• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Pahami Cara Melakukan CPR, Pertolongan Pertama Henti Jantung

CPR

CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) merupakan salah satu pertolongan pertama pada kondisi gawat darurat untuk henti napas/jantung. Namun, apakah prosedur ini bisa dilakukan oleh siapa pun atau hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis?

Sejatinya, siapa saja bisa melakukan CPR asalkan sudah tahu caranya. Maka dari itu, American Heart Associationย sangat menganjurkan bagi orang awam (bukan ahli medis) untuk belajar CPR. Dengan begitu, bila ada kondisi darurat maka segera dapat menanganinya dengan baik.

buat jani dokter primaya

Mengenal Apa itu CPR

CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) yaitu tindakan pertolongan pertama untuk kondisi henti jantung atau henti napas. Tindakan ini bertujuan untuk menjaga aliran darah dan oksigen ke otak serta organ vital lainnya hingga bantuan medis lanjutan tersedia.

Di Indonesia, kondisi ini disebut juga sebagai resusitasi jantung paru (RJP). Nah, CPR terdiri dari 2 komponen utama:

  • Kompresi dada (chest compression). Menjaga aliran darah tetap berjalan ke otak dan jantung.

Ventilasi buatan (pemberian napas buatan). Dapat dilakukan melalui mulut ke mulut/via alat bantu pernapasan.

 

Nama TindakanCPR (Cardiopulmonary Resuscitation)
Tujuanย Utama Pertolonganย pertamaย hentiย jantung/napas
Dokterย Spesialis Dokterย spesialisย jantung
Yangย Membutuhkan Pasienย seranganย jantung,ย gagalย napas
Persiapan Tidakย butuhย persiapanย khusus
Prosedur Kompresiย dada,ย ventilasiย buatan
Efekย Samping Nyeriย dada,ย patahย tulangย rusuk,ย cederaย organย dalam

Siapa Saja yang Memerlukan CPR?

 

CPR diperlukan bagi mereka yang mengalami beberapa kondisi seperti tidak sadar dan tidak responsif, tidak bernapas atau napasnya terengah-engah (agonal breathing), dan juga idak memiliki denyut jantung yang terdeteksi (henti jantung).

Nah, kondisi tersebut dapat terjadi pada mereka yang termasuk:

  • Penderita serangan jantung.
  • Pasien henti jantung mendadak.
  • Korban tenggelam.
  • Penderita stroke berat.
  • Overdosis obat (tergantung jenis obat).
  • Trauma berat (kecelakaan).
  • Pasien henti napas mendadak.

Kapan CPR Diperlukan?

Pasien memerlukan CPR dengan segera mungkin ketika mereka:

  • Tak bernapas normal atau tak bernapas sama sekali.
  • Denyut nadi (pada pemeriksaan nadi karotis/dekat leher) tidak terdeteksi.
  • Tidak ada respons saat dipanggil atau disentuh.

Nah, tindakan ini harus dilakukan dalam hitungan detik hingga menit atau secepat mungkin karena:

  • 4-6 menit tanpa oksigen dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
  • Lebih dari 10 menit tanpa CPR, maka bisa berujung kematian.
Baca Juga:  Gejala Darah Rendah: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Manfaat / Tujuan Cardiopulmonary Resuscitation

Tujuan CPR sendiri sejatinya untuk mempertahankan sirkulasi darah dan oksigen ke otak dan jantung.

Dengan begitu, maka akan menunda kematian jaringan otak sampai tindakan medis lebih lanjut sudah tersedia. Misalnya defibrilasi atau bantuan hidup lanjut.

Jadi, peran CPR dalam meningkatkan peluang keselamatan atau pemulihan pasien ini terbilang begitu besar.

Apakah Ada Persiapan Sebelum Prosedur CPR?

Karena CPR merupakan tindakan darurat yang butuh waktu sangat cepat, maka umumnya tidak memerlukan persiapan khusus. Namun, untuk skala klinik atua rumah sakit, maka ada beberapa persiapan mendasar seperti:

  • Pelatihan Basic Life Support (BLS). Untuk petugas medis atau masyarakat umum yang ingin mampu memberikan CPR dengan benar.
  • Identifikasi risiko pasien. Misalnya pasien rawat inap dengan riwayat jantung rentan dapat mengalami henti jantung sewaktu-waktu. Dengna begitu peralatan dan tenaga medis disiagakan.
  • Pemeriksaan alat bantu. Contohnya AED (Automated External Defibrillator), ambu bag, masker oksigen, dan sebagainya.

Prosedur dan Cara Melakukan CPR

Berikut ini merupakan prosedur atau cara melakukan CPR bagi masyarakat umum yang bisa Anda terapkan sewaktu-waktu ada dalam kondisi darurat:

1)ย Memastikan Keamanan dan Respons Pasien

  • Pastikan pasien berada di tempat aman.
  • Periksa kesadaran pasien dan respons.

2)ย Aktivasi Sistem Darurat

  • Minta bantuan orang yang paling dekat.
  • Hubungi nomor darurat untuk panggil ambulan.
  • Siapkan AED jika ada.

3)ย Periksa Napas dan Denyut Nadi

Jika tidak ada napas/napas tidak normal dan denyut nadi tidak teraba dalam 10 detik, maka segera mulai CPR.

4)ย Kompresi Dada

  • Posisi tangan di tengah dada.
  • Tekan sedalam 5-6 cm (untuk dewasa).
  • Frekuensi penekanan sekitar 100โ€“120 kali/menit.
  • Pastikan tunggu dada kembali ke posisi semula di antara kompresi.

5)ย Ventilasi Buatan

  • Beri 2 napas buatan setelah 30 kompresi (jika memang aman untuk dilakukan).
  • Jika tidak nyaman melakukan napas buatan, tetap lakukan kompresi dada tanpa henti.

6)ย Gunakan AED

Jika tersedia, nyalakan dan ikuti instruksi alat tersebut dan lakukan defibrilasi jika dianjurkan AED. Namun penting untuk menanyakan ke ahli medis terlebih dahulu jika memang tersdia.

Baca Juga:  Gejala Hiperkolesterolemia yang Harus Anda Waspadai

Perawatan Pasca CPR

Setelah berhasil Anda lakukan yang ditandai dengan denyut dan napas sudah terasa kembali, maka ada beberapa perawatan intensif yang diperlukan seperti:

  • Stabilisasi hemodinamik. Menjaga tekanan darah dan jantung.
  • Pemeriksaan lanjutan. EKG, laboratorium, CT scan otak jika perlu.
  • Terapi oksigen atau ventilator. Jika pasien belum mampu bernapas sendiri.
  • Hipotermia terapeutik. Kadang diberikan untuk menjaga suhu tubuh dan mencegah kerusakan otak.
  • Monitoring ketat di ICU.

Adakah Efek Samping Setelah CPR?

  • Patah tulang rusuk (sternum).
  • Pneumotoraks (paru-paru kolaps).
  • Perdarahan internal (jarang).
  • Nyeri dada dan memar.
  • Kerusakan otak (jika otak kekurangan oksigen terlalu lama).
  • Cedera pada organ dalam.

CPR di Rumah Sakit Primaya Hospital

Di rumah sakit Primaya Hospital, CPR dilaksanakan dengan prosedur lanjutan dan lebih lengkap dengan dukungan:

  • Kode Biru. Istilah untuk memanggil tim resusitasi segera.
  • Advanced Cardiac Life Support (ACLS). Prosedur lanjutan yang mencakup pemberian obat (adrenalin, amiodaron), intubasi, defibrilasi, dan monitoring EKG.
  • Alat medis lengkap. AED, defibrillator manual, EKG monitor, ventilator, ambu bag, dan lainnya.
  • Dokter spesialis berpengalaman. Khususnya dokter spesialis jantung.

Narasumber:

dr. Aldo Ferly, M. Res, Sp. JP

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Primaya Hospital Betang Pambelum

Referensi:

  • Life-saving training from the leader in CPR science & education. https://cpr.heart.org/en. Diakses pada 16 Mei 2025.
  • Cardiopulmonary Resuscitation (CPR). https://www.healthline.com/health/first-aid/cpr. Diakses pada 16 Mei 2025.
  • CPR steps. https://www.redcross.org/take-a-class/cpr/performing-cpr/cpr-steps. Diakses pada 16 Mei 2025.
  • CPR training. https://www.redcross.org/take-a-class/cpr. Diakses pada 16 Mei 2025.
  • History of CPR. https://cpr.heart.org/en/resources/history-of-cpr. Diakses pada 16 Mei 2025.
  • Closed-chest cardiac massage. https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/328956. Diakses pada 16 Mei 2025.
  • Three things you may not know about CPR. https://www.cdc.gov/heartdisease/cpr.htm. Diakses pada 16 Mei 2025.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below