• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Epilepsi pada Anak: Jenis Kejang dan Penanganan Pertama yang Tepat

Epilepsi pada Anak

Epilepsi pada anak sering kali menjadi momok bagi orang tua karena identik dengan kejang mendadak yang menakutkan. Padahal, kondisi ini tidak hanya sebatas kejang, tetapi juga bisa memengaruhi tumbuh kembang, konsentrasi belajar, hingga kehidupan sosial anak.

Apa Itu Epilepsi pada Anak?

Epilepsi pada anak adalah gangguan saraf kronis yang menyebabkan kejang berulang karena aktivitas listrik otak yang abnormal. Hal tersebut menyebabkan gerakan otot tidak terkendali, Gerakan berulang, mengalami hilang kesadaran, bahkan hingga melakukan perilaku aneh.

Gejala kejang pada anakย kerap muncul secara tiba-tiba dan menimbulkan kepanikan bagi para orang tua. Apalagi jika orang tua belum memahami cara menangani epilepsi, pasti akan sangat ketakutan. Tindakan yang salah justru bisa membahayakan anak saat sedang mengalami kejang.

Yang harus dipahami oleh orang tua adalah bahwa epilepsi berbeda dengan kejang demam. Kejang demam terjadi karena suhu tubuh anak yang tinggi, sedangkan epilepsi tidak demikian. Kejang demam akan berhenti sendiri dan tidak selalu berhubungan dengan epilepsi.

Penyebab Epilepsi pada Anak

Penyebab epilepsi pada anak-anak dapat bervariasi, tidak hanya satu penyebab saja. Epilepsi bisa saja disebabkan karena faktor keturunan atau genetik hingga kondisi tertentu yang muncul setelah anak lahir. Agar lebih memahaminya, berikut ini adalah beberapa penyebab epilepsi yang kerap terjadi.

  • Kelainan bawaan di otak, misalnya karena malformasi (pembentukan otak tidak lengkap) selama masa kehamilan. Hal inilah yang menyebabkan gangguan aliran listrik normal pada otak dan menyebabkan kejang.
  • Epilepsi juga bisa disebabkan oleh cedera otak saat lahir. Misalnya pada bayi yang mengalami kekurangan oksigen (asfiksia atau hipoksia). Bisa juga terjadi pada bayi yang lahir prematur. Di beberapa kasus juga terjadi jika persalinan dengan komplikasi tertentu.
  • Epilepsi juga bisa terjadi jika anak memiliki trauma pada kepala. Misalnya karena benturan benda keras akibat kecelakaan atau jatuh. Hal ini bisa menyebabkan masalah pada otak dan menjadi penyebab epilepsi.
  • Penyebab lainnya adalah infeksi sistem saraf pusat, misalnya karena meningitis atau ensefalitis. Infeksi sistem saraf akan menyebabkan peradangan otak dan menjadi penyebab epilepsi.
  • Hal lainnya adalah gangguan metabolik atau genetik pada anak. Hal ini terjadi jika ada kelainan kromosom atau mutasi gen tertentu yang diwariskan dari orang tua atau keluarga.
  • Penyebab lainnya adalah hidrosefalus, yaitu kondisi medis berupa penumpukan cairan serebrospinal berlebih di otak. Hal tersebut menyebabkan rongga otak melebar dan terjadi tekanan berbahaya pada jaringan otak.
  • Penyebab lainnya adalah gangguan perkembangan otak, kekurangan suplai oksigen ke otak, gangguan kekebalan tubuh, dan lainnya.

Jenis-Jenis Epilepsi Anak

Secara garis besar, jenis epilepsi pada anak dibagi menjadi dua, yaitu epilepsi umum dan epilepsi fokal. Epilepsi umum terjadi ketika aktivitas listrik abnormal muncul di kedua sisi otak pada saat yang bersamaan. Berikut ini adalah beberapa jenis kejang yang terjadi pada epilepsi umum.

Motor

  • Kejang tonik, yaitu ketika otot-otot tubuh menegang, lalu diikuti fase klonik atau ada gerakan berulang dari otot. Kejang tonik sangat berbahaya jika penderita dalam kondisi berdiri karena bisa jatuh ketika tubuh tiba-tiba kaku.
  • Kejang klonik, yaitu kejang yang ditandai dengan gerakan tubuh yang berulang dan tidak terkendali. Biasanya ketika tangan atau kakinya berkedut.
  • Kejang tonik-klonik, kejang yang dibedakan menjadi dua fase, yaitu kejang tonik ketika otot tubuh kaku dan pasien jatuh. Lalu fase klonik ketika tubuh kejang-kejang disertai kehilangan kesadaran, kadang hingga lidah tergigit atau mengompol.
  • Kejang mioklonik, yaitu kejang dengan gerakan tersentak pada satu atau beberapa bagian tubuh.
  • Kejang atonik, yaitu kejang yang menyebabkan otot-otot tubuh jadi lebih rileks. Lalu tubuh atau kepala akan jatuh atau terkulai.
Baca Juga:  Achondroplasia: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Non Motor

  • Kejang absans, yaitu kejang dengan gerakan kecil seperti bibir bergetar, biasanya memang terjadi pada anak. Bisa juga melamun dalam beberapa detik dan tidak merespon lingkungan sekitar.

Jenis yang kedua adalah kejang epilepsi fokal atau parsial. Kejang ini terjadi ketika aktivitas listrik abnormal terjadi hanya pada satu area otak tertentu. Berikut ini adalah beberapa jenis kejang yang termasuk epilepsi fokal.

  • Kejang parsial sederhana, yaitu kejang yang tidak memengaruhi kesadaran. Penderita biasanya akan mengalami gejala fisik seperti gerakan tidak terkendali pada bagian tubuh tertentu. Ada juga yang merasakan perubahan sensasi atau perasaan aneh tiba-tiba.
  • Kejang parsial kompleks, biasanya menyebabkan perubahan kesadaran. Penderita akan tampak bingung atau responsif dan melakukan gerakan otomatis tanpa tujuan.
  • Jenis lain: Motor onset ( Automatism, Atonik, klonik, spasm epilepsy, hiperkinetik, mioklonik, tonik), Non Motor onset ( Autonomik, behaviuor arrest, kognitif, emosional, sensosi)

Tanda dan Gejala Epilepsi yang Perlu Diwaspadai

Epilepsi memang tidak selalu mudah dikenali. Banyak orang tua yang telat menyadari atau bahkan tidak sadar anaknya mengalami epilepsi. Biasanya baru diketahui ketika anak mengalami kejang besar padahal ada tanda-tanda kecil yang sebelumnya diabaikan.

  • Tatapan mata kosong dan terjadi berulang kali tanpa merespon panggilan.
  • Kedutan singkat pada wajah, bibir, atau jari-jari tangan.
  • Perubahan perilaku mendadak, misalnya tiba-tiba bingung, linglung, atau tidak mampu bicara.
  • Hilang kesadaran beberapa detik hingga menit.
  • Mengalami kesulitan bicara atau memahami ucapan setelah kejang selesai.
  • Jatuh secara tiba-tiba tanpa ada penyebab yang jelas.

Bagi orang tua, jika anak menunjukkan gejala-gejala tersebut berulang kali, segera periksakan ke dokter spesialis saraf anak. Hal tersebut untuk memastikan apakah itu tanda epilepsi atau tanda-tanda gangguan medis lainnya.

Pertolongan Pertama saat Anak Kejang

Edukasi mengenai pertolongan pertama saat anak kejang atau mengalami epilepsi sangat penting. Hal ini karena pertolongan pertama yang salah justru bisa membahayakan anak. Oleh karena itu, orang tua harus benar-benar paham cara yang paling tepat ketika anak kejang.

Jika menjumpai penderita epilepsi, jangan takut, Anda harus sadar dan berpikir jernih untuk memberikan pertolongan pertama yang tepat. Menurut National Institute of Health (NIH), ada beberapa langkah pertolongan pertama epilepsi yang bisa Anda lakukan.

  • Amankan posisi anak, misalnya pindahkan ke tempat yang datar dan jauhkan dari keramaian. Jauhkan juga benda tajam atau benda lain yang bisa melukai anak ketika sedang kejang.
  • Bila memungkinkan, berikan bantal atau alas lembut agar posisi kepala anak lebih tinggi saat kejang.
  • Dilarang untuk menahan tubuh anak ketika sedang mengalami kejang.
  • Miringkan tubuh anak ketika mengalami kejang ke salah satu sisi. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan anak dari tersedak ketika sedang mengalami kejang.
  • Bila anak memakai pakaian yang ketat, longgarkan pakaiannya dan lepaskan aksesoris di sekitar leher, seperti dasi atau kalung. Hal ini agar anak bisa bernapas lebih lega.
  • Hitung durasi kejang sampai benar-benar berhenti menggunakan jam atau
  • Jangan berikan CPR atau bantuan napas, kecuali jika anak tiba-tiba tidak bernapas atau denyut nadinya tidak terbaca.
  • Jangan berikan minum atau makan atau apapun kedalam mulut ketika anak belum benar-benar sadar atau stabil.
Baca Juga:  Cara Mengatasi Bayi Obesitas Secara Aman

Setelah memberikan pertolongan pertama tersebut, segera bawa anak ke rumah sakit dan sampaikan kondisi kejang kepada dokter. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan melakukan penanganan serta tatalaksana yang tepat sesuai dengan kondisi anak yang dicurigai epilepsi.

Narasumber:

dr. Anggun Puspita Dewi, Sp. A

Spesialis Anak

Primaya Hospital Sukabumi

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below