
Gangguan irama jantung merupakan salah satu penyakit jantung yang membutuhkan penanganan segera meski secara umum tak membahayakan. Meski demikian, gejala gangguan irama jantung bisa tak terasa dan berakibat fatal. Bahkan ada risiko kematian mendadak yang disebabkan oleh penyakit jantung ini.
Apa Itu Gangguan Irama Jantung?
Gangguan irama jantung atau aritmia adalah kondisi tidak normalnya irama atau laju detak jantung. Gangguan itu bisa berupa laju detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau ritmenya tidak teratur. Pemicu penyakit jantung ini adalah ย gangguan aliran impuls listrik ke sel-sel jantung miokardium. Jumlah kasus aritmia jantung di Indonesia mencapai jutaan dan jenis yang paling sering ditemukan adalah fibrilasi atrium.
Penyakit aritmia jantung terjadi saat impuls listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak berfungsi dengan benar. Detak jantung yang tak teratur antara lain ditandai dengan rasa berdebar-debar. Kebanyakan gangguan irama jantung tidak berbahaya. Namun bila penyakit jantung ini muncul akibat kondisi jantung yang lemah atau rusak, bisa timbul gejala dan komplikasi yang parah serta memicu kematian.
Dokter mengidentifikasi detak jantung yang normal dengan menghitung berapa kali jantung berdetak setiap menit (bpm) saat rehat. Jumlah detak jantung normal berbeda pada setiap orang. Asosiasi Jantung Amerika (AHA) menyebutkan kisarannya 60-100 bpm.
Kita dapat mengukur detak jantung sendiri dengan merasakan denyut nadi pada bagian tubuh. Lokasi paling baik untuk mengukur detak jantung lewat nadi adalah:
- Pergelangan tangan
- Bagian dalam siku
- Sisi kiri atau kanan leher
- Bagian atas kaki
Jenis-Jenis Gangguan Irama Jantung
Secara umum, penyakit jantung berupa aritmia terdiri atas dua jenis utama, yakni bradikardia dan takikardia. Bradikardia adalah gangguan irama jantung lambat, ditandai dengan jumlah detak jantung kurang dari 60 bpm. Sedangkan takikardia adalah gangguan irama jantung cepat, ditandai dengan jumlah detak jantung lebih dari 100 bpm. Satu jenis lagi adalah ritme detak jantung tak teratur.
Berikut ini jenis gangguan irama jantung lainnya:
1. Fibrilasi atrium
Penyakit jantung fibrilasi atrium adalah keadaan saat serambi atau atrium jantung berdenyut tidak teratur. Dalam kondisi normal, irama detak jantung yang teratur bisa lancar mengalirkan darah dari atrium ke bilik atau ventrikel jantung. Dalam fibrilasi atrium, proses ini terganggu. Fibrilasi atrium hampir selalu dibarengi dengan takikardia.
2. Takikardia ventrikel
Penyakit jantung ini terjadi akibat impuls listrik abnormal dari ventrikel yang menyebabkan laju detak jantung cepat melebihi normal. Orang yang pernah mengalami serangan jantung rentan terkena takikardia ventrikel.
3. Fibrilasi ventrikel
Kondisi ini ditandai dengan gagalnya ventrikel memompa darah secara benar atau tidak adanya darah yang dipompakan keluar dari jantung. Irama jantung sangat sangat cepat, tidak teratur dan tak terkoordinasi.
4. Sindrom QT panjang
Terjadi ketika sistem kelistrikan jantung tidak berfungsi normal. Hal ini bisa memicu ganguan irama jantung lainnya yang mengganggu fungsi pompa jantung
Gejala dan Tanda-tanda
Gejala dan tanda gangguan irama jantung bisa saja tidak dirasakan dan tidak didapatkan pada beberapa orang. Ada kalanya gangguan irama jantung kebetulan didapatkan pada pemeriksaan kesehatan. Gangguan irama jantung dapat menimbulkan komplikasi yang membahayakan, seperti stroke, gagal jantung dan kematian mendadak.
Orang yang mengalami gejala atau tanda-tanda aritmia bisa jadi gangguan jantung belum parah. Tapi sebaliknya, ketika gejala tak terasa, ada kemungkinan aritmia yang dialami sudah parah dan harus segera ditangani. Gangguan irama jantung dapat menimbulkan komplikasi yang membahayakan, seperti stroke dan gagal jantung.
Gejala dan tanda-tanda aritmia tergantung jenisnya. Berikut ini di antaranya:
- Sesak napas
- Dada berdebar-debar
- Pusing
- Nyeri dada
- Pingsan
- Banyak berkeringat
- Kebingungan
Cara Pengobatan
Seperti penyakit jantung lain, ada beberapa cara pengobatan gangguan irama jantung. Dokter akan menentukan cara pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang dialami pasien, terutama setelah mengetahui jenis aritmia yang diderita. Salah satu cara menegakkan diagnosis aritmia adalah dengan ekokardiogram dan elektrokardiogram. Cara lainnya adalah uji beban jantung lewat latihan fisik, misalnya dengan berjalan di treadmill.
Prosedur pengobatan aritmia meliputi:
- Pemasangan alat pacu jantung untuk membantu mengendalikan irama jantung
- Obat-obatan untukย mengurangi episode terjadinya gangguan irama jantung
- Kardioversi bertujuan mengembalikan irama jantung kembali normal dengan menggunakan kejutan listrik dan atau obat-obatan
- Pemasangan defibrilator implan untuk memonitor gangguan irama jantung dan membantu menormalkan detak jantung ketika terdeteksi adanya gangguan
Adapun pengobatan yang kerap dilakukan untuk mengatasi penyakit jantung ini adalah terapi ablasi. Prosedurnya menggunakan kateter perkutan/dibawah kulit yang ditujukan ke jantung. Dengan bantuan kateter ini, dokter jantung akan me-ablasi jaringan yang menimbulkan gangguan irama jantung untuk memulihkan kondisi pasien.
Ditinjau oleh:
dr. Faizal Pamewa,Sp.JP
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Referensi:
https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia
https://www.health.harvard.edu/a_to_z/cardiac-arrhythmias-a-to-z