• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Gejala Darah Rendah: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Tekanan darah setiap orang tidak boleh terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Namun, dibanding masalah gejala darah rendah, masyarakat relatif lebih memahami problem kesehatan yang terkait dengan tekanan darah tinggi. Faktanya, tekanan darah yang rendah memang relatif tidak membahayakan. Namun ada beberapa hal yang mesti diwaspadai bila memiliki tekanan darah yang rendah ketika diukur padahal sebelumnya normal. Berikut ini artikel berisi penjelasannya.

Mengenal Darah Rendah

Tekanan darah rendah adalah kondisi ketika aliran darah melewati pembuluh darah dengan tekanan yang lebih rendah dari normal. Secara medis, kondisi ini disebut hipotensi. Tekanan darah adalah kekuatan dorongan darah terhadap dinding pembuluh darah ketika dipompa jantung ke seluruh tubuh.

buat jani dokter primaya

Terdapat dua angka dalam hasil pengukuran tekanan darah, yakni sistolik dan diastolik, yang menggunakan satuan milimeter air raksa (mmHg). Angka sistolik menunjukkan tekanan saat jantung berkontraksi dan memompa darah. Sedangkan angka diastolik mengacu pada tekanan saat jantung berelaksasi dan mengisi kembali darah.

Menurut American Heart Association, tekanan darah normal orang dewasa berkisar 120/80 mmHg. Seseorang bisa disebut mengalami tekanan darah rendah alias hipotensi jika angkanya konsisten di bawah 90/60 mmHg.

Dengan tekanan yang normal, darah yang membawa nutrisi dan oksigen bisa lancar mengalir ke semua organ dan jaringan sehingga dapat berfungsi dengan baik. Sedangkan dalam kondisi tekanan darah rendah, organ vital seperti jantung dan otak bisa mengalami gangguan fungsi yang membahayakan jiwa, termasuk stroke dan serangan jantung.

National Heart, Lung, and Bloodย menjelaskan bahwa sebagian orang memiliki tekanan darah rendah yang rendah sepanjang waktu dan itu hal yang normal tanpa gejala berarti. Namun ada juga orang yang tekanan darahnya anjlok secara mendadak atau memiliki tekanan darah rendah yang mungkin berkaitan dengan masalah kesehatan sehingga memerlukan perhatian medis.

Gejala Darah Rendah

Gejala tekanan darah rendah bisa berlainan antara satu individu dan individu lain, tergantung penyebab dan seberapa rendah tekanan itu. Sejumlah gejala yang umum meliputi:

  • Pusing atau kepala terasa ringan
  • Rasa lelah tanpa penyebab yang jelas
  • Tubuh lemas
  • Mual atau ketidaknyamanan di perut
  • Penglihatan berkurang-kunang atau kabur
  • Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
  • Pingsan (sinkop)
  • Kulit tampak pucat dan berkeringat dingin
  • Merasa kehausan
  • Sesak napas
  • Nyeri punggung atau leher
  • Jantung berdebar-debar

Gejala ini dapat muncul tiba-tiba dan dipicu hal-hal tertentu, misalnya berdiri dari posisi duduk atau berbaring, setelah makan, atau ketika berdiri dalam waktu lama.

Baca Juga:  Torsade de Pointes, Gangguan Irama Jantung Yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Darah Rendah

Terdapat sederet faktor yang bisa memicu tekanan darah rendah. Salah satunya masalah dalam sistem saraf otonom, seperti dalam kasus penyakit Parkinson. Penyebab lain termasuk:

  • Dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh yang bisa menurunkan volume darah
  • Kehamilan karena ada perkembangan sirkulasi darah dalam tubuh ibu hamil
  • Diabetes yang bisa memicu kerusakan saraf yang mengatur tekanan darah
  • Perdarahan atau kehilangan darah dalam jumlah signifikan
  • Infeksi berat (sepsis) yang mempengaruhi aliran darah
  • Penyakit jantung yang bisa menyebabkan penurunan tekanan darah, seperti aritmia
  • Reaksi alergi parah (anafilaksis) yang bisa memicu pelebaran pembuluh darah dan anjloknya tekanan darah secara mendadak
  • Perubahan posisi secara tiba-tiba, misalnya dari duduk atau berbaring ke berdiri
  • Efek samping obat tertentu, antara lain diuretik dan beta-blocker

Cara Dokter Mendiagnosis Darah Rendah

Untuk mengukur tekanan darah, ada alat tensimeter yang bisa digunakan secara mandiri. Namun, untuk memastikan diagnosis yang tepat dan menentukan pengobatan yang paling efektif, dibutuhkan pemeriksaan medis lebih lanjut oleh dokter. Metode diagnostik yang biasanya dilakukan dokter mencakup:

  • Pemeriksaan riwayat medis yang meliputi gejala, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi
  • Pemeriksaan fisik, antara lain pengukuran tekanan darah dalam berbagai posisi, yakni duduk, berdiri dan berbaring, untuk melihat apakah ada perubahan yang signifikan
  • Tes darah untuk mengecek kadar gula darah, kadar elektrolit, dan fungsi tiroid yang dapat mempengaruhi tekanan darah
  • Elektrokardiogram (EKG) untuk mendeteksi kelainan irama jantung atau masalah jantung lain yang bisa memicu hipotensi.
  • Tes stres jantung untuk menilai respons jantung terhadap aktivitas fisik yang memicu tekanan pada jantung

Cara Mengatasi Darah Rendah

Tekanan darah rendah yang tak disertai gejala biasanya tak memerlukan penanganan medis. Adapun untuk kasus hipotensi dengan gejala, penanganannya bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Caranya antara lain:

  • Minum lebih banyak air putih untuk mencegah dehidrasi
  • Menambah asupan makanan atau minuman dengan kandungan garam atau sodium, tapi hati-hati jangan sampai berlebihan
  • Menghindari perubahan posisi tiba-tiba, biasanya bergerak secara perlahan ketika hendak bangun dari posisi duduk atau berbaring
  • Mengenakan stoking kompresi pada kaki yang bisa membantu mencegah penumpukan darah di kaki dan meningkatkan aliran darah ke jantung
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Bila pemicu tekanan darah rendah adalah obat-obatan, beri tahu dokter untuk menyesuaikan dosis atau mengganti obat
Baca Juga:  Puasa Ramadan Bermanfaat bagi Kesehatan Jantung, tapi Ada Risikonya

Komplikasi Darah Rendah

Tekanan darah rendah bisa memicu komplikasi serius berupa syok. Gejala syok antara lain:

  • Kebingungan, terutama pada orang yang lebih tua
  • Kulit dingin dan lembap/lengket
  • Kulit memucat
  • Napas pendek dan cepat
  • Detak jantung lemah dan cepat

Ketika terjadi syok, artinya ada gangguan fungsi organ tubuh, termasuk organ vital seperti jantung dan otak, sehingga memerlukan penanganan secepatnya.

Komplikasi lain akibat tekanan darah rendah termasuk:

  • Cedera akibat jatuh lantaran munculnya gejala pusing hingga pingsan
  • Masalah kognitif, seperti gangguan memori dan konsentrasi

Pencegahan Darah Rendah

Terdapat sejumlah cara untuk mencegah tekanan darah rendah, di antaranya:

  • Menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi dan menghindari diet ekstrem
  • Minum setidaknya 8 gelas air sehari agar kebutuhan cairan terpenuhi
  • Berolahraga teratur seperti yoga atau jalan kaki yang bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah
  • Menjauhi minuman beralkohol yang bisa menyebabkan dehidrasi dan menurunkan tekanan darah

Kapan Harus ke Dokter?

Tekanan darah rendah mungkin terlihat sepele, tapi bisa berdampak serius bila diabaikan. Jika mengalami gejala tekanan darah rendah yang mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk sering pingsan, atau ada riwayat penyakit jantung, segera datangi dokter untuk berkonsultasi dan mendapatkan evaluasi serta penanganan yang sesuai.

Narasumber:

dr. Priscillia Sasmita, Sp. JP, FIHA

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Primaya Hospital Hertasning

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below