• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Zero Fluoroscopy Ablation, Ablasi Jantung Tanpa Radiasi

Zero fluoroscopy ablation

Ablasi jantung merupakan prosedur untuk mengatasi aritmia atau gangguan irama jantung. Nah, di antara metode ablasi jantung, ada salah satu yang terbukti aman yaitu berupa zero fluoroscopy ablation.

Kenapa prosedur ini lebih aman dibandingkan dengan metode ablasi jantung lainnya? Yuk simak rincian lengkapnya di bawah ini!

Apa itu Zero Fluoroscopy Ablation?

Teknologi Zero Fluoroscopy Ablationย adalah metode modern untuk mengobati gangguan irama jantung (aritmia) tanpa menggunakan sinar X sama sekali. Jika pada teknik konvensional dokter memerlukan fluoroskopi untuk memandu kateter di dalam jantung, maka dengan teknologi ini digunakan sistem pemetaan tiga dimensi (3D mapping)ย yang canggih sehingga pergerakan kateter dapat terlihat secara real-time, akurat, dan aman.

ย Zero fluoroskopi ablationย sangat sesuai untuk kelompok pasien tertentu yang memerlukan prosedur ablasi dengan paparan radiasi minimal atau bahkan tanpa radiasi sama sekali. Kelompok ini antara lain pasien muda yang berisiko terpapar radiasi dalam jangka panjang, pasien dengan penyakit jantung bawaan yang sering memerlukan tindakan berulang, serta pasien yang memiliki kondisi khusus seperti ibu hamil, di mana keamanan janin harus benar-benar diperhatikan. Selain itu, pendekatan ini juga bermanfaat bagi tenaga medis di ruang kateterisasi karena mengurangi risiko kumulatif paparan radiasi.

Siapa Saja yang Memerlukan?

Mereka yang membutuhkan prosedur ini yaitu pasien aritmia, contohnya fibrilasi atrium, takikardia supraventrikular, flutter atrium, sindrom WPW, aritmia ventrikel dengan kondisi:

  • Wanita hamil sebab keamanan janin terjaga karena prosedur tanpa radiasi
  • Pasien muda atau anak-anak untuk menghindari risiko jangka panjang dari radiasi).
  • Pasien yang memerlukan prosedur berulang (mengurangi akumulasi paparan radiasi).

Kapan Pasien Memerlukan Zero Fluoroscopy Ablation?

Zero fluoroscopy akan dokter pertimbangkan ketika pasien mendapati kondisi seperti berikut:

  • Pasien berisiko tinggi terhadap efek samping radiasi (misalnya hamil, usia muda).
  • Permintaan pasienuntuk menghindari paparan radiasi sama sekali.
  • Dokter memiliki akses terhadap teknologi dan keahlian dalam menggunakan sistem pemetaan 3D.
  • Prosedur sebelumnya menunjukkan kebutuhan untuk pendekatan lebih aman dan presisi.
  • Prosedur dilakukan berulang kali, misalnya pada AFib rekuren.
Baca Juga:  Apakah Penyakit Buerger Menular? Inilah Faktanya!

Manfaat/Tujuan Zero Fluoroscopy Ablation

Tujuan utama dari prosedur ini yaitu untuk beberapa hal berikut:

  • Menghilangkan paparan radiasi sinar-X untuk pasien dan tim medis.
  • Mengurangi risiko jangka panjang kanker akibat radiasi.
  • Presisi tinggi dalam pemetaan lokasi aritmia, berkat sistem elektro-anatomis 3D.
  • Keamanan lebih tinggi, terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak.
  • Efektivitas prosedur tetap tinggi, setara dengan atau bahkan lebih baik dari fluoroskopi konvensional.

Persiapan Sebelum Menjalani Zero Fluoroscopy Ablation

Persiapan tak jauh berbeda dari prosedur ablasi konvensional, di antaranya yaitu:

  • Pemeriksaan diagnostik EKG, holter monitor, ekokardiogram,
  • Uji elektrofisiologi jika diperlukan,
  • Penilaian kondisi jantung oleh spesialis jantung.
  • Penghentian obat-obatan tertentu sesuai instruksi dokter.
  • Puasa 6โ€“8 jam sebelummya.
  • Penandatanganan informed consentyang mencakup prosedur ini.

Prosedur dan Pelaksanaan

Mengacu pada situs National Institutes of Health, bahwa prosedur pelaksanaan dari zero fluoroscopy ablation ini meliputi:

  • Pemberian sedasi ringan atau anestesi lokal.
  • Memasukkan kateter melalui pembuluh darah (biasanya melalui vena femoralis).
  • Posisi kateter dipantau menggunakan sistem pemetaan 3D yang memvisualisasikan jantung secara real-time tanpa sinar-X.
  • Jaringan penyebab aritmia diidentifikasi dan dihancurkan menggunakan energi panas (radiofrekuensi) atau dingin (cryoablation).
  • Tidak ada paparan fluoroskopi sama sekali selama seluruh proses.
  • Waktu prosedur biasanya serupa dengan prosedur konvensional, yaitu 2โ€“4 jam, tergantung kompleksitas kasus.

Perawatan Pasca Zero Fluoroscopy Ablation

Setelah prosedur selesai, maka selanjutnya pasien akan menjalani perawatan seperti halnya berikut ini:

  • Pasien akan menjalani pemantauan pasca prosedur selama beberapa jam.
  • Pemeriksaan tekanan darah dan denyut jantung.
  • Pemeriksaan kondisi area tusukan kateter.
  • Biasanya pasien boleh pulang pada hari yang sama atau esok harinya, tergantung kondisi.
  • Disarankan istirahat beberapa hari dan menghindari aktivitas berat.
  • Obat antiaritmia atau pengencer darah mungkin tetap diberikan sementara.
Baca Juga:  Gejala Darah Rendah: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Adakah Efek Sampingnya?

Walau tanpa radiasi, efek samping tetap bisa terjadi. Contohnya yaitu:

  • Memar, perdarahan di lokasi tusukan kateter.
  • Rasa nyeri ringan di dada atau punggung.
  • Irama jantung abnormal sementara.
  • Kemungkinan kecil aritmia kambuh.
  • Risiko sangat rendah komplikasi seperti stroke atau kerusakan jaringan jantung.

Namun, tidak ada risiko paparan radiasi, yang merupakan keunggulan utama metode ini.

Zero Fluoroscopy Ablation di Primaya Hospital

Anda dapat melakukan zero fluoroscopy ablation di ruang kateterisasi elektrofisiologi jantung di Primaya Hospital. Ruangan ini telah dilengkapi dengan:

  • Sistem pemetaan elektro-anatomis 3D.
  • Perangkat ablasi khusus.
  • Prosedur dilakukan oleh tim medis terlatih dengan protokol ketat tanpa fluoroskopi.
  • Rumah sakit dengan fasilitas ini biasanya adalah pusat jantung tersier.

Dokter yang bertanggung jawab atas hal ini yaitu dokter spesialis jantung. Selain itu, juga didukung oleh tim perawat elektrofisiologi, teknisi sistem pemetaan, dan dokter anestesi bila perlu.

Narasumber:

DR. dr. Sumarni, Sp. JP,Subsp. Ar(K), FIHA

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Subspesialis Aritmia

Primaya Hospital Makassar

 

Referensi:

  • Zero Fluoroscopy Arrhythmias Catheter Ablation. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9095839. Diakses pada 17 Mei 2025.
  • What to Know About Arrhythmia Surgeries. https://www.healthline.com/health/arrhythmia/arrhythmia-surgery. Diakses pada 17 Mei 2025.
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558923/. Diakses pada 17 Mei 2025.
  • Ablation for arrhythmias. https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia/prevention–treatment-of-arrhythmia/ablation-for-arrhythmias. Diakses pada 17 Mei 2025.
  • Arrhythmias: Treatment. https://www.nhlbi.nih.gov/health/arrhythmias/treatment. Diakses pada 17 Mei 2025.
  • Cardiac Ablation Procedures. https://www.healthline.com/health/cardiac-ablation-procedures. Diakses pada 17 Mei 2025.
  • Catheter ย ablation. http://my.clevelandclinic.org/heart/services/tests/procedures/ablation.aspx. Diakses pada 17 Mei 2025.
  • Catheter ablation success rates. http://www.stopafib.org/catheter-ablation/success-rates.cfm. Diakses pada 17 Mei 2025.
  • Cardiac ablation: Overview. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cardiac-ablation/home/ovc-20268855. Diakses pada 17 Mei 2025.
  • Radiofrequency Ablation. https://www.healthline.com/health/radiofrequency-ablation. Diakses pada 17 Mei 2025.
  • Radio-Frequency Ablation Helped 82% of Patients With AFib. https://www.healthline.com/health-news/radio-frequency-ablation-helped-82-of-patients-with-afib-study-finds. Diakses pada 17 Mei 2025
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below