Jadwal vaksin anak menjadi hal yang wajib diketahui oleh orang tua agar kesehatan anak tetap terjaga. Manfaat vaksin yang diberikan sejak dini ini akan terus terasa hingga kelak anak menjadi dewasa. Untuk membantu orang tua memahami dan mendapatkan vaksin yang tepat untuk anaknya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memiliki panduan berupa jenis dan jadwal imunisasi yang mendapat pembaruan secara berkala.
Mengenal Vaksin Anak
Setiap manusia memiliki sistem kekebalan tubuh atau imun yang terus berkembang. Anak cenderung memiliki sistem imun yang lebih lemah daripada orang dewasa karena masih dalam tahap perkembangan. Anak-anak pun menjadi lebih rentan terkena penyakit menular. Karena itu, tersedia vaksin anak yang membantu mencegah penularan penyakit akibat kuman di kalangan anak-anak.
Vaksin anak adalah vaksin yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak. Setiap negara punya program pemberian vaksin kepada anak demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Program vaksinasi atau imunisasi ini mengacu pada hasil riset internasional untuk memastikan keamanan dan kemanjuran vaksin bagi anak.
Pemberian vaksin anak mempertimbangkan usia dan kerentanan anak terhadap suatu penyakit menular. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyusun rekomendasi pedoman tentang vaksinasi anak berdasarkan usia. Termasuk jenis, dosis, dan berapa kali vaksin itu diberikan agar lebih efektif melawan virus penyebab penyakit.
Sejumlah vaksin anak diberikan secara berurutan. Artinya, anak mendapat jenis vaksin yang sama beberapa kali dalam jangka waktu tertentu. Beberapa vaksin anak yang masuk program imunisasi dasar diberikan secara gratis sebagai program pemerintah. Orang tua perlu melihat pedoman ini agar jadwal imunisasi anaknya tidak terlewat.
Jenis-jenis Vaksin Anak
Menurut rekomendasi IDAI, terdapat 15 jenis vaksin anak yang penting untuk diberikan kepada anak sesuai dengan jadwalnya. Jenis vaksin itu adalah:
- Hepatitis B: mencegah penyakit hepatitis B yang menyerang organ hati
- Polio: melindungi anak dari penyakit polio yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kelumpuhan
- Bacillus Calmette–Guérin (BCG): mencegah penyakit tuberkulosis
- Diphtheria, Tetanus, Pertussis (DTP): melawan penyakit difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan
- Haemophilus influenzae type B (HiB): melindungi anak dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang selaput otak, paru, sendi, dan lapisan pelindung jantung
- Measles, Mumps, Rubella (MMR): mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella
- Hepatitis A: mencegah penyakit hepatitis A yang menyebabkan peradangan pada hati
- Pneumococcal conjugate vaccine (PCV): mencegah penyakit akibat bakteri Streptococcus pneumoniae
- Rotavirus: melawan infeksi rotavirus penyebab diare
- Influenza: mencegah penyakit flu
- Varisela: melindungi anak dari virus Varicella zoster penyebab cacar air
- Human papillomavirus (HPV): melawan human papillomavirus yang antara lain menyebabkan kanker serviks pada perempuan dan kutil kelamin pada laki-laki
- Japanese encephalitis (JE): mencegah penyakit peradangan otak akibat gigitan nyamuk yang membawa virus
- Dengue: mencegah penyakit demam berdarah
- Tifoid: melindungi anak dari penyakit tifus akibat bakteri Salmonella typhi
Manfaat Vaksinasi untuk Anak
Vaksinasi membantu mempersiapkan tubuh untuk melawan infeksi serius yang mungkin terjadi di kemudian hari. Bayi yang masih kecil sangat rentan terhadap infeksi sehingga perlu dilindungi sedini mungkin. Terdapat sederet vaksin anak yang mesti diberikan sesuai dengan jadwal menurut program imunisasi dasar lengkap dan lanjutan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Beberapa vaksin yang berbeda ini bermanfaat untuk melindungi anak sepenuhnya. Karena itu, penting untuk menyelesaikan program imunisasi masa kanak-kanak. Manfaat vaksin anak sudah terbukti dengan hilangnya penyakit menular anak yang serius di beberapa negara, seperti polio. Indonesia pun sudah dinyatakan bebas dari kasus polio pada 2014. Padahal sebelumnya polio adalah penyakit yang sangat menular dan mewabah di sejumlah negara.
Penyakit menular seperti polio ini bisa dicegah penularannya lewat program vaksinasi untuk anak. Vaksin memang tidak 100 persen melindungi anak dari infeksi virus atau bakteri. Tapi sistem pertahanan tubuhnya akan menjadi lebih kuat jika sudah menerima vaksin. Dengan begitu, jika tertular, gejala yang dialami umumnya cenderung ringan dan tidak sampai berakibat fatal. Berbeda jika anak yang tak mendapat vaksin tertular suatu penyakit. Besar kemungkinan anak itu harus mendapat perawatan di rumah sakit dengan gejala yang lebih berat. Dampak penyakit itu pun bisa mempengaruhi kualitas hidup anak hingga kelak dewasa.
Jadwal Vaksinasi Anak Menurut IDAI Tahun 2020
IDAI membuat rekomendasi jadwal pemberian vaksin anak secara rutin berdasarkan hasil penelitian dunia. Rekomendasi ini merujuk pada ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Jadwal vaksinasi anak IDAI yang terbaru keluar pada 2020. Berikut ini jadwalnya:
Jadwal vaksinasi anak usia 0 – 6 bulan
Hepatitis B
Bayi baru lahir mesti segera mendapat vaksin hepatitis B sebelum 12 jam demi manfaat yang lebih optimal. Setelah itu, anak diberi vaksin hepatitis B pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Bila perlu, anak bisa diberi vaksin booster atau penguat hepatitis B pada usia 18 bulan.
Polio
Anak pertama kali mendapat vaksin polio jenis oral (diberikan lewat mulut) saat baru lahir hingga usia maksimal 1 bulan. Kemudian vaksin anak polio diberikan lagi pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster bisa ditambahkan pada usia 18 bulan.
BCG
Vaksin anak BCG diberikan satu kali pada rentang usia baru lahir hingga 1 bulan.
DTP
Vaksin DTP diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin booster dapat diberikan lagi pada usia 18 bulan dan rentang usia 5-7 tahun. Pada rentang usia 10-15 tahun, anak bisa mendapat vaksin lanjutan.
Hib
Anak menerima vaksin Hib pada usia 2,3, dan 4 bulan serta booster pada usia 18 bulan.
PCV
Vaksin PCV diberikan saat umur anak 2, 4, dan 6 bulan, lalu vaksin penguat bisa didapatkan saat usianya 12-15 bulan.
Rotavirus
Anak mendapat vaksin rotavirus monovalen pada usia 2 dan 4 bulan, kemudian vaksin pentavalent pada usia 6 bulan.
Influenza
Vaksin influenza perlu bagi anak usia 6 bulan. Vaksinasi influenza anak bisa diulang setiap tahun mulai usia 18 bulan hingga 18 tahun.
MMR
Anak menerima vaksin MR dulu saat berumur 9 bulan, lalu MR/MMR pada usia 18 bulan dan rentang 5-7 tahun.
JE
Vaksin JE diberikan kepada anak pada usia 9 bulan, lalu booster pada rentang umur 2-3 tahun.
Varisela
Anak mendapat vaksin varisela dua kali pada rentang usia 12-18 bulan dengan interval 6 minggu-3 bulan
Hepatitis A
Vaksin hepatitis A diberikan dua kali pada rentang umur 12-24 bulan dengan interval 6-36 bulan.
Tifoid
Vaksin tifoid diberikan pertama kali saat usia anak 24 bulan, lalu sebagai booster pada umur 5-18 tahun bisa diulang setiap 3 tahun sekali.
HPV
Anak menerima vaksin HPV pada rentang umur 9-14 tahun sebanyak 2 kali.
Dengue
Vaksin dengue perlu diberikan mulai usia 9 tahun hingga 16 tahun sebanyak 3 kali dengan interval 6 bulan.
Apakah Ada Efek Samping Vaksinasi Anak?
Vaksin anak memiliki efek samping layaknya vaksin dewasa. Namun sebagian besar efek samping bersifat ringan dan bisa hilang dengan sendirinya, misalnya:
- Demam
- Nyeri di area bekas suntikan
- Kelelahan
- Menggigil
Efek samping tiap anak berbeda-beda. Ada juga anak yang tak menunjukkan efek samping sama sekali karena sangat ringan. Banyak anak yang masih bisa beraktivitas seperti biasa setelah menjalani vaksinasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Anak perlu ke dokter bila merasakan efek samping vaksin anak yang kuat dan tak kunjung reda. Biasanya, efek samping itu akan hilang dalam satu-dua hari. Anak bisa diberi parasetamol sesuai dengan dosis untuk menurunkan demam. Jika sudah diberi obat tapi tetap merasakan efek samping hingga lebih dari 48 jam, sebaiknya langsung pergi ke dokter agar dapat diperiksa. Khususnya jika anak mengalami demam tinggi hingga 39 derajat Celsius. Pada dasarnya, semua jenis vaksin anak aman. Semua jenis vaksin yang digunakan dalam program imunisasi anak telah menjalani uji klinis demi memastikan keamanan dan kemanjurannya.
Referensi
Jadwal Imunisasi IDAI 2020. https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020. Diakses 15 April 2022
Jadwal Imunisasi Anak Umur 0 – 18 tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2020. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1900/0. Diakses 15 April 2022
Vaccines. https://medlineplus.gov/vaccines.html. Diakses 15 April 2022
Imunisasi Kejar, Lengkapi Imunisasi Dasar Anak yang Tertunda. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220411/5839627/imunisasi-kejar-lengkapi-imunisasi-dasar-anak-yang-tertunda/. Diakses 15 April 2022