• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Angioplasty: Kapan Dibutuhkan dan Bagaimana Prosedurnya?

angioplasty

Angioplasty adalah prosedur yang telah menyelamatkan jutaan orang di seluruh dunia yang mengalami serangan jantung akibat penyumbatan pembuluh darah jantung (koroner). Menurut American Heart Association, di Amerika Serikat saja, sebanyak hampir 1 juta prosedur angioplasty dilakukan setiap tahun. Untuk memahami lebih lanjut seputar angioplasty, simak artikel berikut ini.

Mengenal Angioplasty

Angioplasty adalah prosedur medis yang bertujuan membuka pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit, terutama di arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung. Istilah lengkapnya adalah percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA), tapi biasanya hanya disebut angioplasti atau balloon angioplasty.

Prosedur angioplasty dilakukan dengan memasukkan kateter yang berupa selang tipis dan lentur melalui pembuluh darah, biasanya pembuluh darah itu berada di area pangkal paha atau pergelangan tangan. Ujung kateter ini membawa semacam balon kecil yang akan dikembangkan di area yang tersumbat sehingga plak lemak yang menyumbat pembuluh darah bisa “ditekan” ke dinding pembuluh darah sehingga aliran darah lancar kembali.

Angioplasty paling sering digunakan untuk mengatasi penyakit jantung koroner. Angioplasty kadang disertai dengan pemasangan stent berupa tabung logam kecil di dalam pembuluh darah untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka setelah balon diangkat. Stent ini berperan sebagai penyangga pembuluh darah agar tak menyempit atau tersumbat kembali.

Siapa Saja yang Memerlukan Angioplasty

Angioplasty umumnya direkomendasikan bagi pasien yang mengalami penyakit jantung koroner (PJK) dengan gejala seperti:

  • Nyeri dada (angina) yang terjadi saat beraktivitas atau istirahat akibat kurangnya aliran darah ke jantung.
  • Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas, yang lantaran kurangnya oksigen yang mencapai jantung.
  • Serangan jantung, yakni kondisi darurat yang terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti secara tiba-tiba dan menyebabkan kerusakan pada otot jantung.

Angioplasty bisa juga disarankan bagi pasien yang berdasarkan hasil pemeriksaan mengalami gejala atau tanda penyempitan atau penyumbatan yang signifikan pada pembuluh darah koroner.

Kapan Seseorang Memerlukan Angioplasty

Waktu yang tepat untuk menjalani angioplasty bergantung pada kondisi masing-masing pasien. Dalam kasus serangan jantung akut, angioplasti darurat (primary PCI) harus dilakukan secepatnya untuk membuka arteri yang tersumbat dan meminimalkan kerusakan pada otot jantung.

Bagi pasien dengan angina stabil (nyeri dada yang terasa saat beraktivitas), angioplasty dapat dijadwalkan seusai evaluasi menyeluruh dan diskusi dengan dokter. Prosedur ini bisa dipertimbangkan bila gejala tidak mereda dengan pengobatan medis atau jika hasil tes menunjukkan adanya penyempitan signifikan pada arteri koroner.

Baca Juga:  Torsade de Pointes, Gangguan Irama Jantung Yang Perlu Diwaspadai

Manfaat/Tujuan Angioplasty

Tujuan utama angioplasty adalah membuka arteri koroner yang tersumbat atau menyempit sehingga aliran darah ke jantung dapat dipulihkan. Adapun manfaatnya meliputi:

  • Mengurangi hingga menghilangkan gejala nyeri dada atau sesak
  • Mencegah serangan jantung
  • Mempercepat pemulihan fungsi jantung
  • Menjadi alternatif untuk pasien penyakit jantung yang tak bisa menjalani operasi besar

Menurut penelitian di Journal of Vascular Nursing, para pasien mengalami perubahan positif dan negatif setelah angioplasty. Para pasien mengapresiasi prosedur ini yang telah menyelamatkan hidup dan menjadi alarm bagi mereka untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat. Namun ada pula tekanan emosional dan psikologis yang mereka rasakan.

Persiapan Sebelum Menjalani Angioplasty

Sebelum menjalani angioplasty, pasien biasanya akan menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan untuk memastikan mereka adalah kandidat yang tepat untuk prosedur ini. Tahapnya biasanya meliputi:

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien, termasuk soal obat-obatan yang sedang dikonsumsi, adanya alergi, dan kondisi medis lain.
  • Pemeriksaan darah untuk memeriksa fungsi ginjal, kadar gula darah, dan faktor pembekuan darah.
  • Elektrokardiogram (EKG) untuk merekam aktivitas listrik jantung dan mendeteksi adanya kelainan.
  • Angiografi koroner menggunakan sinar-X dan zat kontras untuk memvisualisasikan arteri koroner dan menentukan lokasi serta tingkat keparahan penyempitan atau penyumbatan.
  • Berpuasa beberapa jam sebelum prosedur angioplasti.
  • Penghentian konsumsi obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah, beberapa hari sebelum prosedur.

Prosedur dan Pelaksanaan Angioplasty

Prosedur angioplasty biasanya dilakukan di laboratorium kateterisasi jantung (cath-lab) oleh dokter spesialis jantung atau kardiolog. Berikut ini langkah-langkah angioplasty yang umum:

  • Pasien berbaring di meja pemeriksaan dan area di sekitar lokasi tempat masuknya kateter dibersihkan dan diberi anti-nyeri atau bius local.
  • Dokter memasukkan kateter kecil ke pembuluh darah arteri.
  • Kateter akan diarahkan ke arteri koroner yang tersumbat atau menyempit dengan bantuan panduan sinar-X.
  • Zat kontras dimasukkan melalui kateter untuk memvisualisasikan arteri koroner dan memastikan posisi kateter.
  • Setelah kateter mencapai titik target, balon di ujung kateter akan dikembangkan untuk memperlebar pembuluh darah.
  • Jika diperlukan, stentakan ditempatkan di dalam arteri untuk membantu menjaga pembuluh darah tetap terbuka setelah balon diangkat.
  • Setelah prosedur selesai, balon dan kateter akan dikeluarkan.
  • Luka tusukan ditekan atau ditutup dengan alat penutup khusus selama 4-6 jam.

Seluruh prosedur ini biasanya memakan waktu hingga 1 jam, tergantung kerumitan kasus.

Baca Juga:  Sindrom Brugada: Kelainan Irama Jantung Genetik yang Mengancam Jiwa

Perawatan Pasca Angioplasty

Selesainya prosedur angioplasty akan diikuti perawatan sesudahnya. Langkah perawatan pasca-angioplasti meliputi:

  • Pemantauan secara berkala tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan.
  • Perawatan luka tusukan untuk memastikan tidak ada infeksi atau perdarahan.
  • Penggunaan obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah dan menjaga stent tetap terbuka sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Rehabilitasi jantung yang meliputi latihan fisik untuk membantu pemulihan dan meningkatkan kesehatan jantung.
  • Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara teratur.

Adakah Efek Samping Setelah Angioplasty

Angioplasty terbilang aman dengan manfaat yang jauh lebih besar daripada risikonya. Efek samping yang bisa muncul dalam prosedur ini mencakup:

  • Perdarahan atau memar di lokasi masuknya kateter
  • Reaksi alergi terhadap zat kontras
  • Kerusakan pada pembuluh darah
  • Pembekuan darah di dalam stent yang bisa menyebabkan penyumbatan arteri kembali
  • Infeksi di lokasi masuknya kateter
  • Serangan jantung atau stroke

Angioplasty di Primaya Hospital

Primaya Hospital adalah jaringan rumah sakit terkemuka di Indonesia yang menawarkan layanan angioplasty dengan teknologi canggih dan tim dokter spesialis jantung yang berpengalaman. Ada pula program rehabilitasi jantung yang komprehensif untuk membantu pasien pulih dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Dengan layanan yang berkualitas dan berfokus pada pasien, Primaya Hospital adalah pilihan tepat untuk menjalani angioplasty dan mendapatkan perawatan jantung yang terbaik.

Narasumber:

dr. Sefri Noventi Sofia, Sp. JP, Msi.Med, FIHA

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Primaya Hospital Semarang

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below