• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Sindrom Hepatorenal, Ganggung Fungsi Ginjal Akibat Penyakit Hati

Sindrom hepatorenal

Jika Anda memiliki penyakit hati kronis yang tidak kunjung mendapatkan perawatan medis, itu bisa mengakibatkan komplikasi berbahaya. Salah satunya yaitu komplikasi terhadap organ ginjal yang disebut sebagai sindrom hepatorenal.

Lalu, apakah kondisi ini tergolong sebagai hal fatal yang membutuhkan penanganan medis sedini mungkin? Nah, bila ingin tahu lebih dalam tentang apa itu sindrom heaptorenal, yuk simak rinciannya berikut ini!

buat jani dokter primaya

Apa Itu Sindrom Hepatorenal?

Sindrom hepatorenal yaitu kondisi di mana ginjal mengalami kegagalan fungsinya akibat penyakit hati kronis. Contoh penyakit hati yang dapat mengakibatkan hal ini yaitu sirosis hati atau hepatitis fulminan. Kondisi ini tidak ditandai dengan adanya kelainan struktural nyata pada ginjal.

Walaupun struktur ginjal tetap normal, namun kegagalan fungsinya dapat terjadi karena gangguan sirkulasi darah akibat penyempitan pembuluh darah pada ginjal itu sendiri. Hal ini berakibat pada menurunnya pasokan darah menuju ginjal sehingga fungsinya menjadi terganggu.

Disfungsi hati yang berat lalu disertai hipertensi portal dapat mengakibatkan komplikasi sistemik semacam ini yang berpotensi membahayakan nyawa. Terlebih, kondisi ini dapat memburuk dengan cepat dalam hitungan minggu. Walau demikian, kondisi ini tidak menurun atau menular dari satu orang ke orang lainnya.

Kondisi ini biasa ditandai dengan penurunan frekuensi buang air kecil, perut membengkak yang berisi cairan, sering mual-mual, sakit perut, dan tentunya gangguan penyakit hati yang ditandai dengan penyakit kuning (kulit dan putih mata menguning).

 

Nama Sindrom Hepatorenal
Gejalaย Utama Perutย sakit,ย kelelahan,ย mual,ย jarangย buangย airย kecil,ย penyakitย kuning
Dokterย Spesialis Dokterย spesialisย penyakitย dalam
Penyebabย Utama Penyakitย hatiย stadiumย lanjut
Diagnosis Wawancaraย medis,ย pemeriksaanย fisik,ย danย tesย urine,ย tesย darah,ย tesย pencitraan
Faktorย Risiko Riwayatย penyakitย hatiย parah,ย infeksi,ย hipotensiย ortostatik,ย perdarahanย saluranย cerna
Pengobatan Pemberianย obat-obatan,ย transplantasiย hati
Pencegahan Batasiย minumanย beralkohol,ย periksaย kesehatanย secaraย rutin,ย makan-makananย bergizi,ย jagaย beratย badanย ideal

Faktor Risiko

Seseorang dapat berisiko mengalami sindrom hepatorenal apabila mereka memiliki beberapa faktor risiko berikut ini:

  • Riwayat penyakit hati.
  • Hipotensi ortostatik (ditandai dengan pusing saat tiba-tiba berdiri).
  • Infeksi
  • Konsumsi obat diuretik.
  • Pernah menjalani pengangkatan cairan perut.
  • Perdarahan saluran cerna.

Penyebab Sindrom Hepatorenal

Hal yang mendasari kondisi ini yaitu karena penyakit hati kronis yang berada pada stadium lanjut. Yang paling sering yaitu karena sirosis hati akibat penyakit hati seperti halnya hepatitis. Namun, mekanisme terjadinya sindrom hepatorenal sendiri belum diketahui pasti.

Baca Juga:  Perut Berdenyut Tapi Tidak Sakit? Inilah Penyebabnya!

Para peneliti menduga mekanisme yang mendasari hal ini yaitu karena adanya hipertensi portal. Yaitu tekanan darah tinggi pada vena portal. Akibatnya, terjadi penyempitan pembuluh darah pada ginjal yang membuat pasokan darah menuju ginjal menurun.

Akibatnya, ginjal kekurangan oksigen dan kekurangan nutrisi. Ini akan membuatnya kondisi memburuk dengan cepat dalam hitungan minggu hingga bulan.

Gejala Sindrom Hepatorenal

Mengutip dari Healthline, bahwa gejala dari kondisi ini meliputi:

  • Kelelahan dan kebingungan.
  • Penurunan volume urine.
  • Kulit dan mata menguning.
  • Asistes refrakter (tubuh tidak merespons diuretik.
  • Retensi cairan.
  • Hipotensi (tekanan darah rendah).
  • Azontemia (peningkatan nitrogen darah).
  • Sakit perut, mual, dan mulut rasanya tidak enak.

Cara Dokter Mendiagnosis

Untuk mendiagnosis kondisi satu ini, dokter dapat melakukan:

  • Wawancara medis.
  • Pemeriksaan fisik.
  • Tes darah.
  • Pengecekan urine.
  • Tes pencitraan.

Pencegahan Sindrom Hepatorenal

Untuk mencegah agar tidak tereka kondisi ini, tentunya Anda perlu mencegah agar jangan sampai terkena penyakit hati. Atau bila memang sudah mengalami penyakit hati, maka dapat mencegah agar kondisinya tidak semakin parah. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi ini yaitu:

  • Pastikan untuk menghindari minuman beralkohol.
  • Periksakan kesehatan hati secara berkala.
  • Jaga berat badan agar tidak sampai obesitas.
  • Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

Pengobatan Sindrom Hepatorenal

Sindrom hepatorenal disebabkan karena gangguan hati. Jadi, untuk mengobatinya maka harus mengobati akar penyakitnya yaitu penyakit hati tersebut. Hal ini dikarenakan jika kondisi hati sudah membaik, maka ginjal pun akan normal kembali dalam sebagian besar kasus. Dokter sendiri mungkin akan melakukan berbagai macam pengobatan dengan cara:

  • Memberikan cairan infus. Berperan dalam meningkatkan aliran darah ke ginjal akibat ketidakseimbangan elektrolit.
  • Pemberian antibiotik. Khususnya bila dokter menemukan tanda-tanda adanya infeksi bakteri.
  • Penghentian obat-obatan. Beberapa obat seperti diuretik dapat memperparah kinerja ginjal sehingga dokter mungkin memerintahkan untuk menghentikannya.
  • Hemodialisis atau cuci darah. Kondisi ini biasanya dokter lakukan bila menemukan adanya gangguan fungsi ginjal.
  • Paracentesis. Apabila perut membengkak karena penumpukan cairan, maka dokter akan mengeluarkan cairan tersebut dengan metode ini.
  • Pemberian obat vasokonstriktor. Mungkin, dokter juga meresepkan obat ini untuk memperlancar aliran darah menuju ginjal.
Baca Juga:  Terapi Pengganti Ginjal

Komplikasi

Kondisi ini bisa berisiko sangat fatal karena memiliki komplikasi yang membahayakan seperti halnya:

  • Gagal ginjal terminal.
  • Penurunan kualitas hidup.
  • Komplikasi infeksi.
  • Gagal multi organ.
  • Kematian

Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus segera mengunjungi dokter spesialis penyakit dalam apabila memang memiliki penyakit hati. Dengan begitu, dokter dapat melakukan perawatan secara cepat dan tepat guna terhindar dari sindrom hepatorenal.

Narasumber:

dr. Mochammad Irsyad, Sp. PD

Spesialis Penyakit Dalam

Primaya Hospital Inco Sorowako

Referensi:

  • Hepatorenal Syndrome. https://www.healthline.com/health/hepatorenal-syndrome. Diakses pada 18 April 2025.
  • Hepatorenal syndrome [Abstract]. http://www.uphs.upenn.edu/renal/important%20pdf/hepatorenal%20syndrome.pdf. Diakses pada 18 April 2025.
  • Chronic liver disease. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554597/. Diakses pada 18 April 2025.
  • Hepatorenal syndrome. https://www.bmj.com/content/370/bmj.m2687. Diakses pada 18 April 2025.
  • http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cirrhosis/basics/definition/con-20031617. Diakses pada 18 April 2025.
  • Hepatorenal Syndrome. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1904420/. Diakses pada 18 April 2025.
  • What to know about hepatorenal syndrome. https://www.medicalnewstoday.com/articles/hepatorenal-syndrome#Summary. Diakses pada 18 April 2025.
  • Hepatorenal syndrome. https://liverfoundation.org/liver-diseases/complications-of-liver-disease/hepatorenal-syndrome/. Diakses pada 18 April 2025.
  • Hepatorenal syndrome. https://rarediseases.org/rare-diseases/hepatorenal-syndrome/. Diakses pada 18 April 2025.
  • Hepatorenal syndrome. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430856/. Diakses pada 18 April 2025.
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Sahabat Sehat Primaya

Select an available coupon below