Orang tua wajib memperhatikan kebutuhan vitamin anak untuk memastikan proses tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Jika anak kurang vitamin, dampaknya akan terasa hingga masa depan. Jika tidak yakin apakah anak sudah memperoleh cukup vitamin, orang tua sebaiknya meminta pendapat dokter anak yang memang berkompeten dalam hal kesehatan anak.
Mengenal Vitamin Anak
Sejak kehamilan, janin sudah mendapatkan asupan vitamin dari ibu. Vitamin yang larut dalam air seperti B dan C secara aktif ditransfer sepanjang kehamilan, sementara yang larut dalam lemak seperti A, D dan E diberikan pada akhir kehamilan. ASI ibu yang diberikan secara adekuat juga mengandung vitamin selain vitamin K dan D sehingga status nutrisi ibu sangat mempengaruhi status bayi yang akan dilahirkan.
Anak butuh banyak mineral dan vitamin esensial untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang baik. Banyak risiko yang bisa terjadi ketika anak kekurangan vitamin. Terdapat vitamin A, B, C, D, E dan K. Zat gizi ini bisa didapatkan dari makanan dan minuman sehari-hari ataupun suplemen. Sesuai dengan rekomendasi dokter anak dan spesialis gizi, cara terbaik untuk mendapatkan vitamin anak yang cukup adalah lewat makanan, misalnya sayuran, buah-buahan, makanan mengandung gandum, produk olahan susu rendah lemak, dan sumber protein seperti daging, telur, dan biji-bijian.
Berikut ini jenis vitamin anak dan bagaimana cara mendapatkannya:
Vitamin A
Merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Anak bisa mendapatkan vitamin A dari lever, daging, susu, telur, buah jeruk, wortel, dan ubi. Vitamin A berguna untuk kesehatan mata dan kulit, kekuatan otot, sistem kekebalan tubuh, serta tumbuh kembang anak.
Defisiensi vitamin A sangat sering terjadi di negara berkembang, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Rekomendasi WHO, pemberian vitamin A untuk seluruh anak usia 6 bulan – 5 tahun. Pada kasus infeksi campak, diperlukan tambahan pemberian vitamin A selama 2 hari berturut-turut.
Vitamin B1, B2, B3
Merupakan vitamin yang larut dalam air. Sumber vitamin B1 antara lain ikan, daging, roti gandum utuh, dan sereal sarapan terfortifikasi. Vitamin B2 bisa anak peroleh dari susu, keju, telur, daging, roti gandum utuh, serta sereal sarapan terfortifikasi. Adapun vitamin B3 bisa berasal dari ayam, ikan, ekstrak ragi, sayuran, serta kacang-kacangan. Vitamin-vitamin ini membantu melepaskan energi dari makanan sehingga sistem saraf dan otot bisa bekerja dengan baik. Serta berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, meningkatkan fungsi system kekebalan tubuh dan pertumbuhan.
Vitamin B6
Anak bisa memperoleh vitamin B6 dari daging, ikan, makanan gandum utuh, dan kacang-kacangan. Vitamin ini membantu melepas energi dari protein dan membantu produksi sel darah merah serta fungsi otak.
Vitamin B12
Vitamin B12 bisa didapatkan dari produk hewani seperti daging, telur, dan susu, juga ikan. Fungsinya membantu produksi sel darah merah dan meningkatkan pertumbuhan. Defisiensi vitamin B12 bisa menyebabkan kerusakan pada system saraf.
Vitamin C
Merupakan vitamin yang larut dalam air. Anak dapat memperoleh vitamin C dari sayuran dan buah, khususnya jeruk, kiwi, kentang, paprika, dan cabai. Vitamin C membangun kolagen dan membantu melawan infeksi serta menyerap zat besi dari makanan. Vitamin ini juga bisa menjaga kesehatan gigi, tulang, dan gusi serta menguatkan fungsi system saraf pusat, sebagai antioksidan, serta membantu dalam penyerapan zat besi di saluran cerna.
Vitamin D
Merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Ini jenis vitamin yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Sinar matahari bisa membantu produksi itu. Adapun makanan yang menjadi sumber vitamin ini termasuk minyak ikan, kuning telur, jamur, susu, dan keju. Vitamin D sangat berperan dalam tumbuh kembang anak karena dapat menyerap kalsium untuk menjaga pertumbuhan tulang.
Defisiensi vitamin D sering ditemukan, sehingga diperlukan suplemen. Bayi premature sangat dianjurkan untuk mendapatkan tambahan vitamin D karena tidak mendapatkan transferan yang cukup saat kehamilan.
Vitamin E
Merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin ini bisa didapatkan dari minyak sayur dan bunga matahari, margarin, biji-bijian, cereal serta kacang-kacangan. Vitamin E dapat menggenjot sistem imun tubuh dan menjaga kesehatan mata serta kulit. Terutama pada bayi premature, vitamin E menurunkan risiko IVH (Intra Ventrikuler Hemorrage), menurunkan risiko gangguan jantung dan pembuluh darah pada pasien diabetes, merangsang aktifnya antimikroba saat tubuh terkena infeksi.
Vitamin K
Terdiri dari Vitamin K1 dan K2. Merupakan vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin K1 terdapat terutama pada sayuran hijau seperti : bayam, brokoli, selada. Pada jumlah yang lebih sedikit terdapat pada buah-buahan seperti buah kiwi, alpukat, tomat, anggur, dan delima.
Vitamin K2 terutama diproduksi oleh bakteri baik dalam usus. Biasanya terdapat juga pada makanan yang berasal dari hewan, seperti daging berlemak, ayam, bebek serta keju, susu dan telur.
Berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah, menjaga fungsi dan kesehatan tulang dan gigi, perkembangan system saraf, menjaga kesehatan sendi serta jantung dan pembuluh darah.
Perlu diberikan pada bayi baru lahir, karena bakteri usus bayi belum memproduksi vitamin K.
Asam folat
Ini salah satu vitamin B kompleks yang bisa diperoleh dari sayur-sayuran, lever, roti gandum utuh, serta sereal terfortifikasi. Asam folat membantu menyerap protein serta membentuk sel darah baru. Konsumsi asam folat yang cukup pada masa kehamilan akan membantu tumbuh kembang anak dalam kandungan.
Manfaat Vitamin untuk Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak sepenuhnya bergantung pada asupan nutrisi harian. Menu makan perlu memperhatikan kandungan vitamin anak sesuai dengan kebutuhan. Hampir semua jenis vitamin bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Contohnya:
- Vitamin A: untuk pertumbuhan tulang, penglihatan yang baik, dan kekebalan tubuh
- B kompleks: vitamin B1, B2, B3, B5, dan B12 semua berkontribusi terhadap tumbuh kembang anak. B1, misalnya, membantu pertumbuhan tulang dan penyerapan zat gizi. B2 untuk pertumbuhan tulang, rambut, kulit, dan kuku. B3 menjaga kulit sehat. B5 menstimulasi hormon pertumbuhan. B12 membantu sintesis karbohidrat dan folat yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak yang normal.
- Vitamin C: melindungi anak dari penyakit yang bisa menghambat pertumbuhan
- Vitamin D: membantu pertumbuhan tulang dengan menyerap kalsium.
Berbagai Gejala Anak yang Kekurangan Vitamin
Anak yang kekurangan vitamin rentan mengalami berbagai masalah kesehatan. Dampak masalah ini bisa mereka rasakan hingga dewasa sehingga akan mengganggu kehidupan. Dampak yang paling kentara terlihat pada proses tumbuh kembang anak yang terhambat. Tidak hanya secara fisik, gangguan itu juga akan dirasakan secara mental. Karena itu, orang tua perlu waspada jika mendapati tanda dan gejala anak kurang vitamin berikut ini:
- Nafsu makan dan berat badan menurun karena masalah pencernaan yang dipicu kurangnya vitamin B12
- Depresi atau gangguan kecemasan akibat kekurangan vitamin D
- Hiperaktif yang bisa jadi disebabkan oleh kurangnya vitamin D
- Obesitas yang terjadi karena kekurangan vitamin A, D, dan E
- Kulit dan rambut kering akibat kekurangan vitamin C, D dan E
- Lemas dan malas-malasan karena kurang vitamin B12
- Masalah tulang, termasuk pertumbuhan tulang yang tidak normal, akibat kekurangan vitamin D
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Kekurangan Vitamin?
Ketika merasa ada gejala anak kurang vitamin, sebaiknya datangi dokter anak dulu untuk konsultasi. Dokter akan memberikan saran sesuai dengan hasil pemeriksaan di rumah sakit. Kebanyakan orang tua mengacu pada pertambahan tinggi badan sebagai tanda pertumbuhan. Namun sebenarnya ada ukuran lain yang menjadi patokan penilaian tumbuh kembang anak, yakni berat badan dan perubahan tubuh lain yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Laju tumbuh kembang anak bervariasi antara satu anak dan anak lain. Orang tua tak perlu panik jika melihat pertumbuhan anak tidak sama dengan anak lain yang seusia. Coba sediakan vitamin dan zat gizi lain lewat asupan makanan dan minuman sehari-hari dulu untuk melihat perkembangannya.
Risiko & Efek Samping Kekurangan Vitamin untuk Anak
Setiap jenis vitamin memiliki risiko dan efek samping masing-masing ketika anak mengalami kekurangan. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Vitamin A: gangguan penglihatan, gangguan tumbuh kembang, mudah terkena infeksi, kulit kering.
- Vitamin B: sariawan di mulut, rambut mudah rontok, mudah lelah, nyeri otot, kuku mudah patah, kulit kering.
- Vitamin C: gusi mudah berdarah, sakit gigi, sariawan, luka lebih lama sembuh, mudah mimisan, kulit dan rambut kering.
- Vitamin D: sakit tulang dan lever, tulang mudah retak atau patah, otot kram, mudah lelah, gangguan koordinasi gerak tubuh.
- Vitamin E: otot lemah, masalah penglihatan, lambat berjalan, mudah lelah, kulit kering.
- Vitamin K: perdarahan di hidung dan kulit, mudah memar, masalah saluran pencernaan.
Perlukah Memberikan Suplemen Vitamin untuk Anak?
Pada dasarnya, orang tua boleh saja memberikan suplemen vitamin anak. Tapi akan jauh lebih baik jika mencoba dulu memberikan sumber vitamin alami dari sayur dan buah-buahan. Untuk mendapat kepastian apakah anak perlu suplemen vitamin atau tidak, orang tua bisa berkonsultasi kepada dokter anak yang akan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Dari pemeriksaan itu, dokter bisa memberikan saran dan rekomendasi yang aman sesuai dengan kebutuhan anak.
Ditinjau oleh
dr. Ied Imilda, M. BIOMED, Sp. A (K)
Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi
Referensi
9 Best Vitamins for Kids: Do They Need Them (and Which Ones)?. https://www.healthline.com/nutrition/vitamins-for-kids. Diakses 7 Februari 2022
Vitamins for babies and young children. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2083301/. Diakses 7 Februari 2022
Vitamin Deficiency— Does Your Child Need Supplements? https://www.healthhub.sg/a-z/diseases-and-conditions/740/Vitamin-Supplements-for-Children. Diakses 7 Februari 2022
Micronutrients. https://www.who.int/health-topics/micronutrients#tab=tab_1. Diakses 7 Februari 2022
Common Vitamin Deficiencies in Children. https://www.healthgrades.com/right-care/childrens-health/common-vitamin-deficiencies-in-children. Diakses 7 Februari 2022
Martini L, Pecosaro L, Salvotitini C, dkk. Appropriate and inappropriate vitamin supplementation in children, Journal of Nutritional Science. 2020 ; 9 : 1 – 8.
Leaf AA. Vitamins for babies and young children. Arch Dis Child. 2007 ; 92 : 160 – 164.