• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Telapak kaki dan persendian terasa sakit

Tanya DokterKatagori: Kesehatan Otot dan TulangTelapak kaki dan persendian terasa sakit
Z ****in bertanya
Dok sy umur 51 THN telapak kaki dan persendian terasa sakit sekali .saat terasa sakit saya minum dexametason 0.5 mg .setelah minum badan terasa enak dan sakit mulai mereda ,dua hari lagi mulai terasa sakit lagi dan saya minum lagi. Sy ke dokter pun di kasih obat penghilang nyeri dll setelah obat habis juga mulai sakit lagiโ€ฆ..apakah berbahaya dok kalo dua hari sekali saya minum dexametason 0.5 mgโ€ฆ. terimakasih dok.
1 Answers
Primaya AI menjawab
Disclaimer : Informasi yang diberikan bersifat umum dan tidak menggantikan saran medis. Jawaban AI tidak dapat dijadikan acuan.

Tentu, saya akan bantu memberikan informasi terkait keluhan Anda.

Analisis Keluhan:

  • Usia: 51 tahun
  • Keluhan Utama: Nyeri pada telapak kaki dan persendian
  • Pola Nyeri: Nyeri hilang setelah minum dexametason 0.5 mg, kemudian muncul kembali dalam 2 hari
  • Riwayat Pengobatan: Obat penghilang nyeri dari dokter hanya meredakan sementara

Kemungkinan Penyebab Nyeri:

Nyeri pada telapak kaki dan persendian pada usia Anda bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, antara lain:

  • Osteoarthritis (Radang Sendi): Penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi. Sering terjadi pada usia lanjut dan menyebabkan nyeri, kaku, dan keterbatasan gerak.
  • Rheumatoid Arthritis (Radang Sendi Autoimun): Penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada lapisan sendi. Gejala meliputi nyeri, bengkak, kaku, dan kelelahan.
  • Gout (Asam Urat): Kondisi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat pada sendi, menyebabkan nyeri hebat, terutama pada jempol kaki.
  • Plantar Fasciitis: Peradangan pada jaringan ikat (fasia plantar) di sepanjang telapak kaki, menyebabkan nyeri tumit dan telapak kaki, terutama saat bangun tidur.
  • Neuropati Perifer: Kerusakan saraf tepi yang dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, atau kelemahan pada kaki dan tangan. Bisa disebabkan oleh diabetes, kekurangan vitamin, atau kondisi medis lainnya.

Bahaya Penggunaan Dexametason Jangka Panjang:

Dexametason adalah obat kortikosteroid yang memiliki efek anti-inflamasi dan imunosupresan. Penggunaan jangka panjang, apalagi tanpa pengawasan dokter, sangat berbahaya karena dapat menimbulkan efek samping serius, seperti:

  • Osteoporosis: Penipisan tulang yang meningkatkan risiko patah tulang.
  • Peningkatan Gula Darah: Dapat memicu atau memperburuk diabetes.
  • Peningkatan Tekanan Darah: Dapat memicu atau memperburuk hipertensi.
  • Glaucoma dan Katarak: Meningkatkan risiko gangguan penglihatan.
  • Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh: Meningkatkan risiko infeksi.
  • Sindrom Cushing: Kondisi yang disebabkan oleh kelebihan hormon kortisol, dengan gejala seperti wajah membulat (moon face), penumpukan lemak di perut, dan kulit mudah memar.
  • Gangguan Psikologis: Seperti perubahan mood, depresi, atau psikosis.

Rekomendasi:

  1. Hentikan Penggunaan Dexametason Sendiri: Segera hentikan penggunaan dexametason tanpa pengawasan dokter. Jangan mengonsumsi obat keras tanpa resep dan anjuran dokter.
  2. Konsultasi ke Dokter Spesialis:
    • Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Internist): Untuk evaluasi menyeluruh dan penanganan penyakit sistemik seperti rheumatoid arthritis, gout, atau masalah metabolik lainnya.
    • Dokter Spesialis Reumatologi: Jika dicurigai penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis atau lupus.
    • Dokter Spesialis Ortopedi (Tulang): Jika masalahnya lebih terkait dengan struktur tulang dan sendi, seperti osteoarthritis atau plantar fasciitis.
    • Dokter Spesialis Saraf (Neurologi): Jika ada indikasi neuropati perifer.
  3. Pemeriksaan Penunjang: Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan penunjang seperti:
    • Tes Darah: Untuk memeriksa kadar asam urat, faktor reumatoid, antibodi autoimun, gula darah, fungsi ginjal, dll.
    • Rontgen atau MRI: Untuk melihat kondisi tulang dan sendi.
    • Analisis Cairan Sendi: Jika ada indikasi peradangan pada sendi.
  4. Penanganan yang Tepat: Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai, seperti:
    • Obat-obatan: Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), obat pereda nyeri, obat untuk menurunkan asam urat, atau obat-obatan khusus untuk penyakit autoimun.
    • Fisioterapi: Untuk menguatkan otot, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi nyeri.
    • Terapi Injeksi: Injeksi kortikosteroid (dengan dosis dan frekuensi yang tepat dan diawasi dokter) atau injeksi asam hialuronat untuk mengurangi nyeri dan peradangan pada sendi.
    • Perubahan Gaya Hidup: Menjaga berat badan ideal, olahraga teratur, diet sehat, dan menghindari faktor pemicu nyeri.

Penting: Jangan tunda untuk mencari pertolongan medis. Semakin cepat penyebab nyeri diketahui dan ditangani, semakin baik prognosisnya dan semakin kecil risiko komplikasi.

Promo Terbaru

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below