• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Ciri-Ciri Alergi Mata dan Cara Penanganannya secara Efektif

Alergi mata

Pernahkah Anda mengalami mata merah, gatalย dan berair setelah berada di lingkungan terbuka? Jika ya, maka bisa jadi Anda mengidap alergi mata. Ini terjadi ketika Anda melewati lingkungan yang banyak terdapat serbuk sari bunga atau pun debu berterbanganย dan bahan allergen lainnya seperti debris pada lingkungan pabrik.

Tapi, apakah kondisi ini bisa dicegah atau di obati agar tidak kambuh lagi? Yuk cari tahu rincian lengkapnya di bawah ini!

buat jani dokter primaya

Apa itu Alergi Mata?

Alergi mata yaitu kondisi saat mata mengalami reaksi alergi terhadap zat alergen. Contoh alergen tersebut meliputi serbuk sari, debu, bulu hewanย dan kapas pada pabrik boneka atau konveksi. Dalam dunia medis, juga dikenal sebagai konjungtivitis alergi.

Kondisi ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh salah dalam menganggap alergen sebagai zat ancaman. Akibatnya, tubuh akan melepaskan zat kimia seperti histamin yang memicu peradangan, mata berair, kemerahan, gatal, dan gejala lainnya di mata.

Pada orang normal, kondisi ini sejatinya tak menimbulkan masalah tertentu. Namun bagi penderita alergi, sistem imun salah dalam mengidientifikasi alergi sebagai zat berbahaya. Denganย begitu, histamin keluar dan akhirnya menimbulkan gejala seperti di atas.

 

Nama Alergi Mata (Konjungtivitis Alergi)
Gejalaย Utama Mataย berair,ย gatal,ย perih
Dokterย Spesialis Dokterย spesialisย mata
Penyebabย Utama Paparanย terhadapย alergen
Diagnosis Wawancaraย medis,ย pemeriksaanย fisik,ย danย tesย alergi,ย tesย darah
Faktorย Risiko Riwayatย alergiย keluarga,ย lingkungan,ย paparanย bahan
Pengobatan Tetesย mataย antihistamin
Pencegahan Mengurangiย paparanย alergen
Komplikasi Sindromย mataย kering,ย infeksiย sekunder

Penyebab

Mengutip dari Healthline, bahwa alergi mata disebabkan oleh reaksi imun tubuh terhadap alergen. Perlu Anda ketahui, bahwa mata kita yang di seliputi membran tipis bernama konjungtiva ini akan mengalami iritasi dan peradangan ketika ada zat alergen yang mengenainya. Nah, alergen tersebut meliputi:

  • Serbuk sari tanaman (alergi musiman).
  • Debu rumah.
  • Bulu atau ketombe hewan peliharaan.
  • Spora jamur.
  • Asap, parfum, atau produk kosmetik.
  • Pengawet dalam tetes mata atau lensa kontak.
  • Debris kapas

Gejala

Gejala khas dari alergi mata bisa muncul di salah satu atau kedua mata yang meliputi berikut ini:

  • Gatal intens pada mata.
  • Kemerahan (mata terlihat merah muda atau merah terang).
  • Mata berair secara berlebihan.
  • Mata bengkak.
  • Sensasi terbakar atau perih.
  • Perasaan adanya benda asing dalam mata.
  • Mata lengket saat bangun tidur, tapi tidak disertai nanah seperti pada infeksi.
  • Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia).
  • Sering bersin atau mengalami gejala alergi lain seperti pilek.
Baca Juga:  Penyakit Crohn's: Gangguan Pencernaan? Waspada Crohn's Disease

Cara Dokter Mendiagnosis

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan melakukan anamnesis dan juga pemeriksaan fisik. Jika diperlukan, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yang berupa:

  • Tes alergi kulit. Untuk mengidentifikasi alergen penyebab.
  • Tes darah (IgE spesifik). Untuk melihat reaksi imun terhadap alergen tertentu.
  • Pemeriksaan slit lamp. Untuk melihat peradangan pada konjungtiva dan kornea.
  • Eksklusi infeksi. Untuk memastikan bukan konjungtivitis karena bakteri atau virus.

Pencegahan

Untuk mencegah Anda agar tidak sampai terkena kondisi ini, maka bisa dengan cara:

  • Hindari alergen yang diketahui menjadi pemicu.
  • Gunakan filter udara dan jaga kebersihan rumah.
  • Selalu tutup pintu/jendela saat puncak musim serbuk sari.
  • Jangan mengucek mata, karena memperburuk iritasi.
  • Ganti lensa kontak secara teratur, jika digunakan.Sesuai aturan yang tertera.
  • Mandilah setelah beraktivitas luar ruangan, agar alergen tidak menempel pada tubuh dan rambut.

Pengobatan

Pengobatan alergi mata bertujuan untuk meredakan gejala. Penderita kondisi ini umumnya akan selalu mengalami hal serupa jika mereka terkena paparan alergen. Berikut beberapa pengobatannya:

Tetes Mata Antihistamin

Berguna untuk mnnghambat kerja histamin dan meredakan gatal serta kemerahan secara cepat dan cukup efektif. Contoh: olopatadine, ketotifen.

Obat Dekongestan Mata

Mengurangi kemerahan dengan menyempitkan pembuluh darah. Namun obat ini tidak boleh digunakan jangka panjang karena efek sampingnya.

Kortikosteroid Topikal

Digunakan pada kasus berat dan hanya boleh Anda gunakan apabila dalam pengawasan dokter. Jika digunakan dalam jangka panjang, ada risiko tekanan bola mata naik sehingga menimbulkan katarak.

Baca Juga:  Manfaat Vaksin Influenza untuk Anak dan Efek Sampingnya

Stabilisator Sel Mast

Mencegah pelepasan histamin pada tubuh. Umumnya digunakan sebelum musim alergi karena efek nya yang tidak langsung.

Obat Oral Antihistamin

Mengatasi gejala sistemik klhususnya bila disertai dengan bersin dan juga pilek. Namun bisa menyebabkan mata kering. Sebagian obat ini tersedia tanpa resep di apotek.

Imunoterapi (Suntik Alergi)

Diberikan jika alergi sangat berat dan tidak efektif hanya dengan obat tetes maupun obat oral seperti di atas.

Komplikasi

Meski alergi mata biasanya tidak berbahaya, komplikasi bisa terjadi jika tidak ditangani. Contohnya:

  • Infeksi sekunder akibat sering mengucek mata.
  • Keratitis alergi (peradangan kornea).
  • Penglihatan kabur sementara.
  • Sindrom mata kering kronis.
  • Konjungtivitis vernal atau atopik. Varian alergi berat, bisa merusak penglihatan bila dibiarkan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter spesialis mata jika gejala tidak membaik dalm beberapa hari meski sudah diobati. Apalagi, jika mengalami kondisi berikut:

  • Mata sakit, perih, dan juga penglihatan bermasalah.
  • Keluaran cairan mata kental (kemungkinan infeksi).
  • Kelopak mata sangat bengkak dan tidak bisa dibuka.
  • Iritasi parah setelah pengobatan.
  • Gejala kambuh terus-menerus meskipun sudah menghindari alergen.

 

Narasumber:

dr. Irma Andriany, Sp. M

Spesialis Mata

Primaya Hospital Karawang

 

Referensi:

  • Eye Allergies. https://www.healthline.com/health/allergies/eye-allergies#What-are-eye-allergies. Diakses pada 30 April 2025.
  • What are eye allergies? https://www.aao.org/eye-health/diseases/allergies. Diakses pada 30 April 2025.
  • Conjunctivitis (pink eye). https://www.cdc.gov/conjunctivitis/about/causes.html. Diakses pada 30 April 2025.
  • Eye allergy. https://acaai.org/allergies/types/eye-allergy. Diakses pada 30 April 2025.
  • Pink eye (conjunctivitis). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pink-eye/symptoms-causes/syc-20376355. Diakses pada 30 April 2025.
  • Eye allergy. https://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/allergies/eye-allergy . Diakses pada 30 April 2025.
  • https://www.winchesterhospital.org/health-library/article?id=38328. Diakses pada 30 April 2025.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Select an available coupon below