Penyakit arteri atau jantung koroner masih menjadi momok terhadap kesehatan masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ada berbagai macam cara mengatasi penyakit ini, tergantung tingkat keparahan dan kondisi pasien. Salah satunya adalah percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) yang merupakan prosedur umum bagi pasien jantung koroner.
Mengenal Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA)
Percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) adalah prosedur nonbedah untuk mengatasi penyakit jantung koroner dengan cara melebarkan pembuluh darah yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. Penyakit arteri koroner terjadi ketika ada timbunan plak yang terdiri atas lemak, kalsium, dan zat lain pada dinding pembuluh darah koroner. Akibatnya, pembuluh darah menyempit dan aliran darah ke jantung menjadi terbatas.
Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gejala, terutama nyeri dada atau angina. Dengan metode PTCA, aliran darah ke jantung akan meningkat dan meredakan gejala tersebut sekaligus meminimalkan risiko serangan jantung yang bisa berakibat fatal.
Nama lain percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) adalah intervensi koroner perkutan. Prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis jantung atau kardiolog di laboratorium kardiologi dengan peralatan khusus. Peralatan yang digunakan antara lain kateter yang dilengkapi balon kecil pada ujungnya. PTCA bisa dilakukan bersamaan dengan pemasangan stent untuk kondisi tertentu.
Seperti dijelaskan MedlinePlus, percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) termasuk minimal invasif, yakni tak melibatkan penggunaan pisau bedah untuk membuat sayatan layaknya operasi besar. Karena itu, risikonya lebih kecil dan masa pemulihan pasien pun lebih singkat.
Siapa Saja yang Memerlukan PTCA?
Dokter spesialis jantung bisa merekomendasikan percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) bagi pasien penyakit jantung koroner atau kondisi yang berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah, seperti:
- Pasien dengan angina stabil, yakni nyeri atau tekanan pada dada yang dialami secara teratur, umumnya selama melakukan aktivitas fisik.
- Pasien dengan angina tidak stabil, yaitu nyeri dada yang lebih sering dirasakan serta lebih berat dan bisa terjadi bahkan ketika sedang beristirahat.
- Serangan jantung akut akibat sumbatan pada arteri koroner
- Pasien yang mengalami restenosis atau penyempitan pembuluh darah di tempat yang sama atau di sekitarnya setelah sebelumnya pernah menjalani PTCA
- Pasien penyakit jantung koroner dengan komplikasi medis lain sehingga tak memungkinkan bila dilakukan operasi jantung terbuka
Kapan Seseorang Memerlukan PTCA?
Dokter perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh dulu terhadap kondisi pasien untuk menentukan apakah ia memerlukan percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA). Pada umumnya, dokter akan merekomendasikan prosedur ini jika kondisi pasien tak kunjung membaik dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Selain itu, seseorang mungkin memerlukan percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) bila gejalanya memburuk, misalnya nyeri dada makin sering terasa dan mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan. PTCA juga bisa menjadi pilihan dalam situasi darurat tatkala pasien mengalami angina tidak stabil guna mencegah risiko serangan jantung.
Manfaat/Tujuan
Percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) menawarkan sejumlah manfaat/tujuan yang signifikan dalam perawatan pasien penyakit jantung koroner. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Meningkatkan aliran darah ke jantung dengan cara membuka pembuluh darah yang menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke jantung kembali lancar
- Mengurangi nyeri dada yang terjadi akibat penumpukan plak di pembuluh darah koroner
- Mencegah komplikasi serius penyakit jantung koroner, terutama serangan jantung yang bisa dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung dan mengancam jiwa
- Memperbaiki fungsi jantung yang sebelumnya terganggu akibat kurangnya suplai darah yang kaya oksigen karena penyumbatan pembuluh darah
- Menghindari kondisi yang membutuhkan operasi jantung terbuka yang lebih berisiko bagi pasien
- Mencegah ketergantungan pada obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengendalikan gejala penyakit jantung koroner
Persiapan Sebelum Menjalani PTCA
Dokter atau perawat akan menginformasikan apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA). Pasien harus berkonsultasi dulu dengan dokter untuk memastikan prosedur tersebut adalah pilihan yang tepat.
Dokter akan meminta pasien menjalani tes diagnostik seperti elektrokardiogram (EKG), tes darah, sinar-X dada, atau tes stres jantung. Biasanya pasien juga diminta berpuasa selama 6-8 jam serta tidak merokok beberapa pekan sebelum prosedur berlangsung.
Yang juga penting adalah pasien perlu menyiapkan kondisi psikologis untuk menjalani prosedur ini. Dalam sesi konsultasi, pasien bisa mendiskusikan kekhawatiran atau ketakutan yang dialami. Dokter dan tim medis akan memberikan pemahaman yang dibutuhkan agar prosedur bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.
Prosedur dan Pelaksanaan
Prosedur percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) lebih sederhana ketimbang operasi atau bedah terbuka. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Pasien dibimbing menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan, termasuk pemantauan aktivitas jantung dengan elektrokardiogram, untuk memastikan kesiapannya
- Bila sudah siap, pasien akan diberi anestesi atau bius lokal di area kulit yang akan menjadi titik akses masuknya kateter, biasanya pada paha atau pergelangan tangan
- Begitu efek anestesi sudah berjalan, dokter akan memasukkan kateter ke pembuluh darah di titik akses
- Kateter diarahkan ke pembuluh darah koroner yang mengalami penyempitan atau penyumbatan dengan fluoroskopi, yakni pemeriksaan sinar-X yang bisa menghasilkan gambar aliran darah dan pembuluh darah pada saat itu juga
- Setelah kateter sampai di lokasi arteri yang bermasalah, dokter menyuntikkan cairan kontras lewat kateter untuk melihat tingkat keparahan kondisi penyempitan
- Dilakukan angioplasti, yakni peniupan balon kecil di ujung kateter di lokasi penyempitan agar arteri melebar dan mendorong plak sehingga aliran darah ke jantung meningkat
- Bila perlu, dokter bisa memasang stent untuk menjaga arteri tetap terbuka dan mencegah penyempitan kembali
- Seusai prosedur, kateter ditarik keluar dan titik akses ditutup dengan jahitan
Perawatan Pasca Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA)
Ini tahap yang amat penting untuk memulihkan kondisi pasien seusai percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA). Pasien akan menjalani perawatan dan pemantauan kondisi di ruang pemulihan setelah menjalani prosedur tersebut. Dokter atau tim medis akan memasang elektrokardiogram untuk memantau aktivitas jantung serta mengukur tekanan darah secara berkala guna memastikan tak ada masalah.
Setelah kondisi dinyatakan stabil, pasien bisa menjalani perawatan selanjutnya sesuai dengan instruksi dokter. Pasien akan diberi panduan pemulihan seperti bagaimana menjaga area masuknya kateter agar tetap bersih serta mengurangi risiko infeksi atau perdarahan, termasuk menghindari atau membatasi aktivitas fisik berat selama beberapa hari sampai beberapa minggu ke depan.
Selain itu, dokter akan meminta pasien menjalani gaya hidup sehat dengan menghindari makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh serta membatasi konsumsi garam serta rajin berolahraga dan menghindari rokok. Dokter juga bisa meresepkan obat-obatan untuk membantu mengurangi peradangan dan mencegah pembekuan darah serta menjaga fungsi jantung.
Adakah Efek Samping Setelah PTCA
Walau termasuk prosedur nonbedah terbuka, percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) tetap membawa risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan, seperti:
- Perdarahan, nyeri, atau memar di titik akses kateter
- Aliran darah tidak normal di pembuluh darah koroner, tapi kondisi ini biasanya bisa membaik sendiri dan tak membahayakan
- Reaksi alergi terhadap bahan kontras
- Pembekuan darah bila terjadi kerusakan pada dinding arteri
- Infeksi pada titik akses kateter atau di dalam pembuluh darah
Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) di Primaya Hospital
Percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) adalah prosedur yang umum dan terbukti ampuh untuk mengatasi penyakit arteri koroner. Primaya Hospital memiliki tim medis yang berpengalaman dan peralatan berteknologi maju untuk melakukan prosedur ini dengan aman dan nyaman guna membantu penyembuhan dan peningkatan kualitas hidup pasien.