
Jakarta, 11 Desember 2025 โ ย Penyakit autoimun kini menjadi salah satu isu kesehatan yang terus meningkat secara global. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penderita penyakit autoimun ini diperkirakan lebih dari 2,5 juta orang. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi, justru menyerang sel dan jaringan sehat.
Hingga saat ini, lebih dari 100 jenis penyakit autoimun telah teridentifikasi. Sebagian diantaranya menyerang organ tertentu, sementara sebagian lainnya bersifat sistemik dan mempengaruhi berbagai organ tubuh sekaligus, termasuk kulit, sendi, paru-paru, usus, saraf, dan kelenjar tiroid.
https://lms.kemkes.go.id/courses/81f7352a-54b9-4602-8dcb-6983b1be5a51
Keterangan foto: dr. Syahrizal, Sp.PD, Subsp.A.I (K), D, Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Alergi Imunologi (Autoimmune) Primaya Hospital Bekasi Barat
Faktor Penyebab Autoimun
Penyakit autoimun tidak muncul begitu saja. Penyebabnya sangat beragam dan sering kali merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, serta kondisi tubuh seseorang. Resiko autoimun diketahui lebih tinggi pada perempuan usia produktif, terutama bila terdapat riwayat keluarga dengan penyakit autoimun.
Beberapa faktor lain juga dapat ikut berperan, seperti infeksi dan stress yang berlangsung berkepanjangan, ketidakseimbangan hormon, serta paparan polusi atau zat kimia tertentu termasuk asap rokok. Selain itu, pola makan yang kurang seimbang dan gaya hidup yang tidak sehat dapat memperburuk respons sistem imun dan memicu peradangan dalam tubuh.
Tanda dan Gejala Autoimun
Tanda-tanda autoimun bisa sangat berbeda pada setiap orang karena penyakit ini dapat menyerang organ tubuh yang berbeda. Namun, beberapa keluhan yang paling sering muncul antara lain kelelahan berat yang tidak kunjung pulih, nyeri atau bengkak pada sendi, ruam kulit atau sensitivitas berlebihan terhadap sinar matahari, gangguan pencernaan yang berulang, serta demam berulang tanpa penyebab yang jelas.
Sering kali, gejala-gejala tersebut kerap dianggap keluhan kesehatan biasa sehingga banyak pasien datang ketika kondisinya sudah kronis.
ย Perempuan Lebih Beresiko
Menurut dr. Syahrizal, penyakit autoimun paling banyak ditemukan pada perempuan usia 15โ44 tahun. Data dari Global Autoimmune Institute, 2024 menunjukkan bahwa sekitar 78% dari individu yang mengidap autoimun adalah perempuan. Kecenderungan ini diyakini kuat terkait dengan perbedaan biologis antar gender, termasuk keberadaan kromosom X tambahan, fluktuasi hormonal (khususnya estrogen), fungsi reproduksi, respons imun yang berbeda.
Jika tidak dikendalikan, penyakit autoimun pada dapat menimbulkan komplikasi serius, mulai dari kerusakan organ permanen (misalnya ginjal pada lupus atau saraf pada multiple sclerosis), peningkatan risiko penyakit jantung, hingga gangguan kehamilan seperti keguguran. Dampak psikologis juga tidak dapat diabaikan โ banyak pasien menghadapi kecemasan, depresi, dan penurunan kualitas hidup.
Penananganan Autoimun
Setelah mendapatkan diagnosis, dokter akan menentukan penanganan yang sesuai dengan jenis autoimun, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Penanganan dapat mencakup pengaturan pola makan, obat untuk mengendalikan peradangan, imunoterapi, hingga terapi plasma exchange untuk kondisi tertentu. Tujuannya bukan sekadar meredakan gejala, tetapi menstabilkan sistem imun agar pasien dapat kembali menjalani aktivitas dengan nyaman.
Pendekatan autoimun kini juga menekankan peran perubahan gaya hidup. Istirahat cukup, olahraga teratur, manajemen stres, dan kepatuhan terapi telah terbukti membantu menjaga stabilitas jangka panjang. Pendampingan psikologis dan edukasi keluarga turut berkontribusi besar, mengingat perjalanan penyakit autoimun bersifat kronis dan membutuhkan dukungan emosional.
Untuk memberikan layanan skrining, diagnosis, dan terapi secara komprehensif, Primaya Hospital Bekasi Barat menghadirkan Klinik Autoimunย yang menangani berbagai jenis penyakit autoimun, termasuk Rheumatoid Arthritis, Psoriasis dan Psoriatic Arthritis, Penyakit Tiroid Autoimun (Graves & Hashimoto), Lupus (SLE), Multiple Sclerosis (MS), Celiac Syndrome, Sjogrenโs Syndrome, Spondilitis Ankilosa, serta kondisi autoimun lainnya. Klinik ini juga dilengkapi layanan imunoterapi, tes alergi, terapi plasma exchange, pemeriksaan laboratorium serta edukasi dan konseling bagi pasien maupun keluarga.
Autoimun dapat menyerang siapa saja, resiko tertinggi terdapat pada perempuan di usia produktif. Jika Anda atau keluarga mengalami gejala yang berkepanjangan, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih awal.
– selesai –
Tentang Primaya Hospital Group
Primaya Hospital Group (PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk; IDX: PRAY) adalah jaringan rumah sakit yang mengusung standar pelayanan PRIMA โ Profesional, Rapi, Ibadah, Mendengarkan, dan Asertifย โ dengan komitmen utama pada mutu dan keselamatan pasien. Primaya menghadirkan solusi layanan kesehatan yang aman dan terpercaya bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, termasuk Warga Negara Asing (WNA), dengan dukungan teknologi medis terkini dan tenaga profesional berstandar tinggi. Primaya Hospital melayani pasien dengan berbagai skema pembiayaan, mulai dari asuransi swasta, perusahaan, pasien umum hingga BPJS Kesehatan, untuk memastikan akses layanan yang inklusif dan berkelanjutan. Hingga tahun 2025, Primaya telah mengoperasikan 20 rumah sakit dan 10 unit usaha yang tersebar di berbagai kota strategis di Indonesia, seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Karawang, Bandung, Sukabumi, Semarang, Pangkal Pinang, Palangkaraya dan Makassar.
Primaya terus memperkuat layanan melalui pengembangan Centers of Excellence (Layanan Unggulan), yang mencakup Heart & Vascular Center, Cancer Center, Sport Center & Orthopedic Center, Urology & Nephrology Center, Brain Center, dan Diabetes Melitus & Metabolic Center. Seluruh rumah sakit kami dilengkapi dengan fasilitas penunjang modern, seperti IGD 24 jam, radiologi, laboratorium, farmasi, ruang poliklinik yang nyaman, ruang laktasi, ATM center, musholla, akses WiFi, area edukasi pasien, kantin keluarga pasien, serta area parkir yang luas, untuk menghadirkan pengalaman layanan kesehatan yang aman, nyaman, dan bermakna.
Untuk semakin memudahkan pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, Primaya Hospital Group menyediakan layanan Online Bookingย yang dapat di akses padaย https://primayahospital.com/buat-janji/, chatbotย di nomor Whatsapp 082288889702 atau unduh aplikasi Primaya di Appstore ataupun Google Play Store.ย Pada platform digitalย tersebut pasien juga dapat melihat jadwal dokter yang dibutuhkan. Dan untuk layanan cepat dan mudah diakses kapanpun dimanapun dapat menghubungi Primayaย contact centerย di nomor 1 500 007.ย
Kontak Media:
Dini Muharani
Head of PR and Marcom Primaya Hospital Group
Share to :Copyright ©2025 - Primaya Hospital. All right reserved