• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Artroskopi

Artroskopi Arthroscopy

Berkat perkembangan teknologi, prosedur bedah di bidang ortopedi kini tak selalu harus berupa bedah terbuka. Kini ada pilihan prosedur bedah minimal invasif yang memerlukan waktu pemulihan lebih singkat dengan risiko lebih rendah. Artroskopi adalah salah satu contoh prosedur ini yang digunakan untuk masalah persendian.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Artroskopi

Artroskopi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mendiagnosis atau mengatasi gangguan pada sendi tubuh, antara lain bahu, lutut, pergelangan kaki/tangan, dan siku. Awalnya prosedur ini terutama digunakan sebagai bagian dari perencanaan standar bedah terbuka. Namun, dengan peralatan baru dan metode pembedahan yang lebih maju, banyak kondisi yang bisa diatasi dengan Artroskopi.

Artroskopi menggunakan alat yang disebut arthroscope berupa tabung kecil dengan kamera dan sumber cahaya pada ujungnya. Alat ini dimasukkan dengan sayatan kecil pada kulit. Dengan alat tersebut, dokter dapat mengobservasi sendi di dalam tubuh tanpa perlu membuat sayatan besar pada kulit dan jaringan lunak lain.

Peralatan lain yang juga berukuran kecil dapat turut dimasukkan untuk melakukan berbagai tindakan untuk mengobati atau memperbaiki kerusakan pada sendi dan jaringan di sekitarnya. HealthDirect menjelaskan, Artroskopi sering digunakan ketika ada masalah pada sendi pergelangan kaki/tangan, panggul, bahu, siku, dan terutama lutut.

 

Siapa Saja yang Memerlukan Artroskopi

Dokter mungkin menilai seseorang memerlukan arthroscopy ketika ada tanda dan gejala yang berkaitan dengan masalah pada sendi. Prosedur ini lazim dilakukan untuk pasien dengan kondisi berikut ini:

  • Peradangan, misalnya sinovitis, yakni kondisi peradangan pada jaringan di sekitar lutut, pergelangan tangan/kaki, siku, dan bahu.
  • Cedera kronis atau akut, termasuk:
  • Robekan manset rotator
  • Dislokasi berulang pada bahu
  • Patah tulang
  • Robekan tulang rawan di lutut
  • Aus atau cedera pada bantalan tulang rawan di lutut
  • Robekan tendon
  • Sindrom terowongan karpal pada pergelangan tangan
  • Robekan ligamen anterior cruciate (ACL)
  • Kendurnya tulang dan/atau tulang rawan di bahu, siku, lutut, atau pergelangan tangan/kaki
  • Beberapa jenis peradangan pada bagian sendi, seperti sinovitis, osteoartritis, dan artritis reumatoid

 

Kapan Seseorang Memerlukan Artroskopi

Dokter bisa merekomendasikan arthroscopy ketika pasien mengalami cedera lutut, siku, bahu, pergelangan kaki/tangan, atau panggul. Begitu juga bila pasien merasakan nyeri yang bersumber dari persendian baik yang baru muncul ataupun sudah lama dialami. Dalam hal ini, dokter akan melakukan prosedur arthroscopy untuk mengobservasi dan menegakkan diagnosis.

Selain membuat diagnosis, dokter dapat melakukan arthroscopy untuk menangani berbagai masalah sendi yang tak dapat diatasi dengan obat-obatan atau prosedur lain. Ketika gejala nyeri tak kunjung mereda setelah menjalani pengobatan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, dokter bisa merekomendasikan prosedur ini.

 

Manfaat/Tujuan

Dokter kadang tak bisa menyimpulkan apa gangguan pada sendi berdasarkan hasil pemeriksaan fisik ataupun tes pencitraan. Maka dalam hal ini arthroscopy dimanfaatkan untuk membantu menegakkan diagnosis dan menentukan langkah penanganan selanjutnya.

Arthroscopy juga dapat menjadi prosedur utama untuk mengatasi masalah sendi yang memberikan manfaat seperti meredakan gejala nyeri dan memulihkan fungsi persendian sehingga pasien bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan leluasa.

Selain itu, sebagai tindakan minimal invasif, manfaat Artroskopi mencakup:

  • Sayatan lebih kecil
  • Trauma pada jaringan lunak lebih minimal
  • Luka bekas operasi lebih ringan
  • Masa pemulihan lebih cepat
  • Risiko infeksi lebih kecil

 

Persiapan Sebelum Menjalani Artroskopi

Guna mendapatkan hasil maksimal dan membantu memastikan proses Artroskopi berjalan lancar, pasien perlu menyiapkan diri sebaik mungkin. Persiapan umum sebelum menjalani arthroscopy meliputi:

  • Berkonsultasi dengan dokter bedah ortopedi untuk mendiskusikan manfaat, risiko, dan prosedur arthroscopy
  • Menjalani pemeriksaan fisik, tes darah, dan analisis urine untuk mendeteksi masalah yang mungkin ada
  • Mendiskusikan obat-obatan yang sedang dikonsumsi untuk mengetahui apakah ada obat yang perlu dihentikan atau disesuaikan konsumsinya sebelum operasi
  • Berpuasa selama setidaknya 8 jam sebelum operasi

 

Prosedur dan Pelaksanaan

Tindakan Artroskopi berlangsung di ruang operasi di bawah anestesi baik umum maupun lokal. Secara umum, prosedur arthroscopy meliputi:

  • Pemberian anestesi
  • Dokter membuat satu sayatan kecil pada kulit
  • Arthroscope dimasukkan lewat salah satu sayatan
  • Sumber cahaya di ujung arthroscope difungsikan untuk menerangi sendi yang ditargetkan
  • Dokter mengobservasi kondisi sendi yang tampak pada layar komputer yang terhubung dengan arthroscope
  • Bila mendapati masalah, dokter membuat sayatan lain untuk memasukkan beberapa instrumen kecil lain untuk melakukan tindakan korektif, seperti mengangkat fragmen tulang yang rusak dan memperbaiki tendon atau ligamen
  • Peralatan dikeluarkan dan sayatan ditutup dengan jahitan dan perban

 

Perawatan Pasca Artroskopi

Seusai arthroscopy, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan untuk menjalani pemantauan dan memastikan pengaruh anestesi sudah hilang. Biasanya pasien bisa pulang pada hari yang sama, tapi mungkin memerlukan rawat inap satu malam. Tim medis akan memberikan instruksi dan panduan perawatan pasca arthroscopy di rumah, termasuk cara mengganti perban dan perawatan luka bekas sayatan.

Dokter akan memberikan obat pereda nyeri untuk mengatasi nyeri dan ketidaknyamanan dari sendi yang terpengaruh.  Pasien disarankan menghindari aktivitas fisik yang berat selama masa pemulihan. Untuk membantu menguatkan otot, mengurangi kekakuan, dan meningkatkan rentang gerakan, pasien mungkin memerlukan fisioterapi sesuai dengan petunjuk dokter. Dokter juga akan memberitahukan kapan pasien perlu datang untuk mengevaluasi hasil operasi dan kondisi pasien.

 

Adakah Efek Samping Setelah Artroskopi

Efek samping yang umum dialami pasien setelah arthroscopy meliputi:

  • Nyeri dan bengkak di sekitar area operasi yang akan mereda dalam beberapa hari hingga minggu kemudian
  • Perdarahan di bawah kulit yang menambah rasa nyeri dan pembengkakan
  • Fleksibilitas sendi berkurang
  • Reaksi alergi terhadap anestesi berupa ruam atau gatal-gatal di kulit
  • Mati rasa atau kesemutan yang akan mereda seiring dengan waktu

 

Artroskopi di Primaya Hospital

Artroskopi merupakan prosedur medis yang memerlukan keahlian dokter dan peralatan yang memadai untuk mencapai hasil maksimal. Primaya Hospital memiliki standar pelayanan yang dibutuhkan untuk melakukan prosedur ini baik untuk tujuan diagnostik maupun tindakan pengobatan.

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below