Lebih dari 1/3 anak mengeluh sakit perut dan ini menyebabkan orang tua membawa ke dokter. Sakit atau nyeri perut pada anak bisa bersifat akut dan kronis (berulang). Berdasarkan penyebab bisa disebabkan masalah fungsional ataupun masalah bedah. Untuk itu kita perlu tahu tanda dan gejala serta indikasi untuk membedakan penyebabnya dan menentukan kapan pembedahan perlu dilakukan.
Apa yang terjadi saat terasa nyeri perut pada anak?
Pada kasus bedah, nyeri perut pada anak umumnya disebabkan peradangan pada usus buntu (appendicitis), dan umumnya terjadi pada anak usia 6-10 tahun. Gejala awal pada kasus appendicitis biasanya dimulai dengan keluhan nyeri ulu hati yang bisa disertai mual dan muntah. Kadang usus buntu disertai nyeri perut yang tidak jelas lokasinya atau ada nyeri di sekitar pusar (umbilikus) dan sedikit diare. Sehingga jika anak dibawa berobat pada kondisi ini, sering mendapat diagnosis sakit maag. Tetapi seiring dengan waktu, nyeri perut akan terasa di perut kanan bawah dan biasanya disertai dengan demam. Sehingga bila anak berjalan akan membungkuk karena nyeri, atau mengeluh nyeri saat mereka batuk.
Appendicitis akut merupakan kasus bedah emergensi. Proses perjalanan appendicitis terjadi dari proses peradangan ringan, dimana dari mulai gejala awal sampai muncul gejala khas terjadi dalam 24 jam. Pada kasus anak yang setelah 24 jam muncul keluhan nyeri perut kanan bawah, bisa terjadi kebocoran usus buntu yang mengalami peradangan (perforasi appendikas). Perforasi appendikas ditandai dengan nyeri seluruh perut, perut kembung, muntah dan demam tinggi, dan selanjutnya dapat terjadi dengan pembentukkan abscess setelah 2-3 hari. Bila sampai terjadi kebocoran usus buntu, kondisi ini merupakan suatu kondisi yang mengancam nyawa. Apabila terjadi, harus segera menjalani tindakan operasi besar dan membutuhkan perawatan yang lebih lama.
Appendicitis dapat terjadi karena berbagai macam penyebab, antara lain penyumbatan (obstruksi) oleh fecalith (feses yang mengeras yang masuk ke dalam saluran usus buntu) atau cacing (Oxyurus vermicularis), akan tetapi paling sering disebabkan penyumbatan oleh fecalith dan kemudian diikuti oleh proses peradangan.
Pemeriksaan yang dilakukan saat terjadi nyeri perut pada anak menurut dokter Primaya Hospital
Pada kasus sakit perut berulang / kronis kita perlu melakukan beberapa pemeriksaan tambahan. Misalnya USG atau CT Scan untuk mengetahui apakah penyebabnya di saluran cerna ataupun disaluran kemih. Dengan pemeriksaan tersebut, kita bisa melakukan tindakan lebih awal dengan demikian resiko dan komplikasi bisa dikurangi. Penanganan Appendicitis akut dengan melakukan operasi pengangkatan usus buntu (appendiks), yaitu melalui sayatan kecil pada perut kanan bagaian bawah. Jika tidak terjadi kompilkasi pasien dapat pulang kerumah dalam waktu 2-3 hari setelah dilakukan operasi.
Narasumber:
dr. Agustine Asie, Sp. B, FINACS, FICS
Spesialis Bedah Primaya Hospital Bekasi Utara
Ilustrasi gambar oleh freepik
Artikel terkait:
- Usus Buntu Bagaimana Gejalanya?
- Penanganan Penyakit Ambeien Sehari-hari
- Solusi Bedah yang Lebih Baik untuk si Buah Hati