Gangguan irama jantung atau dalam istilah medis disebut sebagai aritmia dapat diatasi dengan berbagai macam metode pengobatan. Salah satunya yaitu melalui prosedur medis yang dinamakan sebagai ablasi jantung.
Sejatinya, apa itu ablasi jantung dan bagaimana hal ini bisa digunakan untuk  mengatasi aritmia? Dan apakah hanya bisa digunakan untuk mengatasi aritmia saja? Nah, untuk tahu seputar hal ini lebih mendalam, yuk simak rincian lengkapnya di bawah ini!
Mengenal Tentang Ablasi Jantung
Ablasi jantung yaitu prosedur medis invasif minimal yang digunakan untuk mengobati gangguan irama jantung (aritmia). Prosedur ini bekerja dengan menghancurkan atau memblokir area kecil jaringan jantung yang menyebabkan impuls listrik tidak normal.
Tindakan ini umumnya dilakukan melalui kateter, yaitu selang tipis dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah (biasanya dari pangkal paha atau leher) dan diarahkan ke jantung dengan panduan gambar (fluoroskopi).
Jenis ablasi yang paling umum:
- Ablasi frekuensi radio (Radiofrequency Ablation)menggunakan energi panas.
- Ablasi krioterapi (Cryoablation)Â menggunakan suhu dingin ekstrem.
Nama Tindakan | Ablasi Aritmia Jantung |
Tujuan Utama | Menghilangkan sumber aktifitas listrik yang abnormal |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis jantung subspesialis aritmia |
Pasien yang Memerlukan | Sindroma WPW, pasien dengan keluhan berdebar kencang atau tidak teratur |
Persiapan | Konsultasi, Pemeriksaan Lab/Foto thoraks/Ekhokardiografi |
Prosedur | Pemasukan kateter ke jantung melalui pembuluh darah (tanpa bedah),  penghancuran jaringan abnormal |
Efek Samping | Nyeri, memar di kulit tempat memasukkan kateter, perdarahan ringan, komplikasi serius jarang terjadi |
Siapa Saja yang Memerlukan Ablasi Jantung?
Tindakan ablasi jantung diperuntukkan bagi pasien dengan aritmia seperti:
- Fibrilasi atrium (AFib), gejala berupa irama jantung tidak teratur, terjadi akibat aktifitas listrik abnormal di atrium jantung.
- Takikardia supraventrikel(SVT), gejala berupa irama jantung terasa cepat muncul dan berhenti tiba-tiba, terjadi akibat adanya sirkuit listrik jantung abnormal di nodus jantung
- Flutter atrium, gejala berupa irama jantung cepat dan teratur, terjadi akibat aktifitas listrik berputar di atrium jantung
- Takikardia ventrikel, gejala berupa irama jantung cepat dan teratur, terjadi akibatadanya sirkuit listrik jantung abnormal di ventrikel jantung
- Wolff-Parkinson-White (WPW), seringkali tidak bergejala namun berpotensi menimbulkan kematian jantung mendadak, terjadi akibatjalur listrik tambahan (aksesori)
Kapan Pasien Memerlukan Ablasi Jantung?
Ada beberapa kondisi yang menjadikan seseorang memerlukan ablasi jantung. Di antaranya yaitu:
- Ketika penggunaan obat antiaritmia tidak efektif atau menimbulkan efek samping serius.
- Aritmia mengganggu kualitas hidup. Contohnya pusing, pingsan, sesak, jantung berdebar hebat.
- Risiko komplikasi serius akibat aritmia (seperti stroke atau gagal jantung) meningkat.
- Pasien tak bisa atau tak ingin terus-menerus menggunakan obat jangka panjang.
- Terjadi gangguan fungsi pompa jantung akibat aritmia.
Manfaat/Tujuan Cardiac Ablation
Nah, tujuan utama ablasi jantung yaitu untuk mengembalikan irama jantung agar normal. Namun, di samping itu juga bermanfaat untuk:
- Mengurangi atau menghilangkan gejala aritmia seperti jantung berdebar, lemas, dan pingsan.
- Meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan beraktivitas.
- Mengurangi ketergantungan obat antiaritmia.
- Mencegah komplikasi jangka panjang akibat aritmia seperti stroke, gagal jantung, atau kematian mendadak
Persiapan Sebelum Menjalani Ablasi Jantung
Sebelum prosedur berlangsung, ada beberapa persiapan yang mestinya Anda lakukan seperti halnya:
- Pemeriksaan diagnostik seperti EKG (elektrokardiogram), holter monitor (monitor jantung 24 jam), ekhokardiogram, dan juga kateterisasi elektrofisiologi (uji pemetaan listrik jantung).
- Konsultasi dengan spesialis jantung dan penjelasan menyeluruh tentang risiko dan manfaat.
- Pemeriksaan darah dan foto thoraks
- Puasa sebelum prosedur (biasanya 6–8 jam).
- Penghentian sementara obat tertentuseperti antiaritmia, atas anjuran dokter.
Prosedur dan Pelaksanaan
Jika mengacu pada situs Healthline, bahwa prosedur ablasi jantung ini bisa melalui prosedur seperti berikut:
- Pemberian anestesi lokal dan/atau sedasi ringan.
- Kateter dimasukkan melalui pembuluh darah lalu diarahkan menuju jantung.
- Menggunakan alat pemetaan listrik (elektrofisiologi). Berfungsi untuk mengidentifikasi titik pemicu aritmia.
- Energi (panas atau dingin) digunakan untuk membentuk skar kecil pada bagian yang bermasalah.
- Prosedur biasanya memakan waktu 2–4 jam yang tergantung pada kompleksitas.
Perawatan Pasca Cardiac Ablation
Setelah prosedur berlangsung, maka selanjutnya akan lanjut ke tahap perawatan pasca tindakan seperti halnya:
- Pasien dirawat di ruang pemulihan selama beberapa jam – hari.
- Pemantauan irama jantung, tekanan darah, dan tanda vital lainnya secara intens.
- Pemeriksaan rutin area bekas tusukan untuk memastikan tidak ada perdarahan atau infeksi.
- Umumnya, dalam 1 hari pasien dapat pulang. Tentunya jika kondisinya stabil.
- Istirahat beberapa hari di rumah dan hindari aktivitas berat selama 1 minggu.
Adakah Efek Samping Setelah Ablasi Jantung?
Meskipun terbilang aman namun ablasi tetap memiliki efek samping. Diantarnya yaitu sebagai berikut:
- Memar, perdarahan atau infeksi di tempat masuknya kateter.
- Gangguan irama jantung baru meski jarang terjadi.
- Kerusakan pada struktur jantung (sangat jarang).
- Penggumpalan darah atau strokedapat terjadi pada fibrilasi atrium.
- Efek anestesi ringan, seperti mual atau kantuk.
- Kadang, diperlukan prosedur ulang jika aritmia kambuh.
Ablasi Jantung di Rumah Sakit Primaya Hospital
Tindakan ablasi dapat Anda lakukan di RS Primaya Hospital (rumah sakit utama maupun semua cabang) karena telah tersedia fasilitas atau layanan seperti:
- Ruang kateterisasi jantung (Cath Lab) yang dilengkapi alat elektrofisiologi.
- Dengan pengawasan tim multidisiplin, termasuk dokter jantung subspesialis elektrofisiologi, perawat jantung, teknisi laboratorium kateterisasi.
- Dilakukan dengan standar keamanan tinggi, termasuk pemantauan real-time.
Referensi:
- Cardiac Ablation Procedures. https://www.healthline.com/health/cardiac-ablation-procedures. Diakses pada 17 Mei 2025.
- https://www.heartandstroke.ca/heart/treatments/surgery-and-other-procedures/ablation. Diakses pada 17 Mei 2025.
- Ablation for arrhythmias. https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia/prevention–treatment-of-arrhythmia/ablation-for-arrhythmias. Diakses pada 17 Mei 2025.
- What is catheter ablation? http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/ablation/. Diakses pada 17 Mei 2025.
- http://my.clevelandclinic.org/heart/services/tests/procedures/ablation.aspx. Diakses pada 17 Mei 2025.
- Catheter ablation success rates. http://www.stopafib.org/catheter-ablation/success-rates.cfm. Diakses pada 17 Mei 2025.
- Cardiac ablation: Overview. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cardiac-ablation/home/ovc-20268855. Diakses pada 17 Mei 2025.
- What is an arrhythmia? http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/arr/. Diakses pada 17 Mei 2025.
- Life expectancy after cardiac ablation. https://www.medicalnewstoday.com/articles/life-expectancy-after-cardiac-ablation#summary. Diakses pada 17 Mei 2025.
- Heart surgery. https://www.asahq.org/whensecondscount/preparing-for-surgery/procedures/heart-surgery/. Diakses pada 17 Mei 2025.
- What to expect after catheter ablation. https://www.stopafib.org/catheter-ablation/expect-after.cfm. Diakses pada 17 Mei 2025.
- Supraventricular tachycardia. https://www.nhs.uk/conditions/supraventricular-tachycardia-svt/. Diakses pada 17 Mei 2025.
Life expectancy after cardiac ablation. https://www.medicalnewstoday.com/articles/life-expectancy-after-cardiac-ablation. Diakses pada 17 Mei 2025.