• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Pengobatan yang Efektif untuk Bronkopneumonia pada Anak

Bronkopneumonia anak

Pada anak-anak dikarenakan sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang sangat rentan ย masalah kesehatan. Salah satu yang sering menjadi kekhawatiran adalah bronkopneumonia, penyakit yang menyerang saluran pernapasan yaitu paru-paru. Penelitian terbaru melaporkan adanya pengobatan efektif untuk menangani bronkopneumonia pada anak. Artikel berikut ini akan bronkopneumonia pada anak dan temuan penelitian terbaru tersebut.

Mengenal Bronkopneumonia pada Anak

Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada bronkus (saluran udara utama di paru-paru) dan alveoli (kantong-kantong udara kecil tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida). Akibat adanya peradangan tersebut, fungsi paru-paru dalam menyerap oksigen dan membuang karbon dioksida menjadi terganggu.

buat jani dokter primaya

Penyebab utama bronkopneumonia pada anak umumnya adalah infeksi baik oleh bakteri, virus, maupun jamur. Dalam artikel Pediatric Pneumoniaย di National Library of Medicine, secara global, pneumonia adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Bronkopneumonia sendiri merupakan bentuk pneumonia paling umum pada populasi anak-anak.

Bronkopneumonia pada anak bukanlah penyakit yang bisa dianggap remeh. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit ini dapat komplikasi serius, bahkan mengancam jiwa, terutama pada anak-anak yang memiliki masalah kesehatan bawaan seperti gangguan jantung maupun dengan gizi buruk.

Gejala Bronkopneumonia pada Anak

Gejala bronkopneumonia pada anak bisa bermacam-macam, tergantung usia dan tingkat keparahan infeksi. Sejumlah gejala yang umum meliputi:

  • Demam, sering kali tinggi mencapai 39 derajat Celsius atau lebih
  • Batuk, biasanya berdahak, dahak bisa kental berwarna kuning atau kehijauan
  • Napas cepat atau sesak napas
  • Nyeri dada, terutama saat batuk atau menarik napas dalam
  • Anak terlihat lemas, lesu, dan kehilangan nafsu makan
  • Pada kasus yang lebih berat, bibir dan kuku bisa tampak kebiruan (sianosis) karena kekurangan oksigen
  • Napas anak mungkin terdengar berbunyi (mengi)
  • Rewel dan menangis tanpa sebab jelas pada anak yang lebih kecil

Penyebab Bronkopneumonia pada Anak

Infeksi bakteri, virus, atau jamur bisa menyebabkan bronkopneumonia pada anak. Namun penyebab paling umum adalah bakteri, seperti:

  • Streptococcus pneumoniae(pneumokokus)
  • Haemophilus influenzaetipe b (Hib)
  • Mycoplasma pneumoniae
  • Chlamydophila pneumoniae
  • Staphylococcus aureus
  • Bakteri Gram-negatif lain, seperti Klebsiella pneumoniae dan Pseudomonas aeruginosa
Baca Juga:  Solusi Bedah yang Lebih Baik untuk si Buah Hati

Virus seperti respiratory syncytial virusย (RSV), virus influenza, dan adenovirus juga sering menjadi pemicu. Kadang infeksi virus ini pun bisa diikuti dengan infeksi bakteri.

Anak-anak, terutama balita, lebih rentan terkena bronkopneumonia karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya matang. Saluran napas mereka juga lebih sempit sehingga lebih mudah tersumbat oleh lendir atau peradangan. Faktor risiko lain termasuk malnutrisi, tidak mendapat air susu ibu eksklusif, paparan asap rokok, dan tinggal di lingkungan padat penduduk.

Pengobatan untuk Bronkopneumonia pada Anak

Untuk mengobati bronkopneumonia yang disebabkan oleh bakteri, dokter akan menggunakan antibiotik. Namun pemilihan antibiotik yang tepat dan efektif bisa menjadi tantangan tersendiri. Salah satu masalah global yang dihadapi adalah meningkatnya resistansi bakteri terhadap antibiotik.

Tapi baru-baru ini ada hasil yang menjanjikan dari sebuah penelitian di Cina terhadap kombinasi antibiotik, yaitu piperasilin-tazobaktam (PIP/TAZ) dan eritromisin. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alternative Therapies in Health and Medicineย pada 2024 ini mendapati kombinasi antibiotik piperasilin-tazobaktam dan eritromisin lebih efektif dalam mengobati pneumonia pada anak ketimbang piperasilin-tazobaktam saja.

Piperasilin-tazobaktam

Piperasilin-tazobaktam, yang sering disingkat pip-taz, adalah antibiotik kombinasi. Piperasilin adalah antibiotik golongan penisilin spektrum luas, yang berarti dapat digunakan untuk melawan berbagai jenis bakteri. Namun beberapa bakteri mengalami mutase sehingga menghasilkan enzim bernama beta-laktamase yang dapat merusak cincin beta-laktam pada antibiotik penisilin dan membuatnya tidak efektif.

Di sinilah tazobaktam berperan. Tazobaktam adalah inhibitor atau penghambat beta-laktamase yang pelindung bagi piperasilin. Saat tazobaktam diserang oleh beta-laktamase dari bakteri, piperasilin tetap utuh dan bisa menghancurkan dinding sel bakteri.

Eritromisin

Eritromisin adalah antibiotik yang bekerja dengan mengganggu sintesis protein bakteri. Dengan terhambatnya produksi protein esensial, bakteri tidak bisa berkembang biak dan akhirnya mati. Antibiotik ini efektif untuk melawan bakteri Gram-positif tertentu, seperti beberapa strain Streptococcus pneumoniae.

Yang paling penting, eritromisin sangat ampuh melawan bakteri atipikal seperti Mycoplasma pneumoniaeย dan Chlamydophila pneumoniae. Bakteri ini sering menjadi penyebab โ€œpneumonia berjalanโ€, yaitu pneumonia yang gejalanya lebih ringan tapi bisa berlangsung lama.

Baca Juga:  Imunisasi Polio, Manfaat, dan Kapan Vaksin Polio Diberikan

Namun penelitian ini juga mendapati adanya efek yang tak diinginkan terhadap keseimbangan flora usus, yakni kumpulan triliunan mikroorganisme (terutama bakteri) yang hidup di saluran pencernaan. Pada pasien yang diberi kombinasi antibiotik tersebut ditemukan adanya insiden gangguan pencernaan yang lebih tinggi setelah pengobatan.

Terlepas dari efek samping itu, penelitian ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut mengenai pengobatan yang efektif untuk bronkopneumonia pada anak. Meski demikian, bagi orang tua yang memiliki anak balita, Langkah yang paling penting adalah mengupayakan pencegahan terhadap pneumonia yang bisa mengancam jiwa.

Pastikan anak telah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal, termasuk vaksin yang dapat mencegah pneumonia seperti PCV dan Hib. Selain itu, penting untuk kebersihan diri dan lingkungan. termasuk dengan mengajari anak untuk rajin mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah bermain.

Selain itu, pemeberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama yang dilanjutkan dengan nutrisi seimbang untuk membangun sistem kekebalan tubuh yang kuat serta menghindari paparan asap rokok dan polusi udara lainnya pada anak.

Narasumber:

dr. Eka Sulastri, Sp.A

Spesialis Anak

Primaya Hospital Bhakti Wara

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below