
Di tengah kesibukan yang padat, banyak orang memilih mengorbankan waktu tidur atau menunda waktu tidur hingga begadang pada malam hari demi kesenangan pribadi atau hal lain yang tak bisa dilakukan saat siang. Namun kebiasaan yang dikenal sebagai revenge bedtime procrastinationย ini dapat membawa dampak serius bagi kesehatan fisik dan mental. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam fenomena ini serta bahaya yang mengintai di balik kebiasaan begadang.
Apa Itu Revenge Bedtime Procrastination?
Revenge bedtime procrastinationย adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena ketika seseorang menunda waktu tidur sebagai bentuk balas dendam atas kesibukan yang menguras waktu dan energi sepanjang hari. Hal ini sering terjadi pada individu yang merasa tidak memiliki cukup waktu untuk diri sendiri di siang hari akibat tuntutan pekerjaan atau sekolah. Waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur saat malam justru dimanfaatkan buat mencari hiburan atau menyenangkan diri sendiri karena tak sempat melakukannya saat siang.
Istilah bedtime procrastinationย pertama kali dicetuskan dalam riset di Frontiers in Psychology. ย Definisinya kurang-lebih:
- Waktu tidur tertunda secara aktif
- Tidak ada alasan yang valid untuk begadang
- Ada kesadaran bahwa menunda waktu tidur dapat berdampak negatif
Adapun revenge bedtime procrastinationย merupakan istilah yang lebih baru. Menurut WebMD, istilah ini berasal dari ungkapan berbahasa Cina, bร ofรนxรฌng รกoyรจ, yang viral di media sosial dan bisa diartikan sebagai โbalas dendam dengan begadangโ. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Psikologi Perseptual, fenomena ini mencerminkan keinginan untuk mendapatkan kembali waktu yang hilang.
Orang-orang yang melakukan revenge bedtime procrastinationย sebenarnya tahu bahwa mereka lelah dan butuh tidur, tapi merasa berhak mendapatkan waktu untuk diri sendiri setelah seharian penuh beraktivitas. Waktu sebelum tidur dianggap sebagai satu-satunya momen ketika mereka bisa melakukan apa pun yang diinginkan. Jadi, meskipun mata sudah mengantuk dan tubuh mengirim sinyal agar istirahat, keinginan menikmati me timeย ini lebih kuat sehingga mendorong mereka untuk begadang.
Perlu digarisbawahi bahwa revenge bedtime procrastinationย berbeda dengan insomnia atau gangguan tidur lain yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk tidur meski ingin tidur. Orang yang melakukan revenge bedtime procrastinationย secara sadar memilih menunda tidur.
Akar Masalah Revenge Bedtime Procrastination
Dorongan untuk melakukan revenge bedtime procrastinationย tidak muncul begitu saja. Ada beberapa faktor psikologis dan sosial yang mendasarinya, seperti:
- Kurangnya kontrol dan waktu luang di siang hari akibat kesibukan atau dominasi pekerjaan, tugas, tanggung jawab, atau ekspektasi orang lain
- Stres dan tekanan yang tinggi serta jam kerja yang panjang
- Kegagalan regulasi diri (self-regulation) atau ketidakmampuan mengendalikan dorongan melakukan aktivitas yang tak sejalan dengan niat sebelumnya
- Kaburnya batas antara kehidupan pribadi dan profesional, terutama bagi yang bekerja dari rumah (work from home)
- Keinginan untuk terus terhubung dan tidak ketinggalan tren di media sosial (fear of missing out/FOMO)
Bahaya Revenge Bedtime Procrastination
Walau revenge bedtime procrastinationย menyenangkan dan bagaikan berkah setelah hari yang panjang dan melelahkan, kebiasaan begadang ini bisa mendatangkan konsekuensi serius bagi kesehatan fisik dan mental baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Dampak Fisik
- Penurunan sistem kekebalan tubuh karena kurang tidur
- Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
- Gangguan metabolisme dan peningkatan berat badan (obesitas)
- Penurunan fungsi kognitif, termasuk kemampuan konsentrasi, kewaspadaan, pemecahan masalah, kreativitas, dan daya ingat
- Microsleep, yaitu tertidur selama beberapa detik tanpa menyadarinya, yang sangat berbahaya jika sedang mengemudi atau mengoperasikan mesin
- Masalah kulit dan penuaan dini lantaran tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres kortisol yang mempengaruhi kesehatan kulit
- Gangguan hormonal lain, termasuk hormon untuk perbaikan sel dan jaringan
Dampak Mental dan Psikologis
- Peningkatan stres, kecemasan, dan risiko depresi
- Penurunan kemampuan mengelola emosi
- Penurunan motivasi dan semangat karena kelelahan kronis akibat begadang
ย Solusi Revenge Bedtime Procrastination
Penelitian di Jurnal Psikologi Perseptualย tentang revenge bedtime procrastinationย (RBP) mendapati terapi self-loveย atau mencintai diri sendiri bisa menurunkan tingkat RBP pada subjek yang diteliti. Terapi perilaku kognitif ini melibatkan aktivitas untuk menerima diri sendiri, menghargai kebutuhan diri, dan menetapkan batasan yang sehat.
Hal ini mengindikasikan RBP bukan sekadar kebiasaan buruk, tapi juga terkait dengan aspek psikologis yang lebih dalam, seperti kebutuhan akan penghargaan diri dan waktu personal. Maka terapi mindfulnessย dan teknik relaksasi seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, atau yoga bisa membantu.
Selain itu, penting untuk menciptakan rutinitas tidur yang baik secara konsisten, antara lain:
- Jadwalkan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk saat akhir pekan
- Lakukan aktivitas yang menenangkan sekitar 30 menit hingga 1 jam sebelum tidur, seperti membaca buku (fisik, bukan di gawai), meditasi, peregangan ringan, atau mendengarkan musik lembut
- Hindari gawai setidaknya satu jam sebelum tidur karena cahaya biru dari layar ponsel, tablet, atau laptop dapat menekan produksi melatonin, hormon yang membuat mengantuk
- Hindari minuman berkafein (kopi, teh, soda) dan alkohol beberapa jam sebelum tidur karena dapat mengganggu kualitas tidur
- Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman, misalnya dengan menggelapkan ruangan dan menyalakan penyejuk udara
Revenge bedtime procrastinationย memang terasa sebagai solusi untuk mendapatkan me timeย yang hilang sepanjang hari. Namun kebiasaan ini justru mengorbankan salah satu pilar terpenting bagi kesehatan kita, yakni tidur. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor jika terjebak dalam siklus RBP. Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan memberikan strategi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan.
Narasumber:
dr. Endang Septinigsih, Sp. KJ
Spesialis Kedokteran Jiwa
Primaya Hospital Semarang
Referensi:
- Revenge Bedtime Procrastination: A Self-Love Phenomenon or Revenge Against Yourself?. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual/article/view/10229/pdf. Diakses 24 Mei 2025
- What Behaviors Are Associated With Bedtime Procrastination?. https://www.sleepfoundation.org/sleep-hygiene/revenge-bedtime-procrastination. Diakses 24 Mei 2025
- What Is Revenge Bedtime Procrastination?. https://www.webmd.com/sleep-disorders/revenge-bedtime-procrastination. Diakses 24 Mei 2025
- Bedtime procrastination: introducing a new area of procrastination. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4062817/. Diakses 24 Mei 2025
- Correlation of Revenge Bedtime Procrastination with Academic Performance in Undergraduate Students of Medical Sciences: An Online Cross-sectional Study. https://gjmpbu.org/correlation-of-revenge-bedtime-procrastination-with-academic-performance-in-undergraduate-students-of-medical-sciences-an-online-cross-sectional-study/. Diakses 24 Mei 2025
- An Exploratory Study on Sleep Procrastination: Bedtime vs. While-in-Bed Procrastination. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7460337/. Diakses 24 Mei 2025
- Bedtime procrastination: introducing a new area of procrastination. https://www.frontiersin.org/journals/psychology/articles/10.3389/fpsyg.2014.00611/full. Diakses 24 Mei 2025