
Kehilangan motivasi, semangat, rasa senang, hingga konsentrasi sering dikaitkan dengan depresi. Namun, hal tersebut juga bisa menjadi suatu gejala yang disebut dengan anhedonia. Memang, kondisi seringkali masuk dalam gejala inti gangguan depresi mayor (majorย depressive disorder). Walau demikian ini juga bisa menjadi gejala dari suatu gangguan mental tertentu. Jika ingin tahu lebih lanjut seputar kondisi ini, maka Anda bisa menyimak rincian lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Anhedonia?
Anhedonia yaitu kondisi ketika seseorang mengalami ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan, motivasi, maupun semangat dalam suatu aktivitas yang seharusnya menyenangkan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh depresi, gangguan mental lainnya seperti skizofrenia, trauma, hingga stres kronis.
Dalam suatu literatur, beberapa peneliti membagi kondisi ini menjadi dua kategori yaitu physical anhedonia dan social anhedonia. Keduanya tergolong sebagai gangguan kesehatan mental yang berbeda gejalanya.
Tipe social membuat penderitanya merasakan kehilangan motivasi ketika berhubungan secara sosial. Dalam situasi sosial pun penderitanya tidak menyukainya. Sementara physical anhedonia yaitu kondisi ketidakmampuan dalam merasakan kesenangan yang berhubungan dengan fisik atau indra seperti makan, sentuhan, bau-bauan tertentu, atau seksual.
Beberapa contoh sederhana dari anhedonia meliputi:
- Anda sebelumnya sangat menyukai kegiatan hiking karena hobi Anda yang paling diprioritaskan. Setelah menderita kondisi ini, maka tidak ada semangat atau motivasi lagi untuk melakukannya.
- Awalnya Anda sangat suka sekali menonton sepak bola, bahkan punya klub sepak bola favorit. Namun, saat ini menjadi tidak tertarik sama sekali.
- Aktivitas sehari-hari yang awalnya mampu mendatangkan kebahagiaan seperti musik, nonton film, makan, atau sejenisnya, maka sekarang tidak lagi mampu mendatangkan rasa bahagia tersebut.
- Tidak tertarik lagi untuk mengikuti kegiatan sosial, kumpul bersama teman-teman, atau pun kondisi sosial lainnya.
Perlu diingat, bahwa anhedonia bisa menjadi kondisi kesehatan mental yang serius. Jadi, bila Anda merasa mungkin mendapati bahwa ada tanda-tanda tersebut di diri Anda, maka penting untuk segera memeriksakannya ke dokter.
Nama | Anhedonia |
Gejalaย Utama | Hilangnyaย minat,ย motivasi,ย kesenangan |
Dokterย Spesialis | Dokterย spesialisย kejiwaan |
Penyebabย Utama | Gangguanย neuorotransmiterย padaย otak |
Diagnosis | Wawancaraย medisย danย pemeriksaanย fisik |
Faktorย Risiko | Riwayatย gangguanย mentalย dalamย keluarga,ย trauma,ย ketidakseimbanganย hormon |
Pengobatan | Psikofarmaka,ย psikoterapi |
Pencegahan | Pengendalianย faktorย risiko |
Komplikasi | Gangguanย mentalย kronis |
Faktor Risiko
Seseorang dapat berpotensi lebih besar mengalami kondisi ini apabila mereka memiliki faktor risiko sebagia berikut:
- Riwayat gangguan mental secara genetik.
- Penyalahgunaan zat-zat terlarang dan obat-obatan tertentu.
- Riwayat trauma atau stres berat.
- Adanya ketidakseimbangan hormon.
- Penyakit kronis.
- Konsumsi alkohol berlebihan.
ย Penyebab Anhedonia
Mengutip dari situs Cleveland Clinic, bahwa kondisi ini belum pasti apa penyebabnya. Namun, dalam beberapa studi menyebutkan, bahwasanya kondisi ini mungkin terjadi akibat ketidakseimbangan neurotransmiter, khususnya di bagian ventral striarum.
Bagian otak ini berada di bagian atas belakang telinga. Berperan dalam memproduksi dopamine, neurotransmiter yang memberikan โrasa senangโ. Jadi, ketika terjadi perubahan neurotransmiter pada bagian otak ini, maka cara Anda merasakan motivasi dan kesenangan menjadi berbeda dari biasanya.
Gejala Anhedonia
Perlu Anda ketahui, bahwa gejala pada kondisi ini bukan hanya sekedar merasa bosan atau tidak punya minat terhadap sesusatu saja. Melainkan juga hilangnya kemampuan untuk merasa senang, gembira, atau bahagia. Secara umum, gejala yang muncul meliputi:
- Kehilangan minat terhadap sesuatu yang disukainya.
- Gangguan tidur.
- Perubahan nafsu makan.
- Sulit memiliki perasaan yang bahagia atau senang.
- Merasa mati rasa atau hampa.
- Gairah seks menurun.
Cara Dokter Mendiagnosis
Beberapa metode dokter dalam mendiagnosis kondisi ini meliputi:
- Wawancara medis.
- Pemeriksaan status mental.
Pencegahan Anhedonia
Anda bisa melakukan beberapa upaya pola hidup sehat dan manajemen stres.
Melalui Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat antidepresan. Pemberian suplemen seperti suplemen vitamin D mungkin juga perlu.
Psikoterapi
Terapi psikologis seperti halnya CBT (terapi kognitif perilaku) juga memiliki peran tersendiri untuk mengatasi hal ini.
Perubahan Gaya Hidup
Contohnya yaitu dengan manajemen stres, pola akan seimbang, olahraga teratur, tidur cukup, hindari obat-obatan terlarang, dan hindari alkohol.
Komplikasi
Karena berhubungan langsung dengan motivasi dan minat seseorang, maka kondisi ini dapat secara langsung memengaruhi beragam aspek kehidupan. Contohnya mulai dari interaksi sosialnya, hobinya, kenikmatan terhadap makanan, bahkan kenikmatan ketika berhubungan seksual.
Kapan Harus ke Dokter?
Mengingat kondisi ini bisa menjadi gejala penyakit mental serius, maka Anda perlu melakukan pemeriksaan sesegera mungkin ke dokter spesialis kejiwaan apabila mengalami beberapa gejala yang telah kami sebutkan di atas.
Narasumber:
Primaya Hospital Bhakti Wara
Referensi:
- https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/25155-anhedonia. Diakses pada 12 Maret 2025.
- What Is Anhedonia? https://www.healthline.com/health/depression/anhedonia. Diakses pada 12 Maret 2025.
- Understanding anhedonia. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320737. Diakses pada 12 Maret 2025.
- A transdiagnostic perspective on social anhedonia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6491888/. Diakses pada 12 Maret 2025.
- Anhedonia in depressive disorder. https://www.karger.com/Article/FullText/508773#t01. Diakses pada 12 Maret 2025.
- https://www.nimh.nih.gov/health/topics/depression/index.shtml. Diakses pada 12 Maret 2025.
- Addiction, anhedonia, and comorbid mood disorder. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyt.2019.00311/full. Diakses pada 12 Maret 2025.
- Body and social anhedonia of depression. https://psychologicabelgica.com/articles/10.5334/pb.524/. Diakses pada 12 Maret 2025.
- Assessment of anhedonia in psychological trauma. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3402136/. Diakses pada 12 Maret 2025.
- Neurobiological mechanisms of anhedonia. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3181880/. Diakses pada 12 Maret 2025.
- Vitamin D and depression. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6970300/. Diakses pada 12 Maret 2025.
- Depression, stress, and anhedonia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3972338/. Diakses pada 12 Maret 2025.