
Nyeri dada dan serangan jantung memang seringkali memiliki korelasi, salah satunya ialah gejala seperti dada terasa tertusuk-tusuk. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda dari salah satu kondisi kesehatan yang dinamakan sebagai kram otot dada.
Walau demikian, gejala nyeri dada seperti tertusuk juga bisa menjadi pertanda penyakit tertentu seperti gastritis, serangan panik, GERD, perikarditis, miokarditis, hingga emboli paru. Jadi, yuk cari tahu lebih mendalam apakah Anda mengalami kram otot dada atau justru penyakit lainnya!
Apa Itu Kram Otot Dada?
Kram otot dada yaitu suatu kondisi di mana otot-otot dada mengalami kontraksi secara tidak sengaja. Kondisi ini terasa menyakitkan dan bahkan menimbulkan gejala seperti dada yang tertusuk-tusuk.
Umumnya, gejala yang muncul terjadi tiba-tiba dalam waktu beberapa detik atau bahkan beberapa menit. Terkecuali, apabila disebabkan oleh cedera seperti cedera olahraga maka dapat menyebabkan nyeri intens yang terjadi secara terus menerus dalam waktu lama.
Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini tidak berbahaya, namun hal ini juga bisa menjadi pertanda dari suatu penyakit organ dalam sehingga menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Terlebih, gejala yang timbul mirip-mirip dengan serangan jantung.
Nama | Kram Otot Dada |
Gejala Utama | Nyeri dada seperti tertusuk |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi |
Penyebab Utama | Cedera otot |
Diagnosis | Wawancara medis, tes fisik, dan pemeriksaan lanjutan |
Faktor Risiko | Pernah mengalami cedera area dada |
Pengobatan | Obat pereda nyeri, obat pelemas otot |
Pencegahan | Menghindari faktor risiko |
Komplikasi | Umumnya tidak menimbulkan komplikasi khusus |
Penyebab
Risiko terkena kram otot dada dapat terjadi pada siapa saja. Namun, potensi yang lebih tinggi yaitu pada mereka yang mengalami cedera. Bahkan, saat cedera dalam waktu lama sekalipun
Kondisi ini kerap terjadi karena ketegangan otot interkostal yang kerap terjadi karena cedera olahraga dengan persentase hingga 49 persen. Otot interkostal maupun sekelompok otot yang yang berada di antara tulang rusuk sebagai penstabil tulang rusuk sekaligus membentuk dinding dada.
Otot ini punya tiga lapisan yaitu otot internal, terdalam, dan eksternal. Saat otot ini cedera maka akan mengakibatkan otot terasa tertarik dan sakit. Penyebab seseorang bisa mengalami kram otot dada yaitu karena beberapa kondisi berikut ini:
- Cedera karena olahraga atau kecelakaan.
- Tidak melakukan pemanasan sebelum berolaraga.
- Mengangkat barang yang terlalu berat.
- Batuk atau bersin yang terlalu sering dan keras.
Gejala
Gejala kram otot dada yang sering terjadi yaitu berupa:
- Nyeri dada seperti tertusuk.
- Pembengkakan dada.
- Nyeri ketika bernapas.
- Nyeri ketika membungkukkan dada.
- Punggung atas sakit.
- Memar kemerahan pada area dada.
- Nyeri ketika menarik napas.
Apabila Anda mengalami kondisi berikut, maka segera kunjungi dokter atau kunjungi unit gawat darurat:
- Pingsan
- Sakit kepala berat.
- Detak jantung berdebar kencang.
- Demam
- Mengantuk
- Mudah marah.
Kondisi di atas bisa menjadi pertanda dari serangan jantung sehingga Anda harus segera mengunjungi dokter atau unit pelayanan gawat darurat.
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lanjutan seperti x-Ray. Dokter nantinya akan mengetahui tingkat keparahan berdasarkan kondisi ini dengan rincian:
- Tingkat 1. Yaitu kerusakan ringan dengan <5% serat otot yang  rusak. Biasanya, kondisi ini cepat pemulihannya dalam waktu 2-3 minggu.
- Tingkat 2. Kerusakannya lebih luas walau tidak merusak otot dada secara menyeluruh. Namun, pemulihannya terbilang lama karena bisa dari 2-3 bulan.
- Tingkat 3. Kondisi yang terjadi ketika otot dada mengalami robekan parah. Kondisi ini membutuhkan penanganan yang intensif sehingga pemulihan bisa lebih cepat.
Pencegahan
Selain dengan menghindari faktor risiko, kondisi ini juga bisa Anda cegah dengan menghindari dari aktivitas yang mungkin dapat menyebabkan cedera.
Pengobatan Kram Otot Dada
Dokter dapat melakukan pengobatan pada kram otot dada melalui diagnosis yang telah dilakukan. Berbeda penyebab, gejala, dan juga keparahannya maka beda pula pengobatannya.
Misalnya dengan memberikan obat pereda nyeri, obat pelemas otot, hingga dalam kasus yang parah mungkin bisa dengan operasi.
Untuk gejala yang ringan, mungkin dokter hanya akan memberikan perawatan secara mandiri di rumah sesuai dengan petunjuk dokter. Biasanya, metode yang dipakai yaitu RICE dengan cara:
- Rest. Yaitu mengistirahatkan dari aktivitas tertentu hingga kondisi pulih.
- Ice. Mengompres bagian yang memar dan cedera dengan air es selama 20 menit dalam beberapa kali sehari.
- Compression. Membalut bagian yang cedera menggunakan perban. Namun hindari membalut dengan terlalu kencang.
- Elevation. Memastikan area otot dada tetap berada pada ketinggian yang optimal, khususnya saat tidur.
Komplikasi Kram Otot Dada
Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan komplikasi tertentu.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila Anda mengalami kram otot dada yang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka segera kunjungi dokter spesialis ortopedi dan traumatologi. Dokter nantinya akan memeriksa kondisi Anda dengan detail untuk menentukan pengobatan yang tepat berdasarkan kondisi tersebut.
Narasumber:
Spesialis Orthopedi dan Traumatologi
Primaya Hospital Tangerang
Referensi:
- An update on the grading of muscle injuries. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4914372. Diakses pada 27 Februari 2025.
- Pneumonia symptoms and diagnosis. https://www.lung.org/lung-health-and-diseases/lung-disease-lookup/pneumonia/symptoms-causes-and-risk.html. Diakses pada 27 Februari 2025.
- Sports injuries. https://www.niams.nih.gov/health-topics/sports-injuries. Diakses pada 27 Februari 2025.
- Sprains and strains. https://www.nhs.uk/conditions/sprains-and-strains/. Diakses pada 27 Februari 2025.
- Broken or bruised ribs. https://www.nhs.uk/conditions/broken-or-bruised-ribs/. Diakses pada 27 Februari 2025.
- Intercostal muscles. https://www.lancaster.ac.uk/fas/psych/glossary/intercostal_muscles/. Diakses pada 27 Februari 2025.
- Rib fracture. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541020/. Diakses pada 27 Februari 2025.
- Muscles of the trunk. https://training.seer.cancer.gov/anatomy/muscular/groups/trunk.html. Diakses pada 27 Februari 2025.
- Pulmonary exam. https://stanfordmedicine25.stanford.edu/the25/pulmonary.html. Diakses pada 27 Februari 2025.
- Rib injury. https://www.uhsussex.nhs.uk/resources/rib-injury-2/. Diakses pada 27 Februari 2025.
- Muscle strain. https://www.health.harvard.edu/a_to_z/muscle-strain-a-to-zrt.org/en/health-topics/heart-attack/warning-signs-of-a-heart-attack. Diakses pada 27 Februari 2025.