• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Manfaat Renal Denervation: Apa Saja Manfaatnya

Renal Denervation

Menurut Badan Kesehatan Duniaย (WHO), pada 2023, diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi dan sekitar 46 persen orang dengan hipertensi tak sadar bahwa dirinya memiliki kondisi tersebut. Padahal hipertensi bisa menimbulkan komplikasi serius bila tak terdeteksi dan terkendali. Renal denervationย menjadi salah satu inovasi medis yang bisa menjadi pilihan bagi penderita hipertensi. Artikel ini akan menjabarkan lebih lanjut seputar prosedur yang relatif baru ini.

Mengenal Renal Denervation

Renal denervationย adalah prosedur minimal invasif yang dirancang untuk mengendalikan tekanan darah tinggi yang tak merespons pengobatan konvensional atau hipertensi resisten. Seseorang disebut mengalami hipertensi jika tekanan darah sistolik (ketika jantung memompa) lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik (ketika jantung beristirahat) lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.

buat jani dokter primaya

Renal denervationย bekerja dengan menonaktifkan saraf simpatik ginjal yang berperan dalam regulasi tekanan darah. Energi radiofrekuensi atau ultrasonografi digunakan untuk menghancurkan saraf-saraf yang berada di sekitar arteri ginjal. Prosedur ini baru berkembang pada tahun 2000-an untuk mengatasi hipertensi resisten dan hingga kini terdapat dua sistem renal denervationย yang telah mendapat persetujuan Food and Drug Administration Amerika Serikat.

Menurut American Heart Association, meski masih butuh penelitian lanjutan, terutama dalam hal pemilihan pasien dan efikasi jangka panjang, renal denervation adalah pendekatan terapeutik yang menjanjikan bagi sejumlah pasien dengan hipertensi tak terkendali, khususnya pasien dengan hipertensi resisten atau punya intoleransi terhadap beberapa obat-obatan.

Siapa Saja yang Memerlukan Renal Denervation

Renal denervationย biasanya direkomendasikan kepada pasien dengan kondisi berikut ini:

  • Hipertensi resisten, yaitu kondisi ketika tekanan darah tetap tinggi meskipun telah mengonsumsi tiga atau lebih jenis obat antihipertensi dalam dosis maksimal.
  • Mengalami efek samping yang signifikan dari obat-obatan antihipertensi (intoleransi).
  • Ketidakpatuhan/kesulitan mengonsumsi obat sesuai dengan resep.
  • Memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke dan memerlukan pengendalian tekanan darah yang lebih agresif.

Kapan Seseorang Memerlukan Renal Denervation

Seseorang mungkin memerlukan renal denervationย ketika tekanan darahnya tetap tinggi walau telah menjalani pengobatan medis yang optimal. Umumnya pasien dinilai memenuhi syarat untuk mengikuti prosedur ini setelah dilakukan evaluasi menyeluruh oleh dokter spesialis kardiologi atau nefrologi. Pasien yang telah mencoba berbagai kombinasi obat antihipertensi selama setidaknya enam bulan tanpa hasil yang memuaskan juga dapat mempertimbangkan renal denervationย sebagai pilihan selanjutnya.

Baca Juga:  Insufisiensi Mitral, Salah Satu Penyebab Nyeri Dada dan Jantung Berdebar

Manfaat/Tujuan Renal Denervation

Tujuan utama renal denervation adalah mengendalikan tekanan darah agar terhindar dari berbagai risiko komplikasinya. Menurut studi di jurnal Blood Pressure, efek renal denervation dalam pengelolaan tekanan darah bisa bertahan hingga tiga tahun. Manfaat lainnya meliputi:

  • Mengurangi ketergantungan pada obat antihipertensi yang mesti dikonsumsi untuk mengendalikan tekanan darah
  • Menghasilkan perbaikan yang signifikan dalam kualitas hidup
  • Tidak memerlukan sayatan yang besar
  • Pembuluh darah bisa menjadi lebih elastis dengan meningkatnya fungsi endotel

Persiapan Sebelum Menjalani Renal Denervation

Sebagai prosedur yang relatif baru, renal denervation mensyaratkan pemeriksaan ketat terhadap pasien sebagai persiapan sebelum menjalani prosedur ini. Persiapan itu biasanya mencakup:

  • Evaluasi menyeluruh dan diskusi mengenai kondisi kesehatan
  • Pemeriksaan fungsi ginjal dan pembuluh darah, termasuk pemeriksaan fisik, tes darah, dan pemindaian gambar seperti angiografi atau CT scan
  • Penyesuaian atau penghentian konsumsi obat-obatan tertentu
  • Berpuasa 6-8 jam sebelum prosedur
  • Konsultasi anestesi

Pentingnya untuk memastikan persiapan ini dengan baik demi keamanan dan efektivitas prosedur renal denervation.

Prosedur dan Pelaksanaan Renal Denervation

Renal denervationย biasanya dilakukan di laboratorium kateterisasi atau ruang operasi. Prosedur ini biasanya berlangsung selama 1-2 jam dengan bius lokal. Adapun langkah-langkahnya biasanya meliputi:

  • Anestesi: pasien akan diberikan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit selama prosedur.
  • Pemasangan kateter: kateter dimasukkan melalui arteri di paha dan diarahkan ke arteri ginjal.
  • Penghancuran saraf: menggunakan pancaran energi radiofrekuensi atau ultrasonografi, saraf simpatik di ginjal diintervensi untuk mengurangi aktivitasnya.
  • Pemantauan: setelah prosedur, pasien akan dipantau untuk memastikan tidak ada komplikasi.

Perawatan Pasca Renal Denervation

Seusai prosedur renal denervation, pasien biasanya perlu menjalani rawat inap selama 1 x 24 jam agar kondisinya bisa dipantau dengan lebih cermat. Perawatan selama pemulihan ini mencakup:

  • Observasi 24 jam di rumah sakit
  • Pemantauan tekanan darah rutin
  • Evaluasi fungsi ginjal berkala
  • Penyesuaian dosis obat antihipertensi
  • Kontrol rutin dengan dokter
Baca Juga:  Kardiomiopati Hipertrofi: Salah Satu Penyebab Henti Jantung Mendadak pada Usia Muda

Adakah Efek Samping Setelah Renal Denervation

Sebagaimana prosedur medis pada umumnya, renal denervationย mengandung risiko dan efek samping, meskipun jarang terjadi. Efek samping yang mungkin muncul antara lain:

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di area tempat kateter dimasukkan.
  • Ada risiko kecil kerusakan ginjal, meskipun studi menunjukkan bahwa ini jarang terjadi.
  • Risiko infeksi di lokasi prosedur, tapi dapat diminimalkan dengan teknik sterilisasi yang tepat.

Renal Denervation di Primaya Hospital

Primaya Hospital adalah salah satu fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan renal denervation. Dengan fasilitas modern dan tim medis yang berpengalaman, pasien dapat merasa tenang saat menjalani prosedur ini. Primaya Hospital berkomitmen memberikan perawatan terbaik dan mengikuti protokol internasional dalam melakukan renal denervation.

Narasumber:

dr. Rony M Santoso, Sp. JP(K), FIHA, FAPSC, FESC, FSCAI

Dokter Spesialis jantung dan Pembuluh Darah

Primaya Hospital Tangerang

 

Referensi:

Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below