
Pemenuhan Gizi Lansia
Memasuki usia senja bukan berarti urusan gizi bisa dikesampingkan. Pemenuhan gizi lansia mesti menjadi hal yang utama dalam upaya merawat kesejahteraan di usia yang tak lagi muda. Pada fase ini, lansia bahkan lebih membutuhkan perhatian akan asupan nutrisi untuk menjaga kualitas hidup dan mencegah berbagai penyakit degeneratif. ย Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pemenuhan gizi lansia, termasuk masalah gizi lansia yang umum dan cara mengatasinya.
Tantangan Pemenuhan Gizi pada Lansia
Penuaan membawa berbagai perubahan fisiologis yang mempengaruhi cara tubuh memproses dan memanfaatkan nutrisi. Dalam presentasi masalah kesehatan Providing Healthy and Safe Foods As We Ageย disebutkan, seiring dengan penuaan, orang menjadi kurang aktif, metabolisme melambat, dan kebutuhan energi menurun sehingga porsi makan mesti dikurangi.
Sementara itu, tubuh lansia menjadi kurang efisien dalam menyerap dan memanfaatkan zat gizi sehingga kebutuhan gizi mereka meningkat. Terlebih ada risiko kondisi kronis dan penggunaan obat-obatan rutin yang mempengaruhi metabolisme. Inilah kenapa ada tantangan tersendiri dalam upaya pemenuhan gizi lansia.
Beberapa tantangan utama yang dihadapi lansia dalam pemenuhan gizi meliputi:
Penurunan fungsi pengecapan
Jurnal Nutrientsย melaporkan kemampuan indra pengecap manusia menurun seiring dengan pertambahan usia, terutama setelah usia 60 tahun. Akibatnya, makanan terasa kurang nikmat dan selera makan pun turun.
Kondisi gigi dan mulut
Gigi yang tanggal ketika memasuki masa lansia mempengaruhi kemampuan mengunyah dan pemilihan makanan. Terlebih bila gigi tanggal seluruhnya yang biasa terjadi pada lansia di atas usia 65 tahun.
Penurunan produksi asam lambung
Berkurangnya produksi asam lambung pada lansia dapat mempengaruhi penyerapan mineral dan vitamin.
Kebutuhan gizi spesifik
Lansia memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa muda karena perubahan fisiologis seperti penurunan fungsi pencernaan, perubahan metabolisme, dan penurunan massa otot.
Perubahan fisiologis
Pertambahan usia menyebabkan fungsi tubuh seperti pencernaan, penyerapan nutrisi, dan metabolisme mengalami penurunan sehingga mempengaruhi kebutuhan gizi lansia.
Masalah Gizi Lansia
Segala bentuk tantangan pemenuhan gizi lansia itu bisa berujung pada masalah gizi atau malnutrisi. Dalam studi di jurnal Nutrients, salah satu jenis malnutrisi yang kerap didapati pada lansia adalah kekurangan mikronutrien. Mikronutrien adalah zat gizi esensial berupa vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah bervariasi untuk menjaga kondisi fisiologis.
Lansia sering kali kekurangan vitamin dan mineral penting, seperti vitamin D, kalsium, dan vitamin B12. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.
Defisiensi mikronutrien tidak selalu ditandai dengan badan yang kurus. Ada juga lansia yang kelebihan berat badan tapi masih kekurangan mikronutrien. Lansia yang mengalami obesitas serta defisiensi mikronutrien lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
Cara Memenuhi Gizi Lansia
Meskipun sudah tidak lagi dalam masa tumbuh-kembang seperti anak-anak, lansia tetap membutuhkan perhatian dalam hal pemenuhan gizi. Pola makan dan nutrisi yang sesuai dengan usia penting untuk menjaga kesegaran mental dan kualitas hidup yang baik di masa lansia. Pemenuhan gizi lansia terbukti dapat membantu menjaga fungsi kognitif, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Namun tantangan seperti nafsu makan menurun, kesulitan mengunyah, atau masalah pencernaan sering menghambat pemenuhan nutrisi. Berikut ini cara praktis untuk memenuhi kebutuhan gizi lansia:
- Atur Pola Makan dengan Porsi Kecil tapi Sering
Lansia cenderung cepat kenyang karena lambatnya pengosongan lambung. Solusinya:
- Frekuensi makan: 5โ6 kali sehari dalam porsi kecil.
- Contoh: Sarapan bubur oat, camilan pisang, makan siang nasi tim + ikan, sore yogurt, malam sup ayam.
- Manfaat: Mencegah kekurangan kalori dan memudahkan pencernaan
- Tingkatkan Asupan Protein dengan Cara yang Mudah Dicerna
Protein penting untuk mencegah penurunan massa otot. Caranya:
- Pilih sumber protein lunak: Telur rebus, ikan, tahu, daging cincang, atau susu tinggi protein.
- Teknik memasak: Kukus, rebus, atau tumis dengan sedikit minyak agar lebih empuk.
- Tambahkan bumbu rempah: Jahe, kunyit, atau bawang putih untuk meningkatkan nafsu makan.
- Pastikan Cukup Cairan untuk Hindari Dehidrasi
Lansia sering kurang minum karena rasa haus berkurang. Tipsnya:
- Minum rutin: 6โ8 gelas/hari, termasuk dari kuah sup, jus tanpa gula, atau buah tinggi air (semangka, jeruk).
- Hindari kopi/teh berlebihan karena bersifat diuretik (memicu buang air kecil).
- Tanda dehidrasi: Bibir kering, lemas, urine kuning pekat.
- Perbanyak Serat untuk Cegah Sembelit
Masalah pencernaan sering dialami lansia karena gerak usus melambat. Solusinya:
- Gunakan sumber serat oatmeal, pepaya, pisang, brokoli, atau roti gandum.
- Hindari serat berlebihan sekaligus karena bisa menyebabkan kembung.
- Minum air cukup agar serat bisa bekerja efektif.
- Suplemen Jika Diperlukan (Dengan Konsultasi Dokter)
Beberapa zat gizi lansia sulit dipenuhi hanya dari makanan, seperti:
- Vitamin D & Kalsium: Untuk tulang (terutama jika jarang terpapar matahari).
- Vitamin B12: Karena penyerapannya menurun seiring usia.
- Omega-3: Jika jarang makan ikan.
Jangan asal minum suplemen tanpa pemeriksaan dokter untuk pemenuhan gizi lansia.
- Modifikasi Tekstur Makanan untuk yang Kesulitan Mengunyah
- Blender atau haluskan: Bubur, smoothie sayur, atau sup krim.
- Potong kecil-kecil: Daging dipotong dadu, sayur direbus hingga lunak.
- Alternatif pengganti nasi: Kentang tumbuk, bubur quinoa, atau nasi tim.
- Ajak Lansia Aktif Bergerak untuk Tingkatkan Nafsu Makan
Olahraga ringan membantu metabolisme dan rasa lapar. Contoh aktivitasnya jalan pagi, senam lansia, atau yoga kursi.
- Ciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan
- Makan bersama keluarga: Bisa merangsang nafsu makan secara psikologis.
- Hidangkan makanan berwarna-warni: Lebih menarik secara visual.
- Hindari tekanan: Jangan memaksa lansia menghabiskan makanan.
Pemenuhan gizi lansia bukan sekadar soal panjang umur, tapi juga kualitas hidup. Dengan memahami dan memenuhi kebutuhan gizi lansia, kita dapat membantu mereka menikmati hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Narasumber:
Spesialis Gizi Klinik
Primaya Hospital Bekasi Utara
Referensi:
- Malnutrition in Older AdultsโRecent Advances and Remaining Challenges. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8399049/. Diakses 21 April 2025
- Malnutrition. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition. Diakses 21 April 2025
- Diet, Nutrition and the Prevention of Chronic Diseases. https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/42665/WHO_TRS_916.pdf. Diakses 21 April 2025
- Older people living with chronic illness. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S019745721830048X. Diakses 21 April 2025
- How Smell and Taste Change as You Age. https://www.nia.nih.gov/health/teeth-and-mouth/how-smell-and-taste-change-you-age. Diakses 21 April 2025
- Effects of Aging on the Digestive System. https://www.msdmanuals.com/home/digestive-disorders/biology-of-the-digestive-system/effects-of-aging-on-the-digestive-system. Diakses 21 April 2025
- Providing Healthy and Safe Foods As We Age: Workshop Summary. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK51837/. Diakses 21 April 2025
- Nutrition Strategies Promoting Healthy Aging: From Improvement of Cardiovascular and Brain Health to Prevention of Age-Associated Diseases. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9824801/. Diakses 21 April 2025
- What to Know About Malnutrition in Older Adults. https://www.webmd.com/healthy-aging/what-to-know-about-malnutrition-in-older-adults. Diakses 21 April 2025