Primaya Hospital memberikan beragam pilihan pemeriksaan Covid-19 sesuai dengan kebutuhan Anda! Sebelum memilih paket pemeriksaan Covid-19, mari kenali istilah-istilah di bawah ini:
Tanggal 11 Februari 2020, WHO mengumumkan nama resmi untuk penyakit yang disebabkan oleh Corona virus jenis baru yang menimbulkan wabah di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir tahun 2019. Nama resmi penyakit tersebut adalah COVID-19 yang merupakan akronim dari ‘CO’ yakni ‘corona’, ‘VI’ untuk ‘virus’, dan ‘D’ untuk ‘disease’ atau penyakit. Virus penyebabnya dinamakan SARS-CoV2 (sebelumnya disebut sebagai 2019-nCOV).
Coronavirus adalah termasuk kelompok virus yang umumnya menginfeksi saluran pernafasan pada hidung, sinus, atau tenggorokan bagian atas. Kelompok virus ini sudah ada sejak lama dan kebanyakan tidak berbahaya, tetapi sebagian kecil jenisnya dapat menyebabkan infeksi yang berisiko pada kematian, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Virus SARS-CoV2 dapat menular dari pasien COVID-19 kepada orang sehat melalui:
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja. Akan tetapi, orang tua terutama yang berusia di atas 60 tahun memiliki risiko dua kali lipat untuk tertular Covid-19. Demikian pula dengan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti penderita kanker yang dalam kemoterapi atau penderita autoimun yang menggunakan steroid dan/atau imunomodulator. Efek penyakit ini juga akan lebih berbahaya bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, ginjal, kanker, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Gejala infeksi virus Corona atau COVID-19 dapat meyerupai gejala flu (flu like symptom) seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Gejala dapat saja memberat yaitu pasien mengalami demam tinggi, batuk terus menerus, sesak napas, dan nyeri dada.
Secara umum, terdapat 3 gejala yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona yaitu:
Gejala di atas akan muncul dalam waktu 2 sampai 14 hari setelah terpapar virus Corona.
Jika Anda mengalami demam 38oC atau lebih serta mengalami batuk, pilek, sakit tenggorokan, atau sesak nafas serta terdapat:
Maka Anda harus:
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien memiliki riwayat bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona dalam waktu 14 hari terakhir dan apakah ada riwayat kontak erat dengan pasien yang positif atau diduga COVID-19 dalam waktu 14 hari terakhir.
Untuk memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan diantaranya sebagai berikut:
Jika anda merasa memiliki gejala dan atau riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19 dan ingin menuju ke Fasilitas Kesehatan atau Rumah Sakit, maka Anda dapat memilih pemeriksaan di Fever Clinic, dan Rapid Test Antibodi IgG dan IgM, PCR Test Drive thru, atau tes antibodi serologi Primaya Hospital.
Pemeriksaan Antibody virus Corona atau SARS CoV2 dapat dilakukan dengan 2 cara :
Panduan Palayanan Fever Clinic adalah sebagai berikut:
Anda dapat memilih layanan Rapid Test Drive Thru jika:
Berikut ini adalah panduan yang harus dilakukan saat pemeriksaan Rapid Test Drive Thru:
Pemeriksaan PCR Test adalah salah satu pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa Covid-19 dengan sampel swab bagian belakang hidung atau tenggorokan untuk mendeteksi adanya virus SARS-CoV2. Pemeriksaan ini memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi untuk mendiagnosis kondisi terpapar Covid-19, sebab sekali virus Corona menginfeksi tubuh maka virus akan terdeteksi melalui pemeriksaan tersebut.
Drive Thru PCR Test adalah paket pemeriksaan praktis di dalam mobil pada wilayah luar gedung rumah sakit menggunakan metode pemeriksaan PCR Test. Proses ini dilakukan dengan pengambilan sampel swab bagian belakang hidung atau tenggorokan. Hasil tes akan dikirimkan melalui e-mail dan WhatsApp dalam waktu maksimum 2×24 jam.
Pemeriksan ini lebih disarankan bagi seseorang dengan suspek. Suspek yaitu orang orang yang memiliki gejala demam dan batuk atau sesak nafas dan ada salah satu riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal atau ada riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.
Namun, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan mandiri jika merasa memiliki gejala demam, batuk atau sesak nafas meskipun tidak memiliki riwayat perjalanan atau riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.
Jika anda masuk kategori suspek dan memiliki gejala demam, batuk dan sesak nafas, maka Anda disarankan melakukan pemeriksaan di Fever Clinic.
Berikut ini adalah panduan yang harus dilakukan saat pemeriksaan PCR Test Drive Thru:
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang sudah mempunyai antibody (kekebalan) terhadap virus tertentu. Apabila seseorang terinfeksi virus SARS CoV2, maka tubuh orang tersebut akan membentuk antibody spesifik terhadap virus SARS CoV2.
Bagaimana cara kerjanya?
Apakah antibody serologi termasuk dalam rapid test ? Apa perbedaannya?
Fungsi dari pemeriksaan Rapid Test dan Serology Test adalah sama yaitu untuk mendeteksi adanya Antibody terhadap virus SARS CoV2. Namun yang berbeda adalah jenis sample dan metode/alat pemeriksaan dari Rapid Test dan Serology Test. Rapid test menggunakan sample darah kapiler atau darah vena dan dikerjakan dengan metode immunochromatography, sedangkan Antibody serology menggunakan sample darah vena dan dikerjakan dengan metode immunochemiluminescent di alat khusus Immunology.
Baik Rapid Test maupun Antibody Serology Test masing-masing memiliki kelebihan. Kelebihan dari pemeriksaan Rapid Test adalah hasil bisa dibaca dalam waktu lebih cepat < 1×24 jam, sedangkan kelebihan pemeriksaan antibody serology adalah lebih sensitive dan dapat mengeliminasi kesalahan pengerjaan dan pembacaan secara manual.
Seberapa efektif antibody serologi dalam mendeteksi Covid-19?
Hasil pemeriksaan serology sangat tergantung pada fase infeksi dari virus, dan respon dari tubuh dalam membentuk antobodi terhadap virus. Pada awal infeksi antibodi belum dapat terdeteksi yang dapat menyebakan hasil pemeriksaan non-reaktif. Pada pasien dengan immunitas yang rendah antobodi juga dapat tidak terdeteksi, terhadap hal tersebut maka konsultasi dan pemeriksaan fisik terhadap pasien dari seorang dokter sangat dianjurkan.
Hasil pemeriksaan serology antibodi memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Rapid Test dikarenakan proses pemeriksaan sample dilakukan di dalam suatu alat/mesin khusus dan tidak banyak terpengaruh oleh lingkungan luar.
Kondisi pasien dengan kriteria apa saja yang harus melakukan pemeriksaan antibody serologi?
Pemeriksaan ini disarankan bagi seseorang dengan kategori suspek. Namun, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan ini jika merasa memiliki gejala demam, batuk, atau sesak nafas meskipun tidak memiliki riwayat bepergian ke negara/wilayah di Indonesia yang melaporkan transmisi lokal atau ada riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19
Kapan seseorang harus melakukan pemeriksaan antibody serologi?
Pemeriksaan antibody serologi dapat dilakukan pada hari ke 5-7 dari riwayat kontak atau pada hari keberapapun saat ada gejala. Pada hasil non reaktif maka dapat dilakukan pemeriksaan ulang setelah hari ke-7 dari pemeriksaan pertama.
Lakukan hal-hal berikut untuk melindungi diri Anda dari Covid-19:
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi PIC masing-masing cabang Primaya Hospital di bawah ini:
Primaya Hospital Bekasi Barat : Agus 08128258156
Primaya Hospital Bekasi Timur : Arga 081280060086
Primaya Hospital Bekasi Utara : Neni 081292864217
Primaya Hospital Evasari Jakarta : Dayu 0895331597273
Primaya Hospital Tangerang : Dian 082112414688 / Gina 08568660781
Primaya Hospital Betang Pambelum Palangka Raya : Setny 0811527701
Primaya Hospital Makassar : Fikran 081241981376
Primaya Hospital Karawang : Media 08111777811