatal yang disebabkan olehnya. Gejala hidrokel yang umum mencakup:
- Pembengkakan skrotum dengan ukuran bervariasi
- Skrotum terasa berat dan menyebabkan ketidaknyamanan, terutama saat beraktivitas
- Skrotum terasa lunak ketika disentuh karena keberadaan cairan di dalamnya
Khusus untuk hidrokel komunikans, mungkin ada gejala lain yang muncul jika disertai dengan hernia. Karena saluran antara perut dan skrotum tak sepenuhnya tertutup, ada kemungkinan terjadi hernia inguinalis yang menyebabkan rasa sakit. Bayi yang mengalami kondisi ini bisa terus-terusan menangis karena kesakitan.
Penyebab
Hidrokel bisa terjadi karena berbagai hal. Berikut ini beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya hidrokel:
- Masalah perkembangan janin yang menyebabkan saluran antara perut dan kantong buah zakar tak tertutup sehingga bayi terlahir dengan kondisi hidrokel
- Infeksi pada testis yang bisa meningkatkan produksi cairan di rongga skrotum
- Cedera trauma pada skrotum, misalnya akibat benturan
- Hernia inguinalis
- Operasi pada panggul atau skrotum
Cara Dokter Mendiagnosis
Untuk memastikan apakah pasiennya mengalami hidrokel, dokter pertama-tama akan melakukan pemeriksaan fisik. Skrotum yang terkena hidrokel akan membengkak, tapi tak terasa sakit. Selain itu, testis tak bisa dirasakan karena terhalang cairan di dalam kantong buah zakar.
Dokter juga akan melakukan prosedur yang disebut transiluminasi, yakni menerangi skrotum untuk mengecek apakah ada cairan di dalamnya. Bila terdapat cairan, skrotum akan tampak lebih terang ketika disinari.
Selain itu, dokter akan mengecek kemungkinan adanya hernia inguinalis dengan cara tes valsava. Pasien mungkin akan diminta batuk dalam pemeriksaan ini untuk melihat apakah ada tonjolan yang keluar di area lipat paha yang menandakan kondisi hernia.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi di dalam skrotum, dokter juga mungkin menyarankan prosedur ultrasonografi. Ini adalah prosedur pencitraan dengan teknologi gelombang suara yang dapat menghasilkan gambar organ di dalam tubuh.
Cara Mengatasi
Penanganan hidrokel bergantung pada jenis dan tingkat keparahan gejalanya. Untuk hidrokel yang terjadi pada anak, biasanya dokter akan melakukan observasi dulu sembari melakukan tindakan yang dibutuhkan karena umumnya kondisi ini akan hilang sendiri dalam waktu sekitar 1-2 tahun. Bila hidrokel masih ada atau membesar, mungkin dibutuhkan operasi untuk mengatasinya.
Operasi menjadi metode paling umum untuk mengatasi hidrokel, terutama pada orang dewasa. Lewat prosedur ini, dokter akan membuat sayatan kecil atau menggunakan metode laparoskopi pada skrotum untuk mengeluarkan cairan dari dalamnya.
Komplikasi
Hidrokel jarang menyebabkan komplikasi yang serius, terutama bila mendapat penanganan medis yang tepat. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:
- Infeksi bakteri
- Kerusakan jaringan tesis
- Hernia
Pencegahan
Tidak ada metode yang secara spesifik dapat diterapkan untuk mencegah hidrokel, terutama pada bayi dan anak-anak. Namun langkah-langkah berikut ini bisa diambil sebagai upaya pencegahan:
- Menjaga kebersihan skrotum untuk mencegah infeksi yang bisa memicu hidrokel
- Mengobati infeksi secepat mungkin untuk mencegah terjadinya hidrokel yang bisa muncul sebagai komplikasi infeksi
- Mengenakan pengaman dan berhati-hati ketika melakukan aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera dan memicu hidrokel
Kapan Harus ke Dokter?
Hidrokel pada bayi baru lahir biasanya bisa segera terdeteksi dan ditangani dokter. Adapun pada anak yang berusia lebih tua dan orang dewasa, sebaiknya segera datangi dokter bila ada gejala hidrokel, terutama jika ada tanda-tanda infeksi yang memerlukan perhatian medis secepatnya.
Narasumber:
Spesialis Urologi
Primaya Hospital Depok
Referensi:
- Hydrocele. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559125/. Diakses 25 Januari 2024
- What are Hydroceles and Inguinal Hernias?. https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/h/hydroceles-and-inguinal-hernia. Diakses 25 Januari 2024
- Hydroceles of the Canal of Nuck in Adults—Diagnostic, Treatment and Results of a Rare Condition in Females. https://www.mdpi.com/2077-0383/9/12/4026. Diakses 25 Januari 2024
- What is a hydrocele?. https://www.childrenshospital.org/conditions/hydrocele. Diakses 25 Januari 2024
- Hydrocele. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/1104. Diakses 25 Januari 2024
- Hydrocele in Adults. https://patient.info/mens-health/scrotal-lumps-pain-and-swelling/hydrocele-in-adults. Diakses 25 Januari 2024
- What Is a Hydrocele?. https://www.nationwidechildrens.org/conditions/hydrocele. Diakses 25 Januari 2024
- Classifying Hydroceles of the Pelvis and Groin: An Overview of Etiology, Secondary Complications, Evaluation, and Management. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5436019/. Diakses 25 Januari 2024
- Cause and Management of Hydrocele: A Review. Article. https://www.worldwidejournals.com/indian-journal-of-applied-research-(IJAR)/recent_issues_pdf/2015/October/October_2015_1492512512__37.pdf. Diakses 25 Januari 2024