• Contact Center
  • 1500 007
  • Chatbot

Depresi: Mengenali dan Mengatasi Rasa Hampa

Depresi Mengenali dan Mengatasi Rasa Hampa

Seseorang bisa mengalami depresi tanpa ia sadari. Yang berbahaya, individu itu enggan berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami gejala depresi. Masalah mental ini butuh kewaspadaan karena bisa mengganggu kehidupan secara umum.

 

buat jani dokter primaya

Mengenal Depresi

Depresi adalah gangguan mental yang umum. Orang yang mengalami depresi bisa kehilangan minat atau kesenangan terhadap berbagai kegiatan dalam waktu yang panjang. Gangguan depresif ini berbeda dengan perubahan suasana hati dan perasaan yang bisa terjadi setiap saat. Depresi bisa mempengaruhi siapa pun, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Tatkala seseorang mengalami depresi, terjadi perubahan fisik dan kimia di otak. Di antaranya:

  • Penurunan aktivitas otak, antara lain hipokampus yang berperan dalam pengaturan emosi.
  • Penurunan kadar neurotransmiter seperti serotonin yang berperan dalam regulasi suasana hati.
  • Gangguan pada sistem saraf pusat, termasuk sistem hormonal dan stres. Hormon kortisol dilepaskan dalam situasi stres, misalnya, bisa meningkat dalam kondisi depresi kronis.

Semua aspek kehidupan akan terpengaruh ketika seseorang terkena depresi, termasuk hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat. Depresi bisa terjadi pada siapa pun. Namun, menurut data WHO, perempuan lebih mungkin mengalami depresi daripada pria.

 

Gejala

Gejala depresi bisa mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, tubuh individu. Gejala antarindividu bisa berbeda. Berikut ini sejumlah gejala umumnya:

  • Merasa sedih berkepanjangan, hampa, atau kehilangan minat dan kesenangan terhadap kegiatan yang sebelumnya disukai
  • Perubahan pola tidur, baik kesulitan tidur atau justru tidur berlebihan
  • Kehilangan selera makan yang bisa menurunkan berat badan
  • Gangguan energi seperti merasa lemas, lelah, dan letih bahkan setelah beristirahat yang cukup
  • Merasa tidak berharga, bersalah, dan berprasangka buruk terhadap diri sendiri
  • Sulit berkonsentrasi, mengingat, membuat keputusan, dan mengerjakan tugas sehari-hari
  • Masalah fisik seperti nyeri badan dan sakit kepala tanpa penyebab jelas
  • Ada pikiran untuk bunuh diri

 

Penyebab

Penyebab pasti depresi masih diteliti lanjut. Ada berbagai faktor yang bisa berkontribusi terhadap berkembangnya masalah ini, antara lain:

  • Ketidakseimbangan zat kimia di otak
  • Faktor genetik, ada riwayat depresi dalam keluarga
  • Perubahan hormon yang bisa mempengaruhi suasana hati, termasuk saat hamil
  • Stres dan peristiwa hidup yang menekan, antara lain perceraian, kehilangan orang terdekat, masalah keuangan, tuntutan pekerjaan, dan konflik interpersonal
  • Riwayat trauma atau pengalaman buruk, misalnya pernah menjadi korban pelecehan, kekerasan, atau insiden traumatis lain
  • Masalah kesehatan fisik, seperti gangguan tiroid, penyakit jantung, diabetes, dan kanker
  • Penggunaan obat tertentu, contohnya obat penenang dan kortikosteroid
Baca Juga:  Penyebab ISK pada Anak yang Patut Diwaspadai Sejak Dini

 

Cara Dokter Mendiagnosis Depresi

Dokter bisa mengacu pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang diterbitkan American Psychiatric Association untuk mendiagnosis depresi berdasarkan gejala yang dialami. Dokter juga akan memeriksa fisik dan menanyakan kondisi kesehatan pasien secara umum serta mengecek riwayat medis diri pasien dan keluarganya terkait dengan depresi atau gangguan mental lain.

Dokter juga akan melakukan screening untuk memeriksa kemungkinan adanya gangguan mental lain, misalnya kecemasan, gangguan bipolar, atau gangguan kecemasan sosial yang bisa memiliki gejala yang sama dengan depresi. Dalam beberapa kasus, dibutuhkan keahlian psikiater atau psikolog untuk mengevaluasi kondisi pasien guna mendukung diagnosis.

 

Cara Mengatasi Depresi

Bagi banyak orang yang mengalami depresi, metode penanganan yang ampuh adalah dengan pengobatan dan psikoterapi. Dokter atau psikiater bisa meresepkan berbagai obat untuk meredakan gejala. Contohnya obat antidepresan untuk membantu menyeimbangkan zat kimia di otak.

Terapi dari psikiater atau psikolog juga bisa membantu pemulihan orang yang mengalami depresi. Psikoterapi ini termasuk terapi kognitif perilaku untuk membantu pasien mengatasi pola pikir yang buruk, melatih pengelolaan stres, dan membangun relasi sosial yang sehat.

Dukungan dari keluarga serta teman juga penting agar pasien merasa terhubung dan mendapat sokongan mental. Berbagai pengalaman dengan orang yang mengalami kondisi serupa juga bisa membantu memulihkan kondisi emosional.

Baca Juga:  Achondroplasia: Gejala, Mencegah dan Mengobati

Selain itu, pasien perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan mengutamakan konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Pasien perlu mengikuti rencana perawatan dari dokter sepenuhnya agar efektif dan mempercepat pemulihan.

 

Komplikasi

Depresi yang parah bisa berujung pada komplikasi serius yang menurunkan kualitas hidup dan bahkan berdampak fatal. Berikut ini beberapa komplikasi depresi yang mungkin terjadi:

  • Masalah fisik secara keseluruhan
  • Gangguan tidur kronis
  • Masalah dalam hubungan interpersonal
  • Karier dan pendidikan terganggu
  • Penyalahgunaan narkotik
  • Risiko bunuh diri
  • Kondisi atau penyakit lain

 

Pencegahan

Tidak ada cara yang dapat memastikan seseorang tak akan terkena depresi. Namun ada sederet upaya preventif untuk mengurangi risiko mengalaminya, antara lain:

  • Menjaga kesehatan fisik dengan rutin makan makanan sehat dengan gizi seimbang, rajin berolahraga, dan istirahat yang cukup
  • Mengelola stres, misalnya dengan meditasi, yoga, atau latihan teknik pernapasan
  • Menghindari penggunaan alkohol, obat terlarang, dan produk tembakau
  • Mempelajari keterampilan coping atau menghadapi tantangan dan tekanan dalam hidup secara positif
  • Mencari dan mempertahankan relasi sosial
  • Mengenali faktor risiko pribadi untuk mengupayakan pencegahan yang sesuai

 

Kapan Harus ke Dokter?

Depresi adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian dan perawatan yang tepat. Jika Anda mengalami gejala depresi atau khawatir akan kesehatan mental, jangan ragu untuk segera mencari bantuan dari profesional medis atau kesehatan mental.

 

Reviewer

dr. Esther Margaritha Livida Sinsuw, SpKJ

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa

Primaya Hospital Depok

Referensi:

  • What is depression?. https://www.unicef.org/parenting/mental-health/what-is-depression. Diakses 15 Mei 2023
  • DSM-5 Criteria for Major Depressive Disorder. https://www.mdcalc.com/calc/10195/dsm-5-criteria-major-depressive-disorder. Diakses 15 Mei 2023
  • Depression and Sleep: Understanding the Connection. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/depression-and-sleep-understanding-the-connection. Diakses 15 Mei 2023
  • Depressive disorder (depression). https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/depression. Diakses 15 Mei 2023
  • What Is Depression?. https://www.psychiatry.org/patients-families/depression/what-is-depression. Diakses 15 Mei 2023
  • Depression. https://www.nimh.nih.gov/health/topics/depression. Diakses 15 Mei 2023
Share to :

Buat Janji Dokter

Promo

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.