• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Stem Cell

stem cell

Dalam dunia kedokteran, banyak inovasi teknologi yang ย terbukti memberikan dampak yang positif bagi pengobatan medis. Terapi stem cell merupakan salah satu contoh inovasi medis yang menawarkan harapan baru bagi pasien yang sebelumnya tak memiliki opsi pengobatan yang efektif.

Mengenal Stem Cell

Stem cell atau yang sering disebut sebagai sel induk atau sel punca adalah sel yang berpotensi berkembang menjadi berbagai jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Sel ini punya dua karakteristik utama, yakni kemampuan memperbarui diri sendiri (self renewal) melalui proses pembelahan sel dan berkembang menjadi sel-sel khusus dengan fungsi tertentuย (berdiferensiasi), seperti sel otot, sel saraf, sel darah, atau sel kulit. Dengan karakteristik tersebut, stem cell dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari terapi untuk mengobati kondisi tertentu.

MedlinePlusย menjelaskan, terdapat dua jenis utama stem cell, yaitu sel punca embrionik dan sel punca dewasa.

  • Sel punca embrionik (embryonic stem cell) berasal dari embrio pada tahap awal perkembangan dan memiliki kemampuan berkembang menjadi semua jenis sel di dalam tubuh(pluripotent).
  • Sel punca dewasa (adult / somatic / tissue stem cell) dapat ditemukan dalam jaringan tubuh yang sudah berkembang, seperti sumsum tulang,otak, otot, usus, kulit, dan darah.ย Sel punca dewasa ini hanya ย mampu berkembang menjadi sel spesifik saja (multipotent), misal sel punca otot hanya memiliki kemampuan berkembang menjadi sel otot.

Selain dua jenis itu, terdapat sel punca induksiย atau induced pluripotent stem cell (iPSC), yakni stem cell dewasa yang direkayasa secara genetika agar kondisinya mirip dengan sel punca embrionikย yang mampu berkembang menjadi semua jenis sel

Secara teoretis, sebagaimana disebutkan dalam penelitian pada jurnal Cureus, terapi stem cell berpotensi menyembuhkan berbagai kondisi yang melibatkan patologi seluler dengan cara menggantikan sel tersebut. Meskipun demikian terapi stem cell ini masih dalam tahap pegembangan dan uji klinis yang terus disempurnakan untuk mengatasi berbagai kondisi yang membutuhkan pengobatan khusus.

Saat ini satu-satunya pengobatan berbasis stem cellย yang disetujui dan secara rutin ditinjau oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) adalah transplantasi sel punca hematopoietik (darah). Transplantasi ini dilakukan untuk mengobati pasien kanker serta kondisi yang mempengaruhi darah dan sistem kekebalan tubuh.

Siapa Saja yang Memerlukan Stem Cell

Tidak semua orang membutuhkan terapi stem cell, tapi prosedur ini dapat menjadi solusi menjanjikan bagi mereka yang menderita penyakit berat yang sulit disembuhkan dengan metode konvensional. Penyakit yang bisa ditangani dengan terapi stem cell antara lain penyakit darah dan gangguan sistem kekebalan seperti:

  • Leukemia (kanker darah)
  • Anemia aplastik
  • Limfoma dan myeloma (kanker sistem limfatik dan sumsum tulang)
  • Penyakit darah genetik, seperti talasemia dan anemia sel sabit

Penyakit lain yang juga berpotensi mendapat penanganan terapi ini adalah penyakit degeneratif sepertiย penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit neurologis, gangguan autoimun, penyakit tulang dan sendi, penyakit mata, penyakit hati, penyakit kulit dan luka, serta penyakit genetik. Sewaktu Covid-19 mewabah, terapi stem cell juga pernah diujikan untuk mengobati pasien yang terinfeksi.

Kapan Seseorang Memerlukan Stem Cell

Terapi stem cellย biasanya menjadi opsi jika metode pengobatan konvensional tak memberikan hasil optimal. Namun terapi ini masih dalam pengembangan dan uji klinis sehingga penerapannya masih terbatas di sejumlah rumah sakit.

Berikut ini beberapa kondisi ketika seseorang mungkin memerlukan terapi stem cell:

  • Jaringan tubuh seperti otot atau tulang rawan tak bisa pulih secara alami
  • Tahap awal penyakit degeneratif sebelum kondisi kian parah
  • Setelah mengalami cedera yang serius, misalnya patah tulang yang sulit disambung

Manfaat/Tujuan Stem Cell

Berdasarkan penelitian klinis, diketahui manfaat utama terapi stem cell seperti:

  • Meregenerasi jaringan yang rusak
  • Memulihkan fungsi organ
  • Mengurangi peradangan dan rasa nyeri
  • Mengganti atau memperbaiki gen yang cacat
  • Meningkatkan kualitas hidup

Persiapan Sebelum Menjalani Stem Cell

Pasien harus menjalani pemeriksaan fisik sebelum memulai proses terapi stem cell. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan tubuh dalam kondisi yang cukup sehat untuk menjalani terapi. Jenis pemeriksaan dan tes bisa bervariasi, tergantung penyakit yang ditangani dan riwayat kesehatan pasien. Contohnya:

  • Tes jantung
  • Tes darah
  • Tes fungsi paru
  • Biopsi sumsum tulang

Dokter akan memberikan panduan persiapan yang diperlukan untuk terapi.

Prosedur dan Pelaksanaan Stem Cell

Terapi atau transplantasi stem cell adalah prosedur yang kompleks dan memerlukan waktu yang cukup panjang hingga masa pemulihan. Secara umum, langkah-langkahnya meliputi:

  • Pengambilan atau pemanenan sel punca dari donor (allologous) atau tubuh pasien sendiri(autologous). Sel punca dapat diambil dari berbagai sumber, seperti sumsum tulang, darah tali pusat, atau jaringan lemak.
  • Pengolahan sel punca di laboratorium untuk memastikan kualitas dan kemurniannya.
  • Pengkondisian pasien sebelum menerima stem cell, antara lain melalui terapi radiasi atau kemoterapi untuk kasus kanker
  • Penyuntikan sel punca ke tubuh pasien melalui kateter.

Selama proses ini, pasien akan diberi anestesi. Seusai prosedur, pasien dibawa ke ruang pemulihan untuk menjalani pemantauan kondisi.

Perawatan Pasca Stem Cell

Seusai terapi stem cell, pasien biasanya perlu menjalani rawat inap selama beberapa hari di rumah sakit untuk memastikan tidak ada komplikasi dan memantau hasilnya. Setelah dibolehkan pulang, pasien harus mengikuti panduan perawatan seperti:

  • Kontrol medis secara berkala sesuai dengan jadwal dari dokter
  • Menerapkan gaya hidup sehat
  • Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan
  • Menghindari aktivitas berat
  • Memastikan istirahat yang cukup
  • Memantau efek samping yang mungkin muncul seperti demam, nyeri atau reaksi alergi

Adakah Efek Samping Setelah Stem Cell

Efek samping dapat terjadi pada semua jenis perawatan, termasuk terapi stem cell. Meskipun demikian, pengalaman setiap orang berbeda-beda. Beberapa kemungkinan efek samping termasuk:

  • Infeksi, terutama bila sel punca berasal dari donor atau laboratorium tanpa standar kebersihan yang ketat
  • Reaksi imunologis, yakni tubuh menyerang sel punca yang diberikan karena menganggapnya sebagai benda asing
  • Perdarahan hingga anemia
  • Masalah sistem pencernaan
  • Masalah rambut dan kulit
  • Nyeri dan peradangan
  • Masalah sistem saraf pusat

Stem Cell di Primaya Hospital

Terapi stem cell di Indonesia masih terbatas. Namun terdapat salah satu Rumah Sakit di Indonesia yang memiliki pelayanan stem cell sebagai Salah satu teknologi Alma pengobatan medis. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai terapi ini, Anda bisa menghubungi Primaya Hospital.

 

Available at :
Primaya Hospital Semarang

Dokter Primaya Hospital

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below