Saat kadar asam urat di atas normal, maka dapat menyebabkan banyak masalah bagi tubuh. Salah satunya terjadinya penumpukan zat asam yang dapat menjadikan suatu kondisi yang disebut sebagai penyakit asam urat.
Namun, tahukah Anda, jika asam urat bisa disebabkan dari makanan sehari-hari yang kita makan? Jika ingin tahu selengkapnya, maka silakan simak rincian lengkapnya dalam artikel di bawah ini!
Mengenal Asam Urat
Asam urat yaitu produk pembuangan alami hasil dari pemecahan purin. Nah, purin sendiri merupakan suatu senyawa alami yang terdapat dalam makanan, bahkan juga diproduksi oleh tubuh. Normalnya, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui ginjal ke urine.
Namun, jika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi (hiperurisemia), maka tubuh tak mampu mengeliminasi seluruhnya. Ini akan menyebabkan terbentuknya kristal Monosodium urat (MSU) yang menumpuk di persendian dan jaringan lunak.
Kondisi ini memicu peradangan atau dikenal sebagai penyakit asam urat (gout). Jika kadar asam urat masih di atas normal, maka kondisi ini tidak akan kunjung sembuh dan bahkan bisa semakin parah dari waktu.
Batas Normal Kadar Asam Urat Normal
Kadar asam urat dapat diukur melalui tes darah. Berikut ini bisa Anda lihat batas normalnya:

Kadar di atas 7 mg/dL pada pria atau di atas 6 mg/dL pada wanita dianggap tinggi. Dengan angka tersebut, maka berisiko menyebabkan serangan asam urat.
Gejala Asam Urat Tinggi
Gejala utama timbul saat terjadi serangan penyakit asam urat yaitu saat kristal asam urat menumpuk di persendian. Gejala yang muncul antara lain:
- Nyeri sendi hebat. Biasanya muncul mendadak.
- Bengkak dan kemerahan pada sendi, biasanya di jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, siku, atau pergelangan tangan.
- Sendi terasa panas.
- Gerakan terbatas karena rasa sakit.
- Serangan berulang bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen.
- Dalam kasus kronis dapat muncul tophi(benjolan berisi kristal urat di bawah kulit).
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab utama yang menjadikan seseorang mengalami penyakit asam urat yaitu karena:
- Produksi asam urat berlbih.
- Ekskresi asam urat yang kurang efisien (ginjal tidak membuang cukup).
- Kombinasi keduanya.
Faktor Risiko:
- Pola makan tinggi purin. Contoh daging merah, jeroan, seafood, alkohol.
- Obesitas
- Riwayat keluarga dengan gout.
- Penyakit penyerta. Contoh hipertensi, diabetes, gangguan ginjal.
- Obat-obatan tertentu. Contoh diuretik (pelancar urin), aspirin dosis rendah, obat anti-TBC (seperti pirazinamid).
- Konsumsi alkohol (terutama bir).
- Dehidrasi
Cara Mendiagnosis
Pemeriksaan yang dilakukan umumnya diawali dengan anamnesis dan juga pemeriksaan fisik. Dilakukan dengan menanyakan gejala dan riwayat keluarga sekaligus pemeriksaan sendi yang meradang.
Jika masih belum jelas, maka akan dilakukan tes laboratorium sebagai tes penunjang. Di antaranya berupa:
- Tes darah. Untuk mengukur kadar asam urat.(Puasa 10-12 jam)
- Tes urin 24 jam. Untuk melihat banyaknya asam urat yang dibuang.
- Pemeriksaan Artrosentesis.Pemeriksaan cairan sendi di mikroskop.
- Pencitraan. Contoh X-ray atau USG sendi dan CT scan dual-energi untuk mendeteksi kristal asam urat lebih akurat.
Obat dan Penanganan Asam Urat
Berikut ini beberapa obat asam urat di kaki maupun di bagian persendian yang sering membuat rasa tidak nyaman:
A. Obat untuk Mengatasi Serangan Gout Akut:
- NSAID (antiinflamasi nonsteroid). Contoh ibuprofen, naproxen.
- Efektif jika diberikan awal serangan.
- Oral atau suntikan jika tidak bisa minum NSAID.
B. Obat untuk Menurunkan Kadar Asam Urat (Jangka Panjang):
- Menghambat pembentukan asam urat.
- Sebagai alternatif allopurinol.
- Untuk mmembantu ginjal membuang asam urat.
- Untuk kasus berat seperti pada pasien gagal dengan terapi lain.
C. Penanganan Tambahan
- Hidrasi yang cukup.
- Diet rendah purin.
- Menjaga berat badan ideal.
- Menghindari alkohol.
Makanan Pantangan & Anjuran
Jika mengacu pada situs arthritis.org, bahwa sebaiknya penderita asam urat untuk menghindari makanan tertentu dan dianjurkan untuk makan makanan tertentu. Berikut rinciannya:
Makanan Pantangan (Tinggi Purin)
- Jeroan seperti hati, ginjal, otak.
- Daging merah (sapi, kambing).
- Seafood contohnya udang, kerang, sarden, makarel.
- Kaldu daging kental.
- Minuman manis/fruktosa tinggi (soda, jus kemasan).
- Alkohol (terutama bir).
Makanan yang Harus Dibatasi
- Daging unggas.
- Tahu, tempe, kacang-kacangan.
- Sayuran tinggi purin. Contoh bayam, asparagus, kembang kol.
Makanan yang Dianjurkan
- Sayur-sayuran rendah purin.
- Buah-buahan segar, terutama ceri (mengandung antiinflamasi).
- Produk susu rendah lemak.
- Karbohidrat kompleks contoh nasi beras merah, roti gandum, oatmeal.
- Air putih minimal 2–3 liter/hari.
- Kopi dalam jumlah sedang.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi ke dokter penyakit dalam jika Anda mengalami beberapa kondisi berikut ini:
- Mengalami nyeri sendi seperti nyeri lutut Khususnya di malam hari.
- Sendi merah, bengkak, panas.
- Serangan terjadi berulang kali (lebih dari 2–3 kali setahun).
- Ada benjolan keras (tophi) di sekitar sendi.
- Mengalami gangguan ginjal.
- Tidak membaik dengan pengobatan rumahan atau obat bebas.
Penanganan dini sangat penting untuk mencegah kerusakan sendi permanen dan komplikasi seperti batu ginjal.
Narasumber:
dr. H. Michael Platini Tambunan, Sp. PD
Spesialis Penyakit Dalam
Primaya Hospital Karawang
Referensi:
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459218. Diakses pada 8 Juni 2025.
- Gout diet: Dos and don’ts. https://www.arthritis.org/health-wellness/healthy-living/nutrition/healthy-eating/gout-diet-dos-and-donts. Diakses pada 8 Juni 2025.
- How fat affects gout. https://www.arthritis.org/health-wellness/about-arthritis/related-conditions/other-diseases/how-fat-affects-gout. Diakses pada 8 Juni 2025.
- Drug-induced hyperuricemia and gout. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27498351/. Diakses pada 8 Juni 2025.
- Treatment options for kidney stones. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK348939/. Diakses pada 8 Juni 2025.
- Vitamin C. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-Consumer/. Diakses pada 8 Juni 2025.


