Dengan usia ibu Anda yang sudah 96 tahun dan keluhan gatal-gatal di seluruh tubuh yang berlangsung selama 6 bulan, ada beberapa kemungkinan penyebab yang perlu dipertimbangkan. Gatal pada lansia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan penting untuk mencari tahu penyebab pastinya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab gatal pada lansia dan rekomendasi dokter spesialis yang sebaiknya dikonsultasikan:
Kemungkinan Penyebab Gatal pada Lansia:
- Kulit Kering (Xerosis):
- Pada lansia, kulit cenderung lebih kering karena produksi minyak alami kulit berkurang. Kulit kering bisa menyebabkan gatal, terutama pada cuaca dingin atau kering.
- Dermatitis Kontak:
- Reaksi alergi atau iritasi terhadap bahan-bahan tertentu seperti sabun, deterjen, losion, atau pakaian.
- Eksim (Dermatitis Atopik):
- Meskipun lebih sering terjadi pada anak-anak, eksim juga bisa muncul atau berlanjut pada usia dewasa, terutama pada lansia dengan riwayat alergi.
- Urtikaria (Biduran):
- Reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau gigitan serangga yang menyebabkan bentol-bentol gatal pada kulit.
- Infeksi Kulit:
- Infeksi jamur (seperti kurap), bakteri (seperti impetigo), atau virus (seperti herpes zoster) bisa menyebabkan gatal.
- Penyakit Sistemik:
- Beberapa penyakit seperti diabetes, penyakit ginjal kronis, penyakit hati, gangguan tiroid, atau kanker (seperti limfoma) bisa menyebabkan gatal sebagai gejala penyerta.
- Obat-obatan:
- Beberapa jenis obat bisa menyebabkan gatal sebagai efek samping.
- Pruritus Senilis:
- Gatal yang terjadi pada lansia tanpa penyebab yang jelas, seringkali berhubungan dengan perubahan kulit akibat penuaan.
- Kudis (Scabies):
- Infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau, ditandai dengan gatal hebat, terutama pada malam hari.
Dokter Spesialis yang Sebaiknya Dikonsultasikan:
- Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Dermatologist):
- Dokter spesialis kulit adalah pilihan pertama yang tepat untuk mengatasi masalah gatal pada lansia. Dokter kulit dapat melakukan pemeriksaan fisik, tes alergi, atau biopsi kulit jika diperlukan untuk menentukan penyebab gatal dan memberikan pengobatan yang sesuai.
- Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Internist):
- Jika dokter kulit mencurigai adanya penyakit sistemik sebagai penyebab gatal, dokter penyakit dalam dapat membantu melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan menangani penyakit yang mendasari.
- Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi:
- Jika gatal diduga disebabkan oleh alergi, dokter spesialis alergi dapat melakukan tes alergi dan memberikan penanganan yang tepat.
Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan Sementara Menunggu Konsultasi Dokter:
- Jaga Kelembapan Kulit: Gunakan pelembap (lotion atau krim) yang tidak mengandung pewangi atau alkohol setelah mandi dan setiap kali kulit terasa kering.
- Hindari Mandi Terlalu Sering dengan Air Panas: Mandi dengan air hangat dan batasi waktu mandi untuk mencegah kulit semakin kering.
- Gunakan Sabun yang Lembut: Pilih sabun yang tidak mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
- Hindari Menggaruk: Menggaruk dapat memperburuk gatal dan menyebabkan infeksi kulit. Usahakan untuk menepuk-nepuk kulit yang gatal atau mengompres dengan air dingin.
- Pakaian yang Longgar dan Berbahan Katun: Hindari pakaian yang ketat atau berbahan sintetis yang dapat mengiritasi kulit.
- Perhatikan Makanan dan Obat-obatan: Catat makanan atau obat-obatan baru yang mungkin menyebabkan reaksi alergi.
Karena kondisi ibu Anda sudah berlangsung cukup lama dan sangat mengganggu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Jangan menunda konsultasi karena gatal yang berkepanjangan dapat menurunkan kualitas hidup dan menyebabkan komplikasi lainnya.
