• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Demam Naik Turun: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

demam naik turun

Demam adalah suatu respon alami ketika tubuh sedang melawan infeksi yang menyerang. Ketika suhu tubuh mulai meningkat, tubuh memberikan suatu tanda bahwa sedang mempertahankan diri dan melawan virus atau bakteri yang menjadi penyebab infeksi tersebut. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai demam naik turun, penyebab, gejala, serta cara memberikan penanganan awal untuk mengatasinya.

Apa Itu Demam Naik Turun

Normalnya, suhu tubuh manusia berkisar antara 36,4ยฐ-37,5ยฐ Celcius. Seseorang dapat dikatakan demam ketika suhu tubuh pada orang dewasa mencapai 38ยฐ Celsius, jika diukur dengan termometer. Demam bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala yang menunjukkan bahwa tubuh sedang bereaksi terhadap sesuatu yang masuk atau berada di dalam tubuh, seperti:

buat jani dokter primaya
  • Infeksi (virus, bakteri, jamur, atau parasit)
  • Peradangan
  • Reaksi terhadap obat
  • Kondisi medis tertentu, seperti penyakit autoimun atau kanker

Adapun ada berbagai jenis demam bila dilihat dari polanya, seperti: demam naik turun atau demam intermiten adalah kondisi medis ketika suhu tubuh meningkat di atas normal untuk beberapa jam, lalu kembali ke suhu normal atau mendekati normal, sebelum akhirnya meningkat kembali dalam pola siklus. Selain itu, ada pola kondisi lain yang dikenal dengan ย demam kontinu yang suhunya tetap tinggi, dan demam remiten yang suhunya berfluktuasi tapi tidak pernah kembali ke normal, dikutip dari Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations.

Fenomena demam naik turun ini merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh yang kompleks. Dalam prosesnya, kita bisa merasakan panas yang berlebihan dan kemudian menggigil atau berkeringat saat demam mulai turun. Pola suhu tubuh yang naik turun ini mengindikasikan bahwa tubuh sedang aktif memerangi sesuatu di dalamnya.

Penyebab Demam Naik Turun

Pola demam yang naik turun bisa memberikan petunjuk kepada dokter untuk menemukan penyebabnya. Terdapat beragam kondisi medis yang bisa menjadi pemicu, dari infeksi ringan hingga penyakit yang lebih serius. Salah satu penyebab paling umum demam naik turun adalah infeksi, seperti: demam berdarah, malaria, dan demam tifoid.

Demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini biasanya terjadi di negara-negara subtropis dan tropis pada musim hujan, termasuk Indonesia. DBD kerap ditandai dengan suhu tubuh yang naik turun disertai dengan keluhan lain seperti mual, muntah, nyeri pada bagian belakang mata, nyeri sendi, sakit kepala, serta ruam pada bagian tubuh. Dalam kasus DBD, penurunan suhu tubuh bukan berarti kondisi telah membaik, melainkan bisa menandakan perburukan dan perlunya pemantauan ketat.

Baca Juga:  Pengaruh Pola Makan yang Tidak Teratur Saat GERD

Selain DBD, penyakit yang juga sering ditemukan pada negara beriklim tropis dan subtropis adalah malaria yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodiumย Demam pada penderita malaria memiliki pola naik turun dengan siklus bervariasi antara 24-72 jam disertai menggigil hebat dan tubuh berkeringat.

Disamping penyebab virus dan parasit, infeksi tifus atau demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi juga memberikan gejala demam naik turun. Demam tifoid sering ditandai dengan peningkatan suhu tubuh secara bertahap setiap hari. Pada pagi, suhu cenderung turun dan kembali naik pada malam.

Selain infeksi, sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan demam naik turun di antaranya penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik atau reumatoid artritis dan beberapa jenis kanker, misalnya limfoma atau leukemia. Reaksi obat tertentu juga bisa menimbulkan panas naik turun.

Gejala Demam Naik Turun

Ketika seseorang mengalami demam naik turun, umumnya ada serangkaian gejala lain yang menyertai. Di antaranya:

  • Badan terasa panas saat disentuh
  • Sensasi panas yang berlebihan diikuti menggigil hebat
  • Berkeringat secara berlebihan, seringnya dibarengi keringat dingin
  • Sakit kepala ringan hingga parah
  • Nyeri otot dan sendi atau rasa pegal di seluruh tubuh
  • Kelelahan ekstrem
  • Mual dan muntah bila terkait dengan infeksi pencernaan
  • Ruam merah dalam kasus demam berdarah
  • Batuk dan pilek bila ada infeksi saluran pernapasan

Penting untuk memperhatikan kombinasi gejala-gejala ini. Sebab, pola dan intensitasnya dapat membantu dokter dalam menegakkan diagnosis yang akurat dan menentukan penanganan yang paling efektif untuk mengatasi panas naik turun yang dialami.

Cara Mengatasi Demam Naik Turun

Penanganan awal demam naik turun bisa dilakukan di rumah, tapi tetap memerlukan pendekatan yang tepat. Harus diketahui bahwa tujuan utama penanganan demam di rumah adalah membuat pasien merasa lebih nyaman, tidak semata-mata memulihkan suhu tubuh dengan cepat. Sebab, demam adalah respons alami tubuh. Berikut ini caranya:

  1. Mengukur Suhu Tubuh Secara Teratur

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, gunakan termometer digital. Pemantauan suhu secara berkala penting untuk menjaga kewaspadaan guna mengantisipasi perburukan kondisi.

  1. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup dapat membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan optimal. Banyak penelitian menunjukkan tidur yang cukup dapat mempercepat pemulihan dari penyakit.

  1. Hidrasi yang Cukup
Baca Juga:  Bahaya Tersembunyi: Kenali Gejala Alergi Obat dan Cara Mencegahnya

Menjaga kecukupan cairan sangat penting saat mengalami demam naik turun. Air, sup kaldu, atau minuman isotonik elektrolit dapat membantu menggantikan cairan yang hilang karena pada saat demam, tubuh akan lebih banyak mengeluarkan cairan melalui keringat dan urine.

  1. Menggunakan Obat Penurun Panas

Obat seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan meredakan gejala lain yang menyertai. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter jika demam berlanjut.

  1. Kompres Air Hangat

Mengompres tubuh dengan air hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Letakkan kompres di area tubuh seperti dahi, ketiak, dan lipatan paha. Kompres hangat akan membantu pelepasan panas melalui evaporasi. Hindari air dingin karena justru bisa memicu sensasi panas yang berlebihan.

  1. Menggunakan Pakaian Berbahan Katun dan Longgar

Saat mengalami badan terasa panas, sebaiknya kenakan pakaian yang ringan, nyaman, dan menyerap keringat. Tujuannya adalah membantu tubuh mendinginkan diri dengan lebih efektif. Pastikan pula sirkulasi udara di ruangan tetap baik agar suhu kamar nyaman.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Meskipun demam naik turun sering dapat diatasi di rumah, ada beberapa situasi ketika bantuan medis sangat dibutuhkan. Di antaranya:

  • Demam berlangsung lebih dari tiga hari
  • Suhu tubuh mencapai 39ยฐ Celsius atau lebih
  • Ada gejala lain yang mengkhawatirkan seperti nyeri kepala yang parah, kejang, sesak napas, nyeri dada, ruam kulit yang memburuk, perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah, dan penurunan kesadaran.

Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosis penyebab pasti dari demam naik turun yang dialami karena penanganan medis lanjutan akan sangat bergantung pada diagnosis tersebut.

Narasumber:

dr. Stephanie Widodo Subagio, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Semarang

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below