• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Pendaftaran Vaksin Pneumonia

Buat Janji temu untuk mendapatkan vaksin pneumonia untuk anak dan dewasa di jaringan rumah sakit Primaya Hospital Group yang berlokasi di Jakarta, Bekasi, Depok, Karawang, Semarang, dan Pangkalpinang.

Pendaftaran Vaksin Pneumonia

Peningkatan jumlah kasus pneumonia secara mendadak di Cina pada akhir 2023 menyebabkan kekhawatiran akan munculnya wabah seperti Covid-19 pada awal 2020. Terlebih beberapa negara lain seperti Inggris dan Amerika Serikat, termasuk Indonesia, juga melaporkan adanya kasus serupa.

Pada 2005, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 1,6 juta orang meninggal tiap tahun akibat penyakit pneumokokus. Perkiraan itu mencakup kematian 700 ribu-1 juta anak berumur kurang dari 5 tahun, sebagian besar asal negara berkembang. Anak berusia kurang dari 2 tahun menanggung beban utama penyakit ini. Imunisasi pneumonia dapat menjadi salah satu jalan untuk mengatasi masalah di negara berkembang ini, termasuk di Indonesia.

Anak berusia kurang dari 2 tahun, lansia berumur lebih dari 65 tahun, dan orang-orang lain dengan kondisi medis tertentu tergolong berisiko tinggi terkena infeksi pneumokokus. Kondisi itu antara lain mengidap HIV, terkena gagal ginjal, kronis, menderita diabetes hingga butuh insulin, memiliki penyakit jantung bawaan, dan mengalami masalah fungsi limpa. Imunisasi anak PCV sangat efektif mencegah kelompok berisiko tersebut terkena infeksi hingga harus dirawat di rumah sakit, bahkan meninggal.

Imunisasi anak PCV akan mengurangi angka perawatan pasien pneumokokus di rumah sakit, angka kematian, serta tanggungan biaya pengobatan di rumah sakit.

Terdapat dua macam vaksin untuk penyakit pneumokokus, yaitu:

  • PCV13: vaksin anak untuk umur kurang dari 2 tahun dan anak usia 2 tahun ke atas yang memiliki kondisi medis tertentu. Orang dewasa harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima jenis vaksin PCV ini.
  • PPSV23: vaksin untuk orang dewasa serta anak berumur lebih dari 2 tahun dengan kondisi medis tertentu, juga buat orang dewasa yang terbiasa merokok.

Pneumokokus merupakan penyakit menular yang bisa memicu beragam masalah kesehatan, termasuk infeksi serius di paru-paru, darah, tulang belakang, serta lapisan otak. Pneumokokus terutama berbahaya bagi bayi. Manfaat utama imunisasi anak PCV adalah mencegah penularan penyakit berbahaya tersebut.

Imunisasi anak PCV menyasar balita berumur 2, 4, dan 6 bulan sesuai dengan saran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dosis dasar vaksin anak PCV itu lalu ditambah dengan imunisasi pada umur 12-15 bulan. Orang yang tak lagi berusia anak juga dapat menerima vaksin PCV bila termasuk berisiko tinggi terhadap penyakit pneumokokus, terutama para lansia.

Vaksin anak PCV diberikan 3 kali dalam dosis dasar, lalu 1 kali berupa booster. Dengan demikian, total imunisasi anak PCV sebanyak 4 kali. Bila anak berumur 7-12 bulan belum mendapat vaksin PCV, imunisasi dijalankan 2 kali dengan interval pemberian dosis pertama dan kedua selama 2 bulan.

Adapun untuk anak usia 1 tahun ke atas yang belum menjalani imunisasi anak PCV, vaksin diberikan 1 kali saja. Walau begitu, anak itu bisa menerima imunisasi booster dalam jangka waktu sekurangnya 2 bulan sesudah vaksinasi pertama. Sedangkan orang dewasa berumur 50 tahun ke atas cukup menerima 1 kali vaksin PCV. Khusus buat kelompok dewasa berisiko tinggi, imunisasi PCV juga cukup 1 kali.

 

Infeksi mycoplasma pneumoniae bisa terjadi pada siapa pun terlepas dari usianya. Seseorang juga bisa terkena infeksi bakteri ini lebih dari sekali. Hingga saat ini belum ada vaksin spesifik yang bisa digunakan sebagai langkah pencegahan karena pemicunya berbeda dengan bakteri penyebab pneumonia pada umumnya

. Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini:

  • Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik, terutama sesudah batuk atau bersih, selepas dari toilet, atau sebelum menyentuh muka. Sebagai alternatif sabun dan air, hand sanitizer bisa digunakan.
  • Menutup hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin atau menggunakan bagian dalam lengan bila tak ada tisu
  • Segera membuang tisu yang baru saja dipakai ke tempat sampah
  • Jika tak ada tisu, gunakan lengan bagian dalam untuk menutup hidung dan mulut
  • Menjaga kekebalan tubuh dengan mempraktikkan pola hidup sehat, termasuk rajin berolahraga, tidur cukup, dan makan makanan sehat
  • Menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, terutama dengan gejala infeksi saluran pernapasan seperti batuk dan bersin

Layaknya vaksin lain, terdapat efek samping vaksin PCV bagi anak. Efek samping itu meliputi bengkak, merah, dan rasa nyeri pada lokasi bekas suntikan. Anak juga bisa mengalami demam seusai imunisasi. Risiko reaksi alergi ada, tapi sangat kecil. Demam akibat vaksin anak PCV hanya ringan dan tidak membahayakan. Semua gejala itu pun akan berangsur-angsur hilang dengan segera.

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below